Minggu, 24 Mei 2020

Renungan hari ini: ROH DICURAHKAN KEPADA KITA

Renungan hari ini:

ROH DICURAHKAN KEPADA KITA



Yesaya 32:15 (TB) "Sampai dicurahkan kepada kita Roh dari atas: Maka padang gurun akan menjadi kebun buah-buahan, dan kebun buah-buahan itu akan dianggap hutan"

Isaiah 32:15 (NET) "This desolation will continue until new life is poured out on us from heaven. Then the desert will become an orchard and the orchard will be considered a forest”

Sebelum Yesus naik ke surga maka Yesus telah menyampaikan bahwa akan datang Roh ke dunia ini untuk mendampingi, dan menyertai, serta melindungi setiap orang percaya. Roh ini sering dinamai dengan Roh Kudus. Roh Kudus adalah pribadi ketiga dari Tritunggal. Kedatangan Roh Kudus ini terjadi pada peristiwa Pentakosta di Yerusalem. Kedatangan-Nya dengan cara dicurahkan kepada setiap orang percaya.

Ketika Roh Kudus dicurahkan kepada kita, maka segala sesuatu yang mustahil menjadi mungkin terjadi (ada perubahan yang baik). Hidup yang berbuah adalah hidup yang berguna bagi Allah dan sesama. Dalam nas hari ini yang terjadi adalah padang gurun menjadi kebun buah-buahan, dan kebun buah-buahan itu akan dianggap hutan. Perubahan ini tentu akan membawa hidup yang bahagia.

Hidup yang bahagia (memiliki damai sejahtera, ketenangan dan ketenteraman selama-lamanya) dimulai dari ditegakkannya kebenaran, dan kebenaran hanya dapat ditegakkan jika kita kepenuhan Roh Kudus. Persoalannya adalah pencurahan Roh Kudus itu akan bisa terjadi bagi kit ajika kita melakukan kehendak ALLAH. Apakah yang harus kita lakukan agar hidup bahagia yang dipenuhi Roh Kudus terjadi atas kita? Ada beberapa hal yang harus kita lakukan, yakni:

Pertama, kita harus bersukacita dalam Tuhan setiap hari (Flp. 4:4). Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah! Ketika susah, kita harus membaca Alkitab. Yeremia 15:16 Apabila aku bertemu dengan perkataan-perkataan-Mu, maka aku menikmatinya; firman-Mu itu menjadi kegirangan bagiku, dan menjadi kesukaan hatiku, sebab nama-Mu telah diserukan atasku, ya TUHAN, Allah semesta alam. Iblis berusaha mencuri sukacita kita sebab ketika kita tidak sukacita, maka kita akan menjadi orang yang lemah dan kehilangan perlindungan Ilahi. Ulangan 28:47-48 “Karena engkau tidak mau menjadi hamba kepada TUHAN, Allahmu, dengan sukacita dan gembira hati walaupun kelimpahan akan segala-galanya, maka dengan menanggung lapar dan haus, dengan telanjang dan kekurangan akan segala-galanya engkau akan menjadi hamba kepada musuh yang akan disuruh TUHAN melawan engkau. Ia akan membebankan kuk besi ke atas tengkukmu, sampai engkau dipunahkan-Nya.

Kedua, kita harus berbuat baik setiap hari (jangan ditunda), hal tersebut dimulai dari hati yang baik (Flp. 4:5). Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang. Tuhan sudah dekat! Mazmur 41:1-4 Mazmur Daud. Berbahagialah orang yang memperhatikan orang lemah! TUHAN akan meluputkan dia pada waktu celaka. TUHAN akan melindungi dia dan memelihara nyawanya, sehingga ia disebut berbahagia di bumi; Engkau takkan membiarkan dia dipermainkan musuhnya! TUHAN membantu dia di ranjangnya waktu sakit; di tempat tidurnya Kaupulihkannya sama sekali dari sakitnya. 

Ketiga, kita tidak perlu terlalu kuatir, sebab orang yang kuatir selalu membicarakan/memikirkan apa yang tidak dikehendakinya, maka perbanyaklah berdoa dan menyembah Tuhan (Flp. 4:6-7). Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus. Amsal 18:21 Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya.

Kelima, kita harus fokus pada perkara-perkara yang di atas, maka tentukanlah target (pencapaian) kerohanian kita (Flp. 4:8). Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu. Iman, kasih dan pengharapan kita kepada Tuhan akan selalu kuat jika kita memikirkan perkara-perkara yang demikian. Karena itu, pastikanlah dirikita sebagai tempat Roh Kudus tercurah agar hidup kita mengalami hidup yang bahagia. (rsnh)

Selamat memulai karya dalam Minggu ini

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...