Kamis, 03 Desember 2020

Renungan hari ini: “HIDUP DENGAN SOPAN” (Roma 13:13)

 Renungan hari ini:

 

“HIDUP DENGAN SOPAN”




 

Roma 13:13 (TB) "Marilah kita hidup dengan sopan, seperti pada siang hari, jangan dalam pesta pora dan kemabukan, jangan dalam percabulan dan hawa nafsu, jangan dalam perselisihan dan iri hati"

 

Romans 13:13 (NET) "Let us live decently as in the daytime, not in carousing and drunkenness, not in sexual immorality and sensuality, not in discord and jealousy”

 

“Hidup dengan sopan” adalah perilaku orang beriman. Kita sopan, bukan karena ada orang lain yang melihat; lalu jika tak ada orang yang melihat maka kita melakukan apa yang tak sopan. Ada atau tidak adanya orang yang melihat, kita mesti hidup dengan sopan. Sopan di sini dalam arti terhormat, pantas, layak,sebagaimana hidup seorang pengikut Kristus. Perbuatan-perbuatan yang memalukan mesti kita tanggalkan, tinggalkan, hilangkan. Kemabukan, percabulan, hawa nafsu, perselisihan, dan iri hati adalah contoh yang Paulus berikan mengenai perbuatan kegelapan yang mesti kita tanggalkan. 

 

“Hidup dengan sopan” di dalam ayat ini diibaratkan seperti berjalan dengan jujur (walk honestly). Atau dalam terjemahan Analytical-Literal Translation (ALT) kata ini diterjemahkan dengan “walk about properly” (berjalan dengan tepat/sesuai). Dengan kata lain, hidup dengan sopan sebagai wujud kehidupan kita yang benar ditunjukkan dengan kita berjalan dengan jujur/tepat/sesuai dengan kebenaran. Dipergunakannya kata “walk” (berjalan) menunjukkan bahwa di dalam kehidupan Kristen, kita berada di dalam proses sehingga kita terus-menerus berjalan di dalam jalan Allah yang benar, jujur, tepat, dll. Ketika kita terus-menerus berjalan di dalam jalan Allah, kita akan menemukan keindahan demi keindahan yang Allah akan singkapkan bagi kita, meskipun tentu kita pasti melewati hambatan demi hambatan di dalamnya. Hidup yang berjalan di dalam jalan Allah adalah hidup yang indah dan tidak akan sia-sia. 

 

Bicara tentang kesopanan, sejak kecil kita yang hidup dengan budaya ketimuran yang kental tentang nilai-nilai maupun norma-norma kesopanan yang berlaku di masyarakat. Kita diajar untuk hormat dengan orang yang lebih tua, mengucapkan salam sebelum kita masuk, bahkan diajarkan bagaimana berpakaian yang sopan sesuai dengan norma-norma budaya ketimuran. Namun demikian, di masa kini, rasa-rasanya nilai-nilai kesopanan tersebut mulai luntur (jika tidak mau dikatakan hilang). Lalu, bagaimana kata Alkitab mengenai kesopanan?

 

 

Nas hari ini mengajak seluruh orang percaya untuk hidup dengan sopan (ay. 13a). Timbul pertanyaan kita sekarang, apakah yang dimaksud dengan hidup sopan itu? Ada beberapa pengertian yang perlu kita pahami mengenai “hidup dengan sopan”, yaitu:

 

Pertama, kita tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang memalukan. Perbuatan-perbuatan yang memalukan itu seperti pesta pora hingga mabuk (ay. 13b), sehingga tanpa sadar kata-kata yang kita ucapkan, atau tindakan yang kita lakukan justru menjadi hal yang memalukan. Pesta pora dan kemabukan juga identik dengan hidup secara hedonis, dan ini juga tidak sesuai dengan prinsip hidup yang sopan.

 

Kedua, kita tidak hidup dalam percabulan dan hawa nafsu (ay. 13c). Hal ini juga berarti kita tidak menggunakan pakaian atau melakukan tindakan yang memancing hawa nafsu orang lain yang melihat kita. Tentu kita tidak harus berpakaian tertutup dan rapat sehingga yang terlihat hanya mata atau wajah kita saja. Tetapi pakailah pakaian yang wajar, sehingga tidak memancing hal-hal yang negatif dari orang lain.

 

Ketiga, kita tidak hidup dalam perselisihan dan iri hati (ay. 13d). Artinya adalah perkataan yang kita keluarkan tidak memancing perselisihan. Tindakan yang kita lakukan juga tidak didasari pada sikap iri hati kita dengan orang lain yang mungkin berada di atas kita. 

 

Keempat, kita menjaga tubuh kita agar tidak hanya memikirkan keinginan kita (ay. 14b). Orang yang hidup hanya untuk dirinya sendiri atau hanya memikirkan kepentingannya sendiri, tidak akan pernah hidup sopan. Mereka akan melakukan segala macam cara, bahkan mendobrak dan melanggar norma-norma kesopanan yang ada untuk memuaskan keinginan mereka sendiri. Oleh karena itu, kita harus senantiasa hidup dengan mencari kehendak Tuhan dan bukan mengutamakan kehendak atau keinginan kita sendiri. Karena itu, jadikanlah hidup sopan sebagai gaya hidup (life style) kita setiap hari baik di hadapan manusia maupun TUHAN. (rsnh)

 

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...