Sabtu, 30 September 2023

KOTBAH MINGGU XVII SETELAH TRINITATIS Minggu, 01 Oktober 2023 “TEKUN MELAKUKAN KEHENDAK ALLAH” (Yakobus 5:7-110

 KOTBAH MINGGU XVII SETELAH TRINITATIS

Minggu, 01 Oktober 2023

 

“TEKUN MELAKUKAN KEHENDAK ALLAH”

Kotbah: Yakobus 5:7-11    Bacaan: Amsal 4:20-27


 

Minggu ini kita memasuki Minggu Ketujuhbelas setelah Trinitatis. Tema yang akan kita renungkan adalah “Tekun Melakukan Kehendak Allah”. Ungkapan merupakan suatu konsep atau prinsip dalam konteks kehidupan rohani yang mengacu pada sikap dan tindakan yang menunjukkan ketaatan dan kesetiaan seseorang terhadap Allah dan ajaran-Nya. Ini mencakup beberapa aspek penting:

 

Pertama, ketaatan kepada ajaran Tuhan. Ini berarti mengikuti dan mematuhi ajaran-ajaran dan perintah-perintah yang terdapat dalam agama atau kepercayaan tertentu. Ini bisa termasuk menjalankan perintah moral, etika, dan aturan-aturan yang Allah telah nyatakan dalam kitab suci atau ajaran agama.

 

Kedua, kesetiaan kepada Tuhan. Kesetiaan kepada Allah berarti memprioritaskan dan mempercayakan hidup kita kepada-Nya. Ini mencakup menghormati dan mengabdi kepada Allah sebagai penguasa tertinggi dalam hidup kita dan mengambil keputusan yang selaras dengan nilai-nilai dan prinsip-prinsip-Nya.

 

Ketiga, ketekunan dalam iman. Ini mencerminkan sikap tekun dan gigih dalam menjalankan keyakinan kita. Ini tidak hanya tentang tindakan, tetapi juga tentang sikap hati yang tulus dan kesediaan untuk terus berupaya untuk memenuhi kehendak Allah, bahkan dalam menghadapi kesulitan atau godaan.

 

Pertanyaan kita sekarang adalah bagaimanakah cara agar kita bisa tekun melaksanakan kehendak Allah? Cara untuk menjadi "tekun melaksanakan kehendak Allah" adalah dengan cara:

 

Pertama, kita harus mampu bersabar dan bertekun (ay. 7-8). Kitab Yakobus mengajak kita untuk bersabar dan bertekun dalam iman kita. Kehidupan Kristen sering kali diwarnai dengan berbagai tantangan, cobaan, dan kesulitan. Dalam menghadapinya, kita harus tetap bersabar, tidak mudah menyerah, dan terus bertekun dalam menjalankan kehendak Allah. Ini memerlukan ketabahan batin dan semangat yang kuat untuk terus berjalan dengan iman.

 

Kedua, jangan bersungut-sungut (ay. 9). Kitab Yakobus juga menekankan pentingnya untuk tidak bersungut-sungut terhadap sesama. Bersungut-sungut adalah tindakan keluhan dan pengeluhan yang tidak produktif. Sebagai ganti, kita harus memelihara sikap yang penuh kasih, hormat, dan pengertian terhadap sesama. Ini mencerminkan kasih dan rasa hormat kita kepada Allah dan juga menghindari penghakiman yang tidak perlu.

 

Ketiga, kita harus mampu mengambil keteladanan para Nabi (ay. 10). Kitab Yakobus mengingatkan kita untuk mengambil keteladanan para nabi dalam kesetiaan dan ketekunan mereka dalam melaksanakan kehendak Allah. Para nabi dalam Alkitab sering kali menghadapi penolakan, penganiayaan, dan penderitaan, tetapi mereka tetap setia kepada panggilan Allah. Kita dapat mempelajari dari contoh-contoh mereka dalam ketekunan dalam mengikuti kehendak Allah.

 

Keempat, kita harus mengingat Kasih dan Penyayang Tuhan (ay. 11). Terakhir, Kitab Yakobus mengingatkan kita tentang sifat Allah yang Mahabaik dan Penyayang. Ini adalah dasar keyakinan kita bahwa Allah akan memberikan akhir yang baik bagi mereka yang tetap setia dan bertekun dalam melaksanakan kehendak-Nya. Memahami kasih dan penyayang Tuhan dapat memberikan kita motivasi dan kepercayaan diri untuk terus bertekun dalam iman kita.

 

Dalam konteks Kitab Yakobus 5:7-11, tekun melaksanakan kehendak Allah melibatkan sikap kesabaran, ketekunan, dan ketaatan dalam menghadapi situasi apa pun yang mungkin timbul dalam hidup kita sebagai orang percaya. Ini bukan hanya tentang tindakan, tetapi juga tentang sikap hati yang mencerminkan hubungan yang mendalam dengan Allah dan kasih kepada sesama. Melalui tekun melaksanakan kehendak Allah, kita dapat tumbuh dalam iman kita dan mengalami berkat-Nya.

 

RENUNGAN

 

Apa yang hendak kita renungkan dalam Minggu ketujuh belas setelah Trinitatis ini? Dari tema "TEKUN MELAKUKAN KEHENDAK ALLAH" terdapat beberapa refleksi yang dapat diambil:

 

Pertama, kesabaran adalah kunci. Kesabaran adalah kunci dalam perjalanan kita untuk melaksanakan kehendak Allah. Tantangan dan kesulitan dalam kehidupan kita sebagai orang percaya mungkin membuat kita ingin menyerah atau mengeluh, tetapi Kitab Yakobus mengingatkan kita bahwa bersabar adalah tindakan yang penting. Sabar membantu kita tetap tekun dalam iman kita bahkan dalam menghadapi situasi yang sulit.

 

Kedua, ketekunan dalam Iman. Tekun melaksanakan kehendak Allah mengharuskan kita untuk terus bertekun dalam iman dan tindakan yang sesuai dengan ajaran-ajaran-Nya. Ini bukanlah usaha sekali jalan, tetapi perjalanan panjang yang memerlukan dedikasi dan tekad yang kuat untuk terus tumbuh dalam iman dan ketaatan.

 

Ketiga, kehendak Allah di atas semua. Kita diingatkan untuk mengutamakan kehendak Allah di atas segalanya. Terkadang, kita dapat tergoda untuk mengikuti keinginan pribadi atau tekanan dari dunia, tetapi kita harus selalu mengutamakan melaksanakan kehendak Allah dalam setiap aspek kehidupan kita.

 

Keempat, sikap terhadap sesama. Kita harus menjaga sikap positif terhadap sesama. Bersungut-sungut dan penghakiman terhadap orang lain adalah tindakan yang tidak sesuai dengan iman kita. Sebaliknya, kita harus memelihara kasih, pengertian, dan hormat terhadap sesama.

Dalam keseluruhan, tema "TEKUN MELAKUKAN KEHENDAK ALLAH" dalam Kitab Yakobus 5:7-11 mengingatkan kita bahwa iman yang aktif dan ketaatan kepada Allah adalah sebuah perjalanan yang memerlukan kesabaran, ketekunan, dan kasih. Karena itu, dengan mempraktikkan nilai-nilai ini dalam kehidupan kita, kita dapat mengalami pertumbuhan spiritual dan kesejahteraan yang berasal dari melaksanakan kehendak Allah. (rsnh)

 

Selamat beribadah dan menikmati lawatan TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...