Selasa, 18 Januari 2022

Renungan hari ini: “HATIKU BERSUKARIA KARENA TUHAN” (1 Samuel 2:1)

 Renungan hari ini:

 

“HATIKU BERSUKARIA KARENA TUHAN”




 

1 Samuel 2:1 (TB) Lalu berdoalah Hana, katanya: "Hatiku bersukaria karena TUHAN, tanduk kekuatanku ditinggikan oleh TUHAN; mulutku mencemoohkan musuhku, sebab aku bersukacita karena pertolongan-Mu"

 

1 Samuel 2:1 (NET) Hannah prayed, “My heart rejoices in the Lord; my horn is exalted high because of the Lord. I loudly denounce my enemies, for I am happy that you delivered me"

 

Ada banyak alasan hati kita bersuka ria. Hati Hana sangat bersukaria ketika keinginannya untuk bisa memiliki anak dikabulkan oleh Tuhan. Dalam doanya, Hana mengatakan “Hatiku bersukaria karena Tuhan.” Tuhan telah membuat Hana bersukaria dengan mengabulkan doa Hana. Tuhan juga membuat setiap orang percaya bersukacita dengan memberikan sesuatu yang sangat kita butuhkan yaitu iman, pengharapan dan kasih pada Kristus, yang membuat kita dapat mencapai tujuan iman kita yaitu keselamatan jiwa. Iman, pengharapan dan kasih yang Tuhan berikan, membuat kita mampu mengasihi, mampu percaya, mampu bergembira melampaui akal pikiran manusia. Rasul Petrus berkata: “sekalipun kamu belum pernah melihat Dia, namun kamu mengasihiNya. Kamu percaya kepada Dia, sekalipun kamu sekarang tidak melihatNya. Kamu bergembira karena sukacita yang mulia dan yang tidak terkatakan.”

 

Tidak semua yang kita inginkan dapat kita miliki. Hal ini hendaknya tidak membuat kita sedih, kecewa pada Tuhan dan merasa bahwa “Tuhan tidak ingin melihat kita bahagia.” Ini tidak benar, karena Allah sungguh ingin agar setiap orang yang percaya kepada-Nya tetap merasakan gembira dan sukacita dalam situasi, keadaan apa pun. Karena itulah, Ia memberikan kepada kita iman, pengharapan, dan kasih yang membuat kita mampu untuk tetap bersyukur dan bersukacita meskipun dalam situasi yang sangat menyedihkan sekalipun. Yesus sayang padaku, Yesus sayang padamu, karena rasa sayang-Nya, Ia memberikan kepada kita iman, pengharapan, dan kasih sebagi sumber sukacita dan kebahagiaan yang sejati agar kita orang yang percaya pada-Nya dapat terus bergembira. Tuhanlah yang membuat kita bergembira, bersukacita. 

 

Dalam nas hari ini Hana mengungkapkan isi hatinya bahwa ia bersukaria karena Tuhan. Hana telah mendapatkan Samuel sebagai jawaban atas permohonannya. Ia tidak mengatakan, hatiku bersukaria karena Samuel, sebaliknya ia mengatakan aku bersukaria karena Tuhan. Sukacita Hana bukan pertama tama pada pemberian berkat Tuhan, tetapi sukacitanya ada pada sang  pemberi berkat yaitu Tuhan sendiri.

 

Dalam praktik hidup Kristen sering terjadi yang sebaliknya. Ketika pada kondisi miskin kita berdoa, kemudian Tuhan memberkati dan menjadi kaya. Lalu apa yang terjadi? Fokusnya kini lebih banyak kepada kekayaannya. Waktu untuk Tuhan menjadi minim sekali. Waktu berdoa tersita dengan berbagai kesibukan, demikian juga dengan membaca Alkitab dan ibadah mingguan.  Contoh lain, ketika masih mahasiswa, rajin ke gereja, rajin pelayanan, rajin bersaat teduh. Namun setelah sukses dalam profesinya fokusnya lebih banyak kepada karir dan segala pencapaiannya. Lagu pujiannya barangkali berbunyi: Aku bersukaria karena karirku.  Kepada kita yang mempraktikkan gaya hidup semacam itu, adakan refokus, kembalilah fokus kepada Tuhan, jadikan Tuhan prioritas utama dan nyanyian pujian kita seperti Hana, aku bersukaria karena Tuhan baik dalam kata maupun dalam perbuatan.

 

Hal yang sama berlaku untuk kita yang sekarang sedang mengalami banyak kesusahan dan persoalan. Jangan fokus kepada masalah dan persoalan kita. Ganti fokus kita, lakukan refokus kepada Tuhan, sehingga kita dapat memuji Tuhan seperti Hana, “Aku bersukaria karena Tuhan”. Pemikirannya, kita tidak sendirian menanggung kesusahan dan masalah. Kita masih mempunyai Tuhan, kita dapat menyerahkan persoalankita kepada Tuhan, kita masih mempunyai pengharapan dalam Tuhan. Kita bersukaria karena Tuhan, karena Ia akan menolong tepat pada waktunya. Karena itu, bersukarialah selalu karena TUHAN! (rsnh)

 

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...