Rabu, 16 Desember 2020

Renungan hari ini: “PRIBADI YOHANES PEMBAPTIS” (Matius 11:11)

 Renungan hari ini:

 

“PRIBADI YOHANES PEMBAPTIS”




 

Matius 11:11 (TB) "Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak pernah tampil seorang yang lebih besar dari pada Yohanes Pembaptis, namun yang terkecil dalam Kerajaan Sorga lebih besar dari padanya"

 

Matthew 11:11 (NET)  “I tell you the truth, among those born of women, no one has arisen greater than John the Baptist. Yet the one who is least in the kingdom of heaven is greater than he is"

 

Pernyataan Yesus atas diri Yohanes Pembaptis perlu kita simak baik-baik. Mengapa? Karena ayat ini adalah kunci yang dapat membawa perubahan dalam hidup kita. Ada dua hal yang menarik di sini yaitu pertama dikatakan bahwa Yohanes Pembaptis lebih besar dari semua tokoh Alkitab sebelumnya. Dan yang kedua dikatakan bahwa yang terkecil dalam Kerajaan Sorga lebih besar dari pada Yohanes Pembaptis.

 

Pertama, Yohanes Pembaptis lebih besar dari semua. Kebesarannya tidak terletak pada apakah dia menyembuhkan orang sakit atau tidak. Kebesaran Yohanes Pembaptis terletak pada kualitas wataknya. Kualitas wataknya dapat kita lihat dari cara dia berbicara menjawab pertanyaan.

 

Pada saat ada yang bertanya kepada Yohanes Pembaptis, “Apakah kamu ini Mesias? Apakah kamu ini nabi besar? Lalu siapakah kamu?” Yohanes Pembaptis menjawab, “Tidak, aku bukanlah Mesias. Aku bahkan tidak layak untuk membuka tali kasut Mesias. Jangan sebut aku Mesias. Aku bahkan tidak layak untuk membasuh kakinya.” Saat kebanyakan orang membaca itu, biasanya mereka hanya melewati saja kalimat itu. Kita perlu merenungkan kalimat itu baik-baik, karena itu mengungkapkan watak Yohanes Pembaptis.

 

Kebanyakan kita lebih cenderung membesarkan dirikita di depan manusia bahkan TUHAN. Kita mengatakan segala keberhasilan dan kekayaan kita seolah-olah kitalah yang lebih besar dari semua orang yang pernah ada di bumi ini. Kita selalu berkata “karena aku”, “jika bukan aku”, “ketika aku”. Yohanes tidak pernah berkata “karena aku”. Yohanes tidak mau mengakui dirinya “Mesias” walau dia bisa saja berkata begitu. Namun karena kerendahan hatinya Yohanes mengatakan bahwa dia hanyalah sebagai pembuka jalan bagi Yesus Sang Mesias itu sendiri. Hidup kita seharusnya menjadi pembuka jalan keselamatan bagi setiap orang yang belum selamat agar Yesus datang menyelematkan mereka.

 

Kedua, yang terkecil dalam Kerajaan Sorga lebih besar dari pada Yohanes Pembaptis. Bagaimana cara kita untuk memahaminya? Siapakah dari antara kita yang berani membayangkan diri lebih besar daripada Yohanes Pembaptis? Siapa di antara kita yang sudah mendekati tingkatan rohaninya, apalagi melebihinya? Kita bahkan tidak bisa mengimbangi dia, apa lagi melebihi dia. Dia berada begitu jauh di depan kita. 

 

Kita semua dipenuhi oleh kesombongan. Kita semua membayangkan diri ini akan menjadi orang penting, dan berpikir, “Aku datang ke gereja ini tetapi tak ada yang memperhatikanku. Banyak orang di dalam gereja yang memiliki pemikiran, “Sungguh, aku ini orang penting di sini, seharusnya orang-orang menaruh perhatian padaku.” Padahal jika kita bandingkan dirikita dengan Yohanes Pembaptis maka kita akan merasa bahwa kita masih begitu jauh dari Yohanes Pembaptis. Siapa di antara kita yang berani membayangkan diri sebagai orang yang sejajar dengan Yohanes Pembaptis? Kita harus bersikap bahwa dirikita adalah orang sebagai hamba yang hina dina yang diberikan kesempatan oleh Tuhan Yesus sebagai alat-Nya untuk memberitakan Kabar Baik kepada segala bangsa. Karena itu, hindarilah penyombongan diri di hadapan TUHAN agar kita layak menjadi hamba-Nya di dunia ini. (rsnh)

 

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...