Jumat, 21 Mei 2021

Renungan hari ini: “TUHAN PANJANG SABAR” (Nahum 1:3)

 Renungan hari ini:

 

“TUHAN PANJANG SABAR”





 

Nahum 1:3 (TB) "TUHAN itu panjang sabar dan besar kuasa, tetapi Ia tidak sekali-kali membebaskan dari hukuman orang yang bersalah. Ia berjalan dalam puting beliung dan badai, dan awan adalah debu kaki-Nya"

 

Nahum 1:3 (NET) "The Lord is slow to anger but great in power; the Lord will certainly not allow the wicked to go unpunished. He marches out in the whirlwind and the raging storm; dark storm clouds billow like dust under his feet"

 

Perhatikanlah dengan jelas. Tuhan memang panjang kesabarannya, tetapi itu bukan berarti kita bisa memanfaatkan kebaikan Tuhan dengan terus melakukan perbuatan yang melanggar ketetapanNya. Jika kesempatan masih ada, bersyukurlah karena itu artinya Tuhan yang sangat panjang sabarnya itu masih memberi anda waktu untuk berbenah, memperbaiki diri kembali ke jalan yang benar agar segala yang Dia janjikan tidak luput dari kita. Semua itu karena Tuhan begitu mengasihi kita dan tidak ingin satupun dari kita gagal menerima keselamatan yang telah membuat Tuhan rela mengorbankan Yesus menggantikan kita di atas kayu salib.

 

Panjang sabar adalah terjemahan dari erek afayim ( אֶרֶךְ אַפַּיִם ) yang memiliki pengertian lambat untuk marah.Lambat untuk marah - Artinya, bahwa manusia memiliki kecendrungan senantiasa melakukan yang membangkitkan murka Allah. (Kej. 8:21). Tuhan lambat marah namun bila manusia diberikan kesempatan bertobat tetap saja menolak maka hukuman Allah, yaitu murka Allah terpaksa dijatuhkan seperti kepada orang di Sodom dan Gomora dan juga orang-orang zaman Nuh karena Allah itu kudus dan adil.

 

Lambat untuk marah identik dengan "kesabaran", bahkan untuk orang-orang jahat, kepada siapa ia memberikan ruang untuk bertobat, yang kesabaran sering dilecehkan dan dihina, adalah kejengkelan kecaman: melainkan sini bermaksud kesabaran Allah kepada umat-Nya, seperti sebelum konversi, menunggu sampai saatnya tiba bahwa ia murah hati kepada mereka, dan setelah konversi, kesabaran ini adalah bagian dari rencana keselamatan Allah bagi manusia yang melakukan sesuatu yang membangkitkan api murka Allah (2 Ptr. 3:9). Contoh : Paulus yang menganiaya jemaat mula-mula bahkan membawa surat perintah dari mahkamah agama majelis-majelis agama Yahudi untuk menangkap seluruh umat yang percaya Yesus adalah Mesias mendapatkan kesempatan untuk mengenal-Nya yang menuntun kepada pertobatan.

 

TUHAN menyadari keadaan manusia sebagai faktor hadirnya kesabaran-Nya dilimpahkan sekalipun manusia itu melawan, menghujat Allah (Mzm. 103:14-16). Dalam kesabaran-Nya, Dia menghendaki manusia percayai-Nya dan bertobat kepada-Nya namun dalam keadilan-Nya tidak membebaskan hukuman orang yang bersalah. Dia yang Maha Kasih memberikan jalan keluar dimana TUHAN yang panjang sabar dan mengampuni semua yang percaya dan bertobat menjadi Penebus bagi mereka yang berbalik kepada-Nya dalam waktu kesabaran-Nya yang dikaruniakan kepada manusia.

 

Allah yang panjang sabar menghendaki kita mengikuti jejak-Nya dengan bersabar saat hadapi permasalahan yang hanya dapat dilalui dengan mulus jika kita percaya bahwa TUHAN setia dan memberikan yang terbaik serta sempurna segala jalan-Nya yang sehingga segala sesuatu menjadi indah pada waktunya, seperti Daud telah alami hal demikian.

 

Tuhan ingin memberikan kesempatan kepada kita semua untuk bertobat. Kalau kita menganggap bahwa ada orang-orang berdosa yang tampaknya masih baik-baik saja sebagai sebuah kelalaian. Kesabaran Tuhan itu ada batasnya. Orang yang tidak mempergunakan kesempatan untuk bertobat dan terus berbuat kejahatan pada akhirnya akan mengalami murka-Nya. Dalam Roma 11:22 dikatakan: "Sebab itu perhatikanlah kemurahan Allah dan juga kekerasan-Nya, yaitu kekerasan atas orang-orang yang telah jatuh, tetapi atas kamu kemurahan-Nya, yaitu jika kamu tetap dalam kemurahan-Nya; jika tidak, kamupun akan dipotong juga." Ayat ini jelas menunjukkan bahwa Allah itu sangat baik, tetapi juga keras. Dia akan bertindak keras terhadap orang yang berdoa, tetapi baik hati terhadap siapapun yang hidup mensyukuri kebaikanNya. Jika kita mengabaikan itu, maka murka Tuhanlah yang akan kita terima.

 

Bayangkan betapa baiknya Tuhan dengan kesabaran yang begitu panjang. Tanpa itu semua, mungkin sejak dulu kita sudah binasa. Dia sungguh baik memberikan kita waktu dan kesempatan untuk terus berusaha menjadi lebih baik lagi. Tidak hanya itu saja, Tuhan pun sangatlah besar dan tak terukur kuasaNya. Lihatlah bagaimana Tuhan mengatur segala alam semesta beserta isinya, sehingga tidak satupun dari planet atau gugus bintang bertabrakan dan saling menghancurkan satu sama lain. Segala yang baik yang disediakan Tuhan dalam pemeliharaanNya pun berperan untuk memberi kesempatan bagi kita untuk terus berbenah diri. Bayangkan jika tiba-tiba alam semesta menjadi kacau, kesempatan kita untuk memperbaiki diri pun sirna. Daud begitu menyadari hal ini dan ia juga berkata "Sesungguhnya aku tahu, bahwa TUHAN itu maha besar dan Tuhan kita itu melebihi segala allah" (Mzm. 135:5). Karena itu, Tuhan itu baik dan panjang sabar, tetapi jangan pernah manfaatkan sebagai peluang untuk terus berbuat dosa. (rsnh)

 

Selamat berakhir pekan dan besok kita beribadah kepada TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...