Jumat, 16 Juli 2021

Renungan hari ini: “TUHAN MENGUJI MANUSIA” (Mazmur 66:10)

 Renungan hari ini:

 

“TUHAN MENGUJI MANUSIA”




 

Mazmur 66:10 (TB) "Sebab Engkau telah menguji kami, ya Allah, telah memurnikan kami, seperti orang memurnikan perak"

 

Psalms 66:10 (NET) "For you, O God, tested us; you purified us like refined silver"

 

Menguji berarti meliahat batas kemampuan kita. Jika kita mengikuti sebuah ujian itu berarti kita sedang dilihat batas kemampuan kita. Jika kita memiliki kemampuan yang mumpuni maka kita akan lulus dan diterima menjadi bagian dari sebuah tahapan baru yang lebih baik dan lebih tinggi dari sebelumnya. Jika kita lulus ujian SD, maka kita akan naik ke tingkat SMP, jika kita lulus dari ujian SMP, maka kita akan naik ke tingkat SMA, dan jika lulus ujian dari SMA/SMK, maka kita akan diijinkan memasuki Perguruan Tinggi, begitu seterusnya. 

 

Pemazmur melihat ujian itu sebagai sebuah permurnian. Mazmur 66:10 memperlihatkan kepada kita tentang pemurnian. Pertanyaannya adalah: apa yang dimurnikan? Pemurnian yang dimaksudkan oleh pemazmur adalah pemurnian hidup. Pemurnian ini nampak dari ayat 9. Gambaran “kaki” adalah gambaran dari perbuatan yang dilakukan oleh manusia. Ketika disebut “kaki kami tidak goyah” berarti bahwa jalan yang ditempuh adalah jalan yang sesuai dengan kehendak Tuhan. Gambaran “kaki goyah” sering dipandang sebagai lawan dari kesetiaan berjalan menurut jalan Tuhan. Oleh sebab itulah ketika Mazmur 66 ini menyebutkan pemurnian, sejatinya yang dimaksudkan adalah pemurnian kehidupan orang percaya. Bagaimana tanda orang yang hidupnya murni mengikut Tuhan? Jawabannya dalam Mazmur 66 ini yaitu selalu memuji dan memperdengarkan puji-pujian kepada Tuhan. 

 

Kehidupan yang murni di jalan Tuhan adalah kehidupan yang senantiasa memuji-muji nama Tuhan dalam seluruh laku hidupnya. Apakah pujian kita kepada Tuhan karena kemurnian hati kita ataukah hanya basa-basi saja? Karena tidak jarang orang memuji Tuhan untuk menutupi ketidakmurnian hidupnya. Terlihat baik, saleh, taat ketika beribadah kepada Tuhan tetapi kepada keluarganya, pembantunya, karyawannya bahkan rekan sekerjanya sering berbuat tidak sesuai dengan kehendak Tuhan. Mari memuji Tuhan karena kemurnian hidup bukan untuk menyembunyikan ketidakmurnian hidup.

 

Jika kita lolos dalam setiap pemurnian hidup kita, maka TUHAN pasti akan mempromosikan kita kepada jenjang kehidupan yang lebih baik. Kita akan menjadi orang yang bijak dan terpandang. Ada banyak tokoh-tokoh besar di Alkitab juga tak luput dari pemurnian hidup itu, semisal  Yusuf harus melewati proses hidup yang teramat menyakitkan sebelum ia mengalami penggenapan janji Tuhan, dan dapat berkata,  "Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar"  (Kej. 50:20).  Sadrakh, Mesakh dan Abednego harus melewati dapur perapian yang menyala-nyala sampai akhirnya mereka dapat melihat dan merasakan kuasa pembelaan Tuhan  (Dan. 3:25-27).  Daniel pun harus merasakan pengalaman yang luar biasa yaitu masuk ke dalam gua singa, dan melihat campur tangan Tuhan yang ajaib  (Dan. 6:23). Karena itu, jangan bersungut-sungut ketika TUHAN sedang memurnikan hidup kita melalui berbagai masalah, sebab di balik masalah selalu ada rencana Tuhan yang indah! (rsnh) 

 

Selamat berakhir pekan dan besok beribadah kepada TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...