Minggu, 09 Desember 2018

Renungan hari ini: KEDATANGAN PEMBAWA BERITA

Renungan hari ini: 

KEDATANGAN PEMBAWA BERITA



Yesaya 52:7 (TB) Betapa indahnya kelihatan dari puncak bukit-bukit kedatangan pembawa berita, yang mengabarkan berita damai dan memberitakan kabar baik, yang mengabarkan berita selamat dan berkata kepada Sion: "Allahmu itu Raja!" 

Isaiah 52:7 (NET) How delightful it is to see approaching over the mountains the feet of a messenger who announces peace, a messenger who brings good news, who announces deliverance, who says to Zion, “Your God reigns!” 

Kedatangan pembawa berita baik tentang keselamatan adalah sesuatu yang dinantikan bangsa Israel kala itu. Mereka sangat merindukan kedaangan seorang “Raja atas Israel”. Yesaya menuliskan tentang keindahan yang sangat diharap-harapkan oleh umat Tuhan yang sedang mengalami kehancuran. Berita apakah yang sangat diinginkan oleh umat-Nya yang sedang tercerai-berai di tengah-tengah bangsa lain? Tidak ada berita yang lebih indah dibandingkan berita bahwa Allah, Raja atas umat-Nya, kembali untuk menyatakan takhta-Nya di Israel. Jika Allah telah menyatakan takhta-Nya kembali, maka Israel pasti akan dipulihkan dari keadaannya. 

Saat Yesaya menuliskan atau mengkotbahkan bagian ini, Israel sudah terpecah dan Kerajaan Utara telah dibuang ke Asyur. Selain kehilangan sebagian besar sukunya, Israel juga terancam kehancuran total karena Yehuda sedang berada di dalam bahaya ditaklukkan juga oleh Asyur. Keadaan makin sulit karena Tuhan menyatakan nubuat melalui Yesaya bahwa Kerajaan Selatan, yaitu Yehuda, juga akan dibuang ke bangsa Babel. Apakah Tuhan telah melupakan umat-Nya? Apakah Tuhan telah sedemikian marah (Rat. 5:22)? Apakah tidak ada pengharapan murka Tuhan akan reda? 

Ternyata Tuhan tidak murka untuk selamanya (Mi. 7:18). Dia menyatakan kembali bahwa Israel adalah milik-Nya dan Yerusalem adalah kota pilihan-Nya. Tuhan mengumpulkan umat-Nya kembali dengan mendeklarasikan bahwa Dialah Raja atas Israel. Maka Yesaya mengatakan, “alangkah indah kedatangan orang yang membawa berita bahwa Tuhan telah mengampuni umat-Nya.” Inilah berita paling indah bagi orang-orang yang rindu kembali kepada Tuhan. Inilah berita paling manis di telinga orang-orang yang sadar betapa Tuhan telah murka. Tuhan masih mau mengampuni. Berita ini pasti terdengar begitu indah bagi orang-orang yang sadar besarnya murka Tuhan jika murka-Nya itu telah menyala. Tetapi orang-orang yang tidak tahu hal ini akan memandang remeh pengampunan Tuhan. Pengampunan Tuhan akan dipermainkan dan dianggap murahan oleh orang-orang yang sebenarnya tidak berbagian di dalam pengampunan itu. Tuhan hanya akan mengampuni orang yang takut akan Dia. Orang-orang yang mau kembali kepada Dia dengan rendah hati dan tulus. Orang-orang yang sadar akan dosa dan keadaannya yang cemar. Orang-orang yang memohon belas kasihan Tuhan dan pengampunan Tuhan. Mereka inilah yang akan melihat berita pengampunan itu sebagai pengharapan terbesar bagi mereka.

Siapa sajakah orang-orang yang bersorak sorai mendengar berita kembalinya Tuhan ke Yerusalem? Mereka yang merindukan Tuhan, inilah kelompok orang-orang yang akan bersorak sorai karena Tuhan menyatakan diri-Nya di tengah-tengah umat-Nya. Mereka sangat rindu kekudusan Tuhan kembali dinyatakan di tengah-tengah Israel. Mereka sangat tersiksa jika harus hidup di tengah-tengah orang-orang yang mengabaikan Tuhan. Mereka sangat rindu bisa kembali beribadah kepada Tuhan di Yerusalem (Mzm. 42:5). Sebaliknya, orang yang mengabaikan Tuhan, yang senantiasa menjalani hidup tanpa Tuhan, mereka tidak akan merasa tersiksa dengan absennya Tuhan. Jika Tuhan meninggalkan umat-Nya pun mereka tidak merasa rugi. Mereka hanyalah orang-orang bodoh yang dewanya adalah uang atau kebahagiaan sementara. Mereka tidak pernah bisa menikmati relasi dengan Tuhan. Mereka selamanya terkurung di dalam kebodohan menikmati hal yang fana dan mengabaikan Tuhan yang menopang hidup mereka.

Tetapi umat-Nya yang sejati menantikan saat di mana Tuhan memulihkan kembali relasi-Nya dengan umat-Nya. Mereka sangat rindu mendengar bahwa Tuhan telah datang untuk kembali menjadi Raja atas Israel. Tetapi kapankah ini terjadi? Kapankah berita sorak sorai ini dinyatakan? Ketika Israel kembali ke pembuangan? Tidak. Sebab setelah mereka kembali dari pembuangan pun tetap tidak ada satu orang raja keturunan Daud yang diurapi. Maka sebenarnya sorak sorai ini baru bisa digenapi ketika Tuhan Yesus datang. Kedatangan Tuhan Yesus itulah kedatangan Allah yang menjadi Raja atas umat-Nya. Yesuslah Sang Raja keturunan Daud. Dialah Sang Mesias yang dijanjikan. Dialah berita sukacita yang diteriakkan oleh pembawa berita damai itu. “Sudah datang! Sudah datang Raja kita, Allah segenap pasukan malaikat!” Yesuslah yang dimaksud. Dialah yang mengklaim kembali takhta Daud untuk Allah. Dialah yang menggenapi semua janji Allah tentang Sang Mesias yang akan memerintah. Dialah wakil sejati dari Allah, gambar sejati dari Allah, yang akan menguasai bumi dan menaklukkan seluruh ciptaan (Kej. 1:28). Karena itu, marilah bersiap-siap untuk menanti kedatangan Yesus kali kedua ke dunia ini. (rsnh)

Selamat memulai karya dalam Minggu ini

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...