Kamis, 14 Januari 2021

Renungan hari ini: “TUHAN MEMBAWA KITA KE DALAM NEGERI YANG BAIK” (Ulangan 8:7)

 Renungan hari ini:

 

“TUHAN MEMBAWA KITA KE DALAM NEGERI YANG BAIK”




 

Ulangan 8:7 (TB) "Sebab TUHAN, Allahmu, membawa engkau masuk ke dalam negeri yang baik, suatu negeri dengan sungai, mata air dan danau, yang keluar dari lembah-lembah dan gunung-gunung"

 

Deuteronomy 8:7 (NET) "For the Lord your God is bringing you to a good land, a land of brooks, springs, and fountains flowing forth in valleys and hills"

 

Sebagai Pencipta manusia, TUHAN tidak pernah mengarahkan jalan kita menuju kecelakaan. TUHAN merancang jalan kita menuju ke negeri yang baik. Hal itu dituliskan dalam kesaksian Kitab Suci. TUHAN menghantar umat-Nya dari tanah perbudakan Mesir menuju Tanah Perjanjian di Kanaan. Hal itulah yang diulas dalam Kitab Ulangan pasal 8 ini.

 

Di Ulangan 8, melalui perintah yang TUHAN sampaikan kepada semua orang Israel saat akan memasuki Tanah Perjanjian. Dari kitas tersebut kita bisa memetik 4 prinsip tentang bagaimana seharusnya mereka memandang masa lalu, masa sekarang dan masa yang akan datang dengan benar. Artinya bangsa Israel harus memiliki prinsip hidup dalam merespons negeri yang baik itu.

 

Pertama, biarkan masa lalu mengajarimu. Musa menyampaikan, “Ingatlah kepada seluruh perjalanan yang kaulakukan atas kehendak TUHAN, Allahmu, di padang gurun selama empat puluh tahun…” (ay. 4). Dia menambahkan bahwa Allah sendiri membuktikan penyertaan-Nya atas orang Israel selama bertahun-tahun. “…dengan maksud merendahkan hatimu dan mencobai engkau untuk mengetahui apa yang ada dalam hatimu, yakni, apakah engkau berpegang pada perintah-Nya atau tidak.”

 

Kedua, biarkan masa kini menginspirasimu. Dalam ayat 5, Musa menceritakan kisah dari masa lalu sampai masa kini. “Maka haruslah engkau insaf, bahwa TUHAN, Allahmu, mengajari engkau seperti seseorang mengajari anaknya.” Orang bijak tidak akan sepenuhnya meninggalkan masa lalu atau mengabadikan masa lalu, tetapi lewat masa lalu dia bisa belajar untuk maju. Karena masa lalu harus menjadi batu loncatana kita, bukan sebagai tempat untuk merasa nyaman (baca Flp. 3: 13-14).

 

Ketiga, biarkan masa depan menyambutmu. Di ayat 6, Musa menyampaikan tentang sesuatu di masa depan. “Oleh sebab itu haruslah engkau berpegang pada perintah TUHAN, Allahmu, dengan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya dan dengan takut akan Dia. Sebab TUHAN, Allahmu, membawa engkau masuk ke dalam negeri yang baik, suatu negeri dengan sungai, mata air dan danau, yang keluar dari lembah-lembah dan gunung-gunung…” (ay. 6-7). Karena Tuhan sudah begitu setia kepada kita, kasihi dan patuhilah Dia dengan menaati perintah-perintah-Nya (Yoh. 14: 15). Kalau kita mengikuti jalan-Nya sebagai prioritas kita, maka masa depan akan menyambut kita. Kalau tidak, kita hanya akan menerka-nerka. Karena itu, teruslah lakukan apa yang sesuai dengan kehendak-Nya.

 

Keempat, mengucap syukurlah senantiasa. Di ayat 10, Musa mengajak bangsa Israel untuk mengarahkan pandangan kepada Allah. Dalam hal ini, kita diajak untuk mengucap syukur atas pemberian Allah. “Dan engkau akan makan dan akan kenyang, maka engkau akan memuji TUHAN, Allahmu, karena negeri yang baik yang diberikan-Nya kepadamu itu.” Jadi apa yang bisa kita petik? Kita diajarkan untuk mengingat masa lalu sebagai bahan pertimbangan atau motivasi untuk menentukan langkah di masa kini, memandang ke masa depan namun selalu memandang ke atas dan bersyukur kepada Allah (baca 1 Tes. 5: 18). Seperti disampaikan Daud dalam Mazmur 103: 2, “Pujilah TUHAN, hai jiwaku, dan janganlah lupakan segala kebaikan-Nya!” Karena itu, luangkanlah waktu hari ini untuk mengucap syukur kepada Tuhan atas semua berkat, kebaikan dan kemurahan-Nya, untuk apa yang sudah Dia lakukan atas hidup kita di tahun-tahun sebelumnya, bahkan saat kita menantikan apa yang Dia sedang rancangkan atas hidup kita ke depan. (rsnh)

 

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...