Renungan hari ini:
KEMERDEKAAN KRISTEN
Galatia 5:13 (TB) "Saudara-saudara, memang kamu
telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan
itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang
akan yang lain oleh kasih"
Galatians 5:13 (NRSV) "For you were called to
freedom, brothers and sisters; only do not use your freedom as an opportunity
for self-indulgence, but through love become slaves to one another”
Merdeka berarti bebas dari belenggu. Medeka berarti
juga tidak ada tekanan dari pihak manapun. Dalam nas hari ini Paulus
mengatakan bahwa orang-orang yang menerima kristus telah merdeka. Merdeka dari
apa?
Pertama, penjajahan yang sangat tragis adalah
penjajahan idiologi yang dilakukan oleh penguasa waktu itu dengan memakai dalih
agama. Injil dianggap sebuah ajaran baru yang sesat, sebagaimana kita saat ini
sangat menutup diri terhadap ajaran baru. Demikian juga penolakkan terhadap
kabar baik itu di jemaat Galatia. Kita harus merdeka dari Idiologi yang
mengakibatkan penderitaan umat manusia. Tuhan Yesus mengatakan “marilah padaku
yang letih lesu …..”.
Kedua, penjajahan fisik, perbudakan dan
perdagangan manusia. Perbudakan harus dilawan, manusia harus dihargai karena
memiliki hak dan kewajivban yang sama. Penjajahan pada abad sampai 19 adalah
penjajahan kolosal antar negara atau bangsa. Kemerdekaan beberapa bangsa dari
tangan penjajah diartika sebagai kemenangan umat manusia.
Ketiga, penjajahan berpikir sering terjadi
dibeberapa negara, misalnya masih dilarang berpikir bebas, seperti di Indoensia
beberapa buku dibrendel karena dianggap menganggu privasi orang yang lain.
Padahal kebebasan berpikir adalah wujud dari misi TUHAN melalui Yesus Kristus.
Kemerdekaan orang Kristen bukanlah hasil usaha
manusia, melainkan anugerah dan pemberian Tuhan. Allah yang memanggil kita
untuk dimerdekakan. Kemerdekaan orang Kristen tentu bukan merdeka dari
penjajahan seperti yang dialami oleh bangsa kita. Jika Indonesia 3,5 abad
dijajajah oleh Belanda , diperbudak dan juga dijadikan orang-orang kerja
paksa. Kemerdekaan orang Kristen adalah secara rohani. Kita dimerdekekan
oleh Kristus dari perbudakan dosa atau dari perhambaan dosa. Alkitab
menjelaskan bahwa Allah memanggil kita untuk merdeka. Kita dimerdekakakn
bukan karena kita melakukan sesuatu, melainkan karena anugerah dan pemberian Tuhan.
Ini berarti bahwa kehidupan kita menjadi kehidupan yang bebas dari
pengaruh-pengaruh dosa dan juga kedagingan.
Karya Allah untuk memerdekakan kita dikerjakannya
ketia Ia menyerahkan diri-Nya menjadi tebusan atas dosa-dosa kita. Di kayu
salib tatkala Ia menyerahkan diriNya, semua dosa dan pelanggaran kita telah
diselesaikannya. Seharusnya kita anak-anak Tuhan harus mengerti hal ini dengan
baik, bahwasanya, kita bukan lagi orang-orang yang tidak merdeka, kita sudah
bebas tidak ada ikatan-ikatan lagi, bahkan kita sudah merdeka. Itulah
sebabnya rasul Paulus menegaskan perkataan ini, “Tetapi janganlah kamu
mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa,
melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih”.
Allah telah membebaskan kita dari dosa dan kedagingan
(Gal. 5:19-21), dengan demikian kita tidak lagi hidup dibawah bayang-bayang
gelap rupa-rupa kedagingan. Sebaliknya ketika kita sudah merdeka maka hidup
kita menghasilkan hal-hal yang spesial dalam diri kita. Salah satu diantaranya
adalah kita menghasilkan buah-buah Roh, seperti dijelaskan dalam Galatia
5:22-23, yakni kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan,
kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan penguasaan diri.
Hidup yang merdeka ditandai dengan lepas dari perhambaan
dosa, dan menghasilkan apa yang menjadi kehendak Tuhan. Ini berarti semakin
lama kita menikmati kemerdekaan dari Tuhan, semakin banyak hal yang positif dan
benar kita hasilkan dari hidup ini.
Apa ciri kita dimerdekakan oleh Kristus? Pertama, kita
telah menyalibkan daging dengan segala hawanafsunya. Maksudnya bahwa tidak ada
lagi kedagingan yang bekerja diantara kehidupan kita. Ini berarti “ dosa dan
segala jenis manifestasinya” tidak lagi menggerakkan atau memotori kehidupan kita.
Kita mungkin masih bisa jatuh dalam dosa, tetapi bukan hidup dalam
dosa. Jatuh dalam dosa menunjukkan keadaan “insidentil” dimana seseorang
melakukan dosa, sedangkan hidup dalam dosa memiliki pengertian bahwa dosa
menggerakkan kita, dalam semua lini kehidupan kita dimotori oleh dosa. Kita
tentu sudah bebas dari dosa itu.
Kedua, hidup kita dipimpin dan dituntun oleh Roh
Kudus. Dalam Galatia 5:16-18, jelas bahwa kehidupan yang bebas atau merdeka
dari kedagingan adalah dituntun oleh Roh Kudus. Merelakan diri kita dipimpin
oleh RohKudus pertanda bahwa kita sudah lepas dari pengaruh-pengaruh
dosa. Itu membuat kita menjadi pelaku kebenaran dan kehendak Tuhan. Ketika
kehidupan dipimpin dan digerakkan oleh Roh Kudus, maka segala sesuatu dalam
hidup ini berjalan dalam terang “kemerdekaan yang dari Kristus”. Karena itu
jangan lagi diperbudak oleh dosa dan kedagingan. (rsnh)
Selamat berkarya untuk TUHAN