Senin, 05 Desember 2022

Renungan hari ini: “JALAN TUHAN ADALAH KASIH SETIA DAN KEBENARAN” (Mazmur 25:10)

 Renungan hari ini:

 

“JALAN TUHAN ADALAH KASIH SETIA DAN KEBENARAN”


 

Mazmur 25:10 (TB) "Segala jalan TUHAN adalah kasih setia dan kebenaran bagi orang yang berpegang pada perjanjian-Nya dan peringatan-peringatan-Nya"

 

Psalms 25:10 (NET) "The Lord always proves faithful and reliable to those who follow the demands of his covenant"

 

Bagi orang-orang percaya segala jalan Tuhan adalah kasih dan kebenaran. Di dalam jalan-Nya ada cinta yang hangat, kasih yang memulihkan dan memuaskan hasrat kita, dalam kasih-Nya ada kesetiaan kepada kita. Orang yang siap menerima hadirat Allah setiap hari, akan mengalami Tuhan dan berkobar sepanjang waktu. Firman Tuhan menjamin, barangsiapa berpegang pada Perjanjian dan peringatan-Nya, maka dia akan mengalami jalan Tuhan yang penuh kasih setia dan kebenaran.

 

Jalan kasih setia adalah jalan yang diberikan oleh TUHAN kepada manusia yang penuh dengan kasih setia. Jalan ini diberikan sebagai wujud kasih setia ALLAH. Wujud perhatian dan pembelaan ALLAH kepada orang-orang yang berpegang pada perjanjian ALLAH dan peringatan-peringatan-Nya. Mengapa kasih setia harus diberikan? Karena tidak banyak orang yang tetap berpegang kepada jalan TUHAN. Jalan TUHAN seakan adalah beban. Jalan TUHAN seakan adalah tidak sesuai dengan kebutuhan. Jalan TUHAN adalah seakan tidak sanggup memberikan solusi atas persoalan-persoalan hidupnya. Sehingga mereka lebih suka memilih jalan sendiri.

 

Segala jalan TUHAN adalah kasih setia. Artinya tidak ada malapetaka di dalam jalan TUHAN. Tidak ada kecelakaan atau kehancuran di dalam jalan TUHAN. Meski sering jalan TUHAN susah dimengerti dengan akal sehat. Kadang jalan TUHAN tidak sanggup kita mengerti. Tetapi apapun yang terjadi, Firman TUHAN menyatakan bahwa segala jalan TUHAN adalah kasih setia.

 

Adalah tidak mudah memahami dan mengerti jalan-jalan Tuhan itu, “Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu”  (Yes. 55:8-9). Karena tak mampu memahami jalan Tuhan, kita seringkali memaksa Tuhan untuk mengikuti kemauan, kehendak dan rencana kita, tetapi kita sendiri tidak mau mengikuti jalan-jalan Tuhan. Jalan Tuhan itu memang sulit untuk dimengerti dan serasa tidak masuk akal.  Orang yang hanya terfokus pada hal-hal yang lahiriah akan mudah kecewa dan bersungut-sungut kepada Tuhan, seperti bangsa Israel, “Nenek moyang kami di Mesir tidak mengerti perbuatan-perbuatan-Mu yang ajaib, tidak ingat besarnya kasih setia-Mu, tetapi mereka memberontak terhadap Yang Mahatinggi di tepi Laut Teberau. Namun diselamatkan-Nya mereka oleh karena nama-Nya, untuk memperkenalkan keperkasaan-Nya. Dihardik-Nya Laut Teberau, sehingga kering, dibawa-Nya mereka berjalan melalui samudera raya seperti melalui padang gurun”  (Mzm. 106:7-9). Sekalipun mereka telah mengecap perbuatan Tuhan yang ajaib, mereka belum juga mengerti jalan-jalan Tuhan.  Tuhan berkata,  “Empat puluh tahun Aku jemu kepada angkatan itu, maka kata-Ku: “Mereka suatu bangsa yang sesat hati, dan mereka itu tidak mengenal jalan-Ku.” Sebab itu Aku bersumpah dalam murka-Ku:” Mereka takkan masuk ke tempat perhentian-Ku”  (Mzm. 95:10-11).

 

Kalau kita tidak mengenali jalan-jalan Tuhan, kita tidak akan memiliki pengalaman iman berjalan bersama-Nya. Dengan memahami jalan-Nya kita juga akan semakin mengenal pribadi-Nya. “Lihat, Aku hendak membuat sesuatu yang baru, yang sekarang sudah tumbuh, belumkah kamu mengetahuinya? Ya, Aku hendak membuat jalan di padang gurun dan sungai-sungai di padang belantara”  (Yes. 43:19). Indah rencana-Mu Tuhan di dalam hidup Ini, walau kita tak mengerti semua jalan Mu namun satu hal kita percaya ada rencana-Nya yang indah. Walau terkadang jalan-jalan Tuhan terasa berat untuk diikuti, selalu ada rencana-Nya yang indah dan semua itu mendatangkan kebaikan bagi kita.

 

Pertanyaan kita sekarang adalah bagaimana agar kita dapat mengerti jalan-jalan Tuhan?

 

Pertama, kita harus rendah hati. Tuhan membenci orang sombong, yaitu orang yang mengandalkan kekuatan dan caranya sendiri dalam menentukan jalan kehidupannya. Kenyataan Firman Tuhan ini menegaskan kepada kita bahwa Dia hanya dapat membimbing orang yang memang mau dibimbing-Nya, artinya rendah hati. Tanpa kerendahan hati, tidak seorangpun dapat menolong kita, karena kitalah tuan atas diri kita sendiri. Sudahkah kita cukup rendah hati untuk dibimbing dan dituntun oleh Bapa? Ia membimbing orang-orang yang rendah hati menurut hukum, dan Ia mengajarkan jalan-Nya kepada orang-orang yang rendah hati (Mzm. 25:9).

 

Kedua, kita harus takut akan Tuhan. Apa gambaran dalam pikiran kita mengenai ini? Takut akan Tuhan bukanlah ketakutan, tetapi saya bantu bahasakan dengan taat, hormat, dan tunduk kepada Tuhan. Dengan memiliki roh yang takut akan Tuhan, kita dapat di tunjukkan jalan kebahagian dari Tuhan. Siapakah orang yang takut akan TUHAN? Kepadanya TUHAN menunjukkan jalan yang harus dipilihnya. Orang itu sendiri akan menetap dalam kebahagiaan dan anak cucunya akan mewarisi bumi. TUHAN bergaul karib dengan orang yang takut akan Dia, dan perjanjian-Nya diberitahukan-Nya kepada mereka (Mzm. 25:12-14)

 

Tuhan terkadang memang harus menghajar dan mendidik kita dengan keras saat kita tidak taat, agar kita diajari jalan-jalan-Nya (Hos. 6:1-3). Tetapi sadarkah kita, bahwa Dia teramat baik? Dia menghajar untuk kebaikan kita dan Dia juga yang akan menyembuhkan dan membalut luka-luka kita. Dalam Hosea 6:3 menegaskan berulang-ulang kepada kita agar kita berusaha sungguh-sungguh untuk mengenal TUHAN. Dia akan muncul seperti Fajar yang menghangatkan hati yang dingin, dan seperti hujan yang membasahi tiap hati kita yang gersang, sehingga akan ada semangat yang selalu baru didalam jalan-jalan-Nya. Karena itu, marilah kita berjalan dalam jalan TUHAN dengan  kasih setia dan kebenaran TUHAN. (rsnh)

 

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...