Rabu, 07 Juni 2023

Renungan hari ini: “AKULAH ROTI KEHIDUPAN” (Yohanes 6:35)

 Renungan hari ini:

 

“AKULAH ROTI KEHIDUPAN”


 

Yohanes 6:35 (TB2) Kata Yesus kepada mereka: "Akulah roti kehidupan; siapa saja yang datang kepada-Ku, ia tidak akan pernah lapar lagi, dan siapa saja yang percaya kepada-Ku, ia tidak akan pernah haus lagi"

 

John 6:35 (NET) Jesus said to them, “I am the bread of life. The one who comes to me will never go hungry, and the one who believes in me will never be thirsty"

 

Sebelum pernyataan ini, Yesus telah melakukan mukjizat memberi makan lima ribu orang dengan hanya lima roti dan dua ikan. Setelah itu, orang-orang yang mengalami mukjizat ini mencari Yesus di seberang Danau Galilea dan menemukannya di Kapernaum. Mereka kemudian berbicara dengan Yesus dan meminta-Nya untuk melakukan mukjizat lain seperti yang diperlihatkan-Nya sebelumnya. Mereka mengacu pada ketika Musa memberikan roti dari surga kepada orang Israel dalam perjalanan mereka di padang gurun. Dalam konteks ini, Yesus memberikan pengajaran yang mendalam tentang "Roti Hidup." Ia menjelaskan bahwa roti yang diberikan Musa hanyalah roti sementara yang memberikan kepuasan sementara. Namun, Yesus adalah "Roti Hidup" yang memberikan kepuasan yang abadi.

 

Yesus mengklaim bahwa siapa pun yang datang kepada-Nya tidak akan merasa lapar lagi dan siapa pun yang percaya kepada-Nya tidak akan merasa haus lagi. Dalam konteks rohani, Yesus berbicara tentang kebutuhan manusia yang paling dalam, yaitu kebutuhan akan hidup yang berarti dan kepuasan spiritual. Dengan menghubungkan diri dengan Yesus melalui iman dan mempercayai-Nya sebagai Tuhan dan Juruselamat, manusia akan menerima kepuasan spiritual yang tak terbatas. Yesus menawarkan pengharapan akan hidup yang kekal dan hubungan yang mendalam dengan Allah. Pernyataan Yesus ini merupakan salah satu dari banyak pernyataan-Nya yang menunjukkan bahwa Ia adalah sumber kehidupan yang sejati dan memberikan makanan yang abadi bagi jiwa manusia yang haus akan kebenaran dan kehadiran Allah.

 

Pernyataan Yesus, "Akulah roti kehidupan; siapa saja yang datang kepada-Ku, ia tidak akan pernah lapar lagi, dan siapa saja yang percaya kepada-Ku, ia tidak akan pernah haus lagi" memiliki maksud dan tujuan yang penting dalam ajaran Yesus.

 

Maksud Yesus dalam pernyataan ini adalah untuk menggambarkan diri-Nya sebagai sumber kehidupan spiritual yang sejati. Ia mengatakan bahwa Ia adalah roti kehidupan yang memberikan kepuasan yang abadi bagi jiwa manusia. Sebagaimana roti memberikan kehidupan fisik, Yesus memberikan kehidupan rohani yang kekal dan memuaskan.

 

Tujuan pernyataan ini adalah untuk mengajak manusia untuk datang kepada-Nya dan mempercayai-Nya sebagai Tuhan dan Juruselamat. Yesus mengundang semua orang untuk menghubungkan diri dengan-Nya secara pribadi melalui iman. Ia menjanjikan bahwa siapa pun yang datang kepada-Nya dengan iman dan percaya pada-Nya akan mengalami kepuasan yang tak terbatas dalam relasi dengan Allah.

 

Dalam konteks Yohanes 6:35, Yesus menggunakan perumpamaan roti untuk menyampaikan kebenaran rohani dengan cara yang dapat dimengerti oleh orang banyak. Ia ingin menarik perhatian mereka dan membuat mereka menyadari bahwa mereka memiliki kebutuhan yang lebih dalam daripada kebutuhan fisik. Yesus ingin mengarahkan perhatian manusia pada kebutuhan akan hubungan yang benar dengan Allah dan hidup yang berarti di dalam-Nya.

 

Selain itu, pernyataan ini juga bertujuan untuk menegaskan bahwa hanya melalui Yesus sebagai sumber kehidupan yang sejati, manusia dapat memperoleh keselamatan dan kehidupan yang kekal. Ia adalah satu-satunya jalan untuk mencapai hubungan yang hidup dengan Allah dan memuaskan kebutuhan spiritual kita. Dengan demikian, maksud dan tujuan Yesus dalam pernyataan ini adalah untuk mengundang manusia untuk datang kepada-Nya, mempercayai-Nya, dan mengalami kehidupan yang berkelimpahan dalam persekutuan dengan-Nya, serta untuk menegaskan bahwa hanya melalui-Nya manusia dapat menemukan keselamatan dan kepuasan yang abadi.

 

Pernyataan Yesus, "Akulah roti kehidupan; siapa saja yang datang kepada-Ku, ia tidak akan pernah lapar lagi, dan siapa saja yang percaya kepada-Ku, ia tidak akan pernah haus lagi" mengandung beberapa pesan yang perlu direnungkan, seperti:

 

Pertama, Yesus adalah sumber kehidupan. Yesus mengklaim diri-Nya sebagai "roti kehidupan." Ini menunjukkan bahwa hanya melalui hubungan yang hidup dengan-Nya, kita dapat memperoleh kehidupan yang sejati dan memuaskan secara rohani. Penting bagi kita untuk mencari hubungan yang mendalam dengan Yesus, karena hanya di dalam-Nya kita menemukan makna sejati dan tujuan hidup.

 

Kedua, kepuasan rohani dalam Yesus. Yesus menjanjikan bahwa siapa pun yang datang kepada-Nya dan percaya pada-Nya tidak akan pernah lapar atau haus lagi. Ini menunjukkan bahwa Yesus dapat memuaskan kebutuhan spiritual yang mendalam dalam hidup kita. Kita cenderung mencari kepuasan dalam hal-hal duniawi yang sementara, tetapi hanya dalam hubungan dengan Yesus kita akan menemukan kepuasan yang abadi dan yang benar-benar memuaskan.

 

Ketiga, pentingnya iman dan percaya. Yesus mengaitkan datang kepada-Nya dan percaya pada-Nya sebagai syarat untuk memperoleh kepuasan yang Dia tawarkan. Melalui iman dan percaya pada-Nya sebagai Tuhan dan Juruselamat, kita menerima hadiah kehidupan yang abadi dan hubungan yang mendalam dengan Allah. Penting bagi kita untuk meletakkan iman kita pada Yesus, mempercayai-Nya sepenuhnya, dan mengandalkan-Nya dalam hidup kita.

 

Keempat, Yesus adalah satu-satunya jalan. Pernyataan ini menekankan bahwa hanya melalui Yesus kita dapat mencapai kepuasan spiritual dan hidup yang kekal. Yesus mengklaim bahwa Dia adalah satu-satunya sumber kehidupan yang sejati. Ini menantang kita untuk mengeksklusifkan semua alternatif atau jalan lain yang mungkin kita perjuangkan sebagai sumber kepuasan atau keselamatan. Hanya Yesus yang dapat memenuhi kebutuhan kita secara penuh dan memberikan hidup yang abadi.

 

Dalam refleksi atas perkataan ini, penting bagi kita untuk mempertanyakan kehidupan kita sendiri. Sudahkah kita datang kepada Yesus dan percaya pada-Nya? Apakah kita mencari kepuasan dan arti hidup kita di dalam-Nya? Bagaimana kita bisa lebih mendalami hubungan kita dengan Yesus dan mengandalkan-Nya dalam setiap aspek kehidupan kita? Karena itu, renungan ini mengingatkan kita akan kebutuhan akan hubungan yang erat dengan Yesus dan menjadikan-Nya sebagai fokus utama dalam hidup kita. (rsnh)

 

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...