Minggu, 12 Juli 2020

Renungan hari ini: BERSERU-SERU DENGAN NYARING KEPADA TUHAN

Renungan hari ini:

BERSERU-SERU DENGAN NYARING KEPADA TUHAN



Mazmur 142:1 (TB) "Dengan nyaring aku berseru-seru kepada TUHAN, dengan nyaring aku memohon kepada TUHAN"

Psalms 142:1 (NET) "To the Lord I cry out; to the Lord I plead for mercy”

Biasanya orang yang berseru dengan nyaring adalah orang yang berada dalam kesusahan dan penderitaan baik secara fisik maupu batin. Seruan itu muncul dari perasaan sakit yang mendalam akibat sesuatu yang menyakiti diri dan hati. Nas hari ini keluar dari mulut Daud yang sedang berada dalam penderitaan karena dikejar-kejar Saul. Nas ini dinyanyikan dan di tulis oleh Daud di sebuah gua. Ada tiga Mazmur yang di tulis Daud di dalam gua, yaitu Mazmur 3, Mazmur 142 , dan Mazmur 57. Di dalam Mazmur 3, Daud di kejar-kejar oleh anaknya sendiri Absalom. Sedangkan di dalam Mazmur 142 ini ketika Daud di kejar-kejar oleh Saul. 

Kehidupan Daud itu sangat beraneka ragam. Dia pernah senang, dia pernah susah, dia pernah dikejar, dia pernah mendapat kemuliaan, dia diolok, dia dihina, macam-macam, tidak jauh berbeda dengan pengalaman hidup kita. Dalam ayat 2, Daud berkata, “Dengan nyaring aku berseru-seru kepada TUHAN, dengan nyaring aku memohon kepada TUHAN” (To the Lord I cry out; to the Lord I plead for mercy). Dalam kesesakannya ketika pemazmur berada dalam pengejaran yang menyakitkan, karena orang yang dikasihinya berusaha untuk membunuhnya, ia tidak berdiam diri, ia malah menyanyi. 

Seringkali kita kehilangan arah ketika kita tidak tahu apa yang harus dilakukan saat diperhadapkan dengan masalah, tekanan hidup yang akhirnya merasa dapat menyelesaikan dengan cara dan kekuatannya sendiri menganggap tidak membutuhkan Tuhan, namun Daud mengajarkan hal yang benar yang harus diteladani oleh kita sebagaimana dalam ayat 4 ia mengatakan: “Ketika semangatku lemah lesu di dalam diriku, Engkaulah yang mengetahui jalanku.” Daud tetap mengizinkan Tuhan untuk membimbingnya, dengan begitu rendah hati ia menyatakan tidak mengetahui apa yang terbaik yang harus dilakukannya. Seharusnya demikian juga dengan kita, jangan menjadi orang yang mengandalkan pikirannya sendiri dalam melangkah, karena ada jalan yang disangka orang lurus, namun ujungnya menuju maut.

Oleh karena itu marilah kita berseru kepada Tuhan sekalipun sudah tersesak hendaklah percaya pada Tuhan, Ia akan memberi perlindungan dan jalan keluar yang terbaik….”Aku berseru-seru kepada-Mu, ya TUHAN, kataku: “Engkaulah tempat perlindunganku, bagianku di negeri orang-orang hidup!” (ay. 6). Sepahit apapun jalan yang harus dilalui, Daud tetap menjadikan Allah sebagai andalannya. Daud tidak mengharapkan apapun yang lain, ia hanya tahu bahwa ia punya bagian yang tidak dapat layu dan tidak dapat binasa, yang lebih berharga dibanding dengan emas dan permata sekalipun. Dan bagiannya adalah Tuhan, yang menjadi tempat perlindungan di negeri orang-orang hidup…Nantikanlah Tuhan! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah Tuhan (Mzm. 27:13-14). 

Mungkin saat ini kita sedang mengalami pergumulan berat. Atau mungkin tidaklah terlalu berat masalah kita, tetapi cukup mengganggu. Untuk itu silahkan pergi ke hutan, ke tempat sepi, atau celupkan muka ke air dan berteriaklah ! Tapi itu bukanlah saran yang baik. Yang baik dan tepat adalah: datanglah kepada Tuhan. Curahkan isi hati kepada-Nya. Allah Bapa kita siap menampung curahan hati kita. Allah tidak hanya menampung, tetapi Dia akan memberi jalan ke luar terbaik, dan yang terpenting adalah: Allah tidak melepas kita begitu saja, Allah tidak membebaskan diri-Nya dari kita, Allah bersama kita menempuh jalan itu, Allah bertindak untuk kita. Karena itu, berserulah kepada TUHAN, maka Ia akan menolong kita. (rsnh)

Selamat memulai karya dalam Minggu ini

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...