Kamis, 17 Januari 2019

Renungan hari ini: TEGUH JAYA

Renungan hari ini: 

TEGUH JAYA



Yesaya 7:9B (TB) "Jika kamu tidak percaya, sungguh, kamu tidak teguh jaya" 

Isaiah 7:9B (NET) "If your faith does not remain firm, then you will not remain secure” 

Saat Israel dan Aram mengepung bangsa Yehuda yang dipimpin oleh Raja Ahas, Nabi Yesaya memberi nasehat kepada Raja Ahas agar percaya kepada Tuhan. Dengan percaya kepada Tuhan maka Bangsa Yehuda akan teguh jaya.

Dua hal yang penting disampaikan nabi Yesaya adalah percaya dan teguh jaya. Mengapa Yesaya hanya memberi pesan "percaya" saja? Bagaimana dan bilamana "percaya" itu? Siapa dan kapan yang harus dipercayai? Bagaimana kaitannya antara percaya dengan teguh jaya? Yesaya 7:7 menjelaskan bahwa Tuhan Allah yang menjanjikan bahwa kekuatiran Raja Ahas tidak akan terjadi.  Tuhan Allah memperkenalkan kepada Raja Ahas melalui nabi Yesaya bahwa IA lah yang harus dipercayai. Mengapa harus mempercayai Tuhan Allah? 

Apakah karena Tuhan ALlah menjanjikan keselamatan, kekuatan dan menjadi mazmur kita? Bagaimana kita mengetahui bahwa Tuhan Allah itu sumber keselamatan, kekuatan dan mazmur kita? Bilamana kita mendapatkan keselamatan, kekuatan dan mazmur itu? (Yes. 12:2). Apakah karena Tuhan adalah gunung batu yang kekal? Untuk apa gunung batu yang kekal itu? Bagaimana dan bilamana gunung batu yang kekal itu menjadi bagian dari kehidupan kita? Mengapa Tuhan menjadi gunung batu kekal? (Yes. 26:4). 

Bukankah percaya kepada Tuhan akan memiliki implikasi dan aplikasi yang mempengaruhi kehidupan kita? Nabi Yesaya mencatat beberapa implikasi dari sikap menpercayai Tuhan Allah, yakni:
Ø Bertobat, tinggal diam menantikan Tuhan menyelamatkan dan tinggal tenang yang memberi kekuatan (Yes. 30:15). 

Ø Mendengarkan firman-Nya dan mempercayakan hidup pada-Nya (Yes. 50:10). 

Ø Menerima dan menyandarkan diri kepada Firman-Nya sepenuh hati / seluruh hidup (Yes. 30:12). 

Ø Menolak terpaan kegelisahan dengan mempercayakan kepada batu penjuru di Sion (Yes. 28:16). 

Ø Fokus kepada memandang Yesus Yang Mahakudus, dan tidak terfokus kepada pertolongan Mesir - super power / kekuasaan (Yes. 31:1). 

Ø Menjaga hati dengan damai sejahtera (Yes. 26:3).

Ø Percaya bahwa pertolongan Tuhan melampaui peralatan tempur Mesir (kuda-kuda dan kereta (Yes. 31:1). 

Pesan untuk percaya di dahului dengan perintah untuk meneguhkan hati dan tinggal tenang, jangan takut dan jangan kecut (Yes. 7:4) Ada sejumlah hal yang perlu direnungkan, antara lain :
ü Adakah kaitannya antara meneguh hati, tinggal tenang, tidak takut dan tidak kecut dengan sikap mempercayai? ataukah karena mempercayai maka ada keteguhan hati, tinggal tenang, tidak takut dan tidak kecut? Bagaimana dan bilamana meneguhkan hati, tinggal tenang, jangan takut dan tidak kecut saat menghadapi situasi berbahaya / gawat darurat? 

ü Apakah dengan meninggikan Tuhan, menyanyikan syukur maka dapat melewati gawat darurat (Yes. 25:1-9) Bagaimana dapat mengatasi permasalah dengan tindakan seperti ini? Bagaimana dan bilamana kita dapat meninggikan Tuhan dan bernyanyi dan bersyukur dalam situasi yang membuat kegelisahan? Bagaimana kita mengetahui bahwa dibalik segala peristiwa ada keajaiban Tuhan menanti? Bagaimana menantikan pengenapan dari rancangan Tuhan yang ajaib itu? 

ü Bagaimana mengetahui dan memastikan bila meneguhkan hati dan percaya maka tidak akan malu? (Yes. 50:7) Apakah artinya tidak akan malu itu? Bilamana hal itu terjadi? 

ü Bagaimana cara agar Tuhan mengenapi perjanjian-Nya yang dijanjikan dengan teguh yang dapat membuat hati terlepas dari kegelisahan dan hidup menjadi benar-benar hidup? (Yes. 55:3) 


Dalam situasi sulit seperti pada Raja Ahas, Firman Tuhan melalui nabi Yesaya adalah percaya. percaya dengan sepenuhnya kepada Allah. Karena itu, percaya sepenuhnya kepada Tuhan Allah di dalam Kristus agar membuat kita tetap teguh dan berjaya dalam Tuhan Allah yang memberi kejayaan. (rsnh)


Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...