Senin, 20 Juli 2020

Renungan hari ini: AKU HENDAK BERMAZMUR BAGI ALLAH YAKUB

Renungan hari ini:

AKU HENDAK BERMAZMUR BAGI ALLAH YAKUB



Mazmur 75:10 (TB) "Tetapi aku hendak bersorak-sorak untuk selama-lamanya, aku hendak bermazmur bagi Allah Yakub"

Psalms 75:10 (NET) "As for me, I will continually tell what you have done; I will sing praises to the God of Jacob!”

Bermazmur bagi TUHAN merupakan bagian sikap dari setiap orang percaya. Dalam setiap penyembahan kita kepada TUHAN pasti ada unsur mazmur di dalamnya. Mazmur ini merupakan ungkapan sukacita yang kita rasakan atas pertolongan TUHAN yang kita rasakan setiap hari. Dalam tradisi orang Yahudi unsur bermazmur bagi TUHAN merupakan hal yang wajib dilakukan. Orang-orang Lewi pada zaman dahulu bertugas mengatur kelompok pemuji dan pemazmur dalam setiap ibadah yang mereka lakukan. Jadi musik dan pujian bukan hanya sekedar pelengkap dalam ibadah, orang-orang Lewi tersebut sangat serius dalam mengerjakan tugasnya dan berusaha memberikan musik yang terbaik dalam setiap ibadah. 

Jika kita menelusuri kitab Mazmur, maka kita akan menemukan lebih dari 90 kali pemazmur mengajak orang untuk bermazmur dan bersyukur. Sebab saat hati kita dipenuhi rasa syukur, maka dengan sendirinya akan keluar mazmur dan puji–pujian untuk Tuhan. Maka dari itu kita harus terus menghayati kasih-Nya yang luar biasa dalam kehidupan kita sehingga tak henti-hentinya kita bermazmur dan memuji Tuhan. Hal ini dapat dimaknai pula bahwa sebenarnya Pemazmur mengajak kita untuk memuji Tuhan dalam kehidupan ini hari lepas hari, bukan hanya saat beribadah saja. Bermazmur dan memuji Tuhan pun tidak hanya lewat kata-kata dan alunan melodi, namun lewat perbuatan nyata kita di tengah dunia. Jadi, iman kita pun akan semakin dikuatkan dan diteguhkan ketika kita memuji Tuhan, bahkan kita juga dapat menjadi saksi akan kebaikan dan kasih Tuhan bagi sesama. 

Dengan demikian bermazmur bagi Tuhan adalah memberikan keseluruhan hidup kita kepada Allah, untuk memuji dan menyembah Dia sepanjang hidup kita. Manusia tidak akan stagnan dalam melakukan memuji dan menyembah kepada Allah. Manusia dapat menyembah Sang Pencipta dengan cara yang berkembang dari waktu ke waktu melalui musik, cara beribadah, bahkan juga dengan teknologi. Namun semua itu, harus dilakukan dengan hati yang tulus, dan tertuju kepada Allah. Selain itu dengan kerendahan hati memakai kehidupannya “menjadi berkat bagi sesama” bagi kemuliaan Tuhan. Karena itu, marilah bermazmur bagi Tuhan dalam setiap langkah kehidupan kita. (rsnh)

Selamat berkarya untuk TUHAN 

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...