Renungan hari ini:
“PANGGILAN BAGI SETIAP ORANG PERCAYA UNTUK HIDUP DALAM KESIAPAN ROHANI”
1 Petrus 3:15 (TB2) "Kuduskanlah Kristus di dalam hatimu sebagai Tuhan! Siap sedialah pada segala waktu untuk memberi pertanggungan jawab kepada tiap-tiap orang yang meminta pertanggungan jawab dari kamu tentang pengharapan yang ada padamu"
1 Peter 3:15 (NET) "But set Christ apart as Lord in your hearts and always be ready to give an answer to anyone who asks about the hope you possess"
Nas hari ini adalah panggilan bagi setiap orang percaya untuk hidup dalam kesiapan rohani yang penuh integritas dan kesaksian yang nyata. Penulis mengajak kita untuk menguduskan Kristus di dalam hatikita sebagai Tuhan. Bagian ini mengingatkan kita untuk menjadikan Kristus sebagai pusat hidup kita. Menguduskan Kristus berarti mengutamakan Dia di atas segalanya—dalam pikiran, keputusan, dan tindakan kita. Ini juga mengajarkan bahwa pengenalan pribadi akan Kristus adalah fondasi untuk menjalani kehidupan Kristen. Ketika Kristus berdaulat di hati, hidup kita akan memancarkan cahaya iman kepada dunia.
Kekristenan bukanlah sesuatu yang kita jalani hanya pada saat-saat tertentu. Kesaksian kita tentang iman harus selalu siap diberitakan kapan saja dan di mana saja. Ini bukan hanya soal berbicara, tetapi juga soal menunjukkan kasih, pengampunan, dan kebenaran dalam perbuatan sehari-hari.
Harapan dalam konteks ini adalah keyakinan akan janji-janji Allah melalui Kristus. Hidup dalam pengharapan berarti hidup dalam sukacita, meskipun ada tantangan dan penderitaan. Kita dipanggil untuk menjelaskan alasan pengharapan ini dengan rendah hati, bukan untuk berdebat, tetapi untuk membagikan kebenaran dalam kasih.
Meski tidak tertulis secara eksplisit dalam ayat ini, konteksnya menuntut agar jawaban yang diberikan dilakukan dengan kelemahlembutan dan rasa hormat. Kesaksian kita tidak hanya tentang apa yang kita katakan, tetapi juga bagaimana kita mengatakannya.
Apa yang perlu direnungkan dari nas hari ini? Ayat ini mengandung makna yang dalam bagi kehidupan rohani, dan ada beberapa hal utama yang dapat kita renungkan:
Pertama, Kristus harus menjadi Tuhan di hati kita. Menguduskan Kristus berarti memberikan tempat tertinggi bagi-Nya di dalam hati kita. Ini adalah tentang pengakuan bahwa Kristus adalah Tuhan atas segala aspek hidup kita—pikiran, perasaan, keputusan, dan tindakan. Dengan kata lain, iman kita harus menjadi nyata dalam kehidupan sehari-hari, bukan hanya dalam kata-kata tetapi juga dalam perbuatan.
Kedua, selalu siap memberi pertanggungan jawab. Ayat ini menantang kita untuk siap setiap saat untuk menjelaskan iman dan pengharapan yang kita miliki. Ini menuntut kita untuk memiliki pemahaman yang baik tentang iman kita sehingga kita dapat berbicara dengan jelas, bijak, dan penuh kasih kepada siapa saja yang bertanya.
Ketiga, pengharapan yang nyata dalam Kristus. Iman Kristen berakar pada pengharapan yang teguh kepada janji Allah—kehidupan kekal, pemulihan, dan damai sejahtera melalui Kristus. Namun, pengharapan ini tidak hanya bersifat teoritis, tetapi harus terlihat dalam kehidupan kita sehari-hari, terutama di tengah tantangan atau kesulitan.
Keempat, kesaksian yang lembut dan penuh hormat. Memberi pertanggungan jawab bukanlah tentang memenangkan argumen, tetapi menyampaikan kebenaran dengan kasih, rendah hati, dan rasa hormat kepada orang lain. Pendekatan ini menunjukkan karakter Kristus yang sejati. Karena itu, nas ini adalah undangan untuk hidup dalam integritas iman, menjadikan Kristus pusat kehidupan, dan berbagi pengharapan dengan cara yang menarik orang lain kepada Allah. Itu juga mengingatkan kita untuk tidak hanya percaya tetapi juga bertanggung jawab atas iman yang kita miliki. (rsnh)
Selamat berkarya untuk TUHAN