Sabtu, 31 Agustus 2024

KOTBAH MINGGU XIV SETELAH TRINITATIS Minggu, 01 September 2024 “BERPEGANG PADA PERINTAH TUHAN” (Ulangan 4:1-2, 6-9)

 KOTBAH MINGGU XIV SETELAH TRINITATIS

Minggu, 01 September 2024

 

“BERPEGANG PADA PERINTAH TUHAN”

Kotbah: Ulangan 4:1-2, 6-9 Bacaan: Matius 15:1-9


 

Minggu ini kita memasuki Minggu Keempatbelas Setelah Trinitatis. Tema yang akan kita renungkan adalah “Berpegang pada Perintah TUHAN”.  Dalam bagian ini, kita diajak untuk memahami betapa pentingnya perintah Tuhan dalam hidup kita dan bagaimana kita dapat menghidupi perintah-perintah tersebut.

 

Dalam ayat pertama, kita diajak untuk mendengarkan peraturan dan ketetapan yang diajarkan Tuhan.Mendengarkan di sini bukan hanya sekadar mendengar dengan telinga, tetapi juga dengan hati dan pikiran kita. Kita harus membuka diri untuk menerima firman Tuhan dan mengizinkan firman-Nya membentuk hidup kita. 

 

Ayat kedua menekankan pentingnya untuk tidak menambah atau mengurangi perintah Tuhan. Ini mengingatkan kita bahwa kita harus setia pada apa yang telah Tuhan tetapkan. Dalam dunia yang penuh dengan berbagai pengaruh dan ideologi, kita harus tetap berpegang pada kebenaran firman Tuhan. Melaksanakan perintah-Nya adalah bentuk kasih kita kepada-Nya.

 

Dalam ayat enam, kita melihat bahwa memelihara dan melaksanakan perintah Tuhan adalah kebijaksanaan kita.Ketika kita hidup sesuai dengan perintah-Nya, kita akan menjadi saksi yang baik di hadapan bangsa-bangsa. Hidup kita yang sesuai dengan firman Tuhan akan menarik perhatian orang lain dan menjadi kesaksian yang hidup tentang kasih dan kebenaran Tuhan.

 

Ayat sembilan mengingatkan kita untuk tidak melupakan perkara-perkara yang telah kita lihat dan alami dari Tuhan. Kita dipanggil untuk mengajarkan perintah-perintah Tuhan kepada anak-anak dan cucu-cucu kita. Ini adalah tanggung jawab kita sebagai orang tua dan pemimpin untuk memastikan bahwa generasi berikutnya juga mengenal dan menghidupi perintah Tuhan.

 

Pertanyaan kita sekarang adalah bagaimana car akita berpegang pada perintah Tuhan? Berdasarkan Ulangan 4:1-2, 6-9 dapat dilakukan dengan beberapa cara berikut:

 

Pertama, mendengarkan dengan sungguh-sungguh (ay. 1). Kita harus mendengarkan peraturan dan ketetapan Tuhan dengan hati yang terbuka. Ini berarti kita perlu memberi perhatian penuh pada firman Tuhan dan mengizinkannya membimbing hidup kita.

 

Kedua, mematuhi tanpa menambah atau mengurangi perintah TUHAN (ay. 2). Ayat 2 menekankan pentingnya mematuhi perintah Tuhan tanpa menambah atau mengurangi. Kita harus setia pada apa yang telah Tuhan tetapkan, menjaga kemurnian firman-Nya dalam kehidupan kita sehari-hari.

 

Ketiga, menjadi teladan bagi orang lain (ay. 6). Dengan hidup sesuai perintah Tuhan, kita menjadi saksi yang baik di hadapan orang lain. Hidup kita yang bijaksana dan berakal budi akan menarik perhatian dan menjadi kesaksian tentang kebenaran Tuhan.

 

Keempat, memelihara dan melaksanakan (ay. 9). Kita harus memelihara dan melaksanakan perintah Tuhan sebagai bentuk kebijaksanaan dan akal budi kita. Ini berarti menerapkan ajaran Tuhan dalam tindakan nyata, sehingga hidup kita mencerminkan nilai-nilai-Nya.

 

 

Kelima, mengajarkan kepada generasi selanjutnya (ay. 9). Kita memiliki tanggung jawab untuk mengajarkan perintah Tuhan kepada anak-anak dan cucu-cucu kita. Ini memastikan bahwa generasi berikutnya juga mengenal dan menghidupi perintah Tuhan, menjaga iman tetap hidup dan berkembang.

 

Dengan melakukan hal-hal ini, kita dapat berpegang teguh pada perintah Tuhan dan hidup dalam berkat serta bimbingan-Nya.

 

RENUNGAN

 

Apa yang hendak kita renungkan pada Minggu keempat belas setelah Trinitatis ini? Refleksi dari tema “Berpegang pada Perintah Tuhan” berdasarkan Ulangan 4:1-2, 6-9 dapat mencakup beberapa poin penting berikut:

 

Pertama, kesadaran akan Kedaulatan Tuhan. Kita perlu merenungkan bahwa perintah Tuhan bukan hanya sekadar aturan, tetapi merupakan petunjuk dari Sang Pencipta yang mengetahui apa yang terbaik bagi kita. Mengakui kedaulatan Tuhan dalam hidup kita adalah langkah awal untuk berpegang pada perintah-Nya.

 

Kedua, komitmen untuk mendengarkan. Refleksi ini mengajak kita untuk mengevaluasi seberapa serius kita dalam mendengarkan firman Tuhan. Apakah kita meluangkan waktu untuk membaca Alkitab, berdoa, dan mencari bimbingan-Nya? Mendengarkan dengan sungguh-sungguh adalah kunci untuk memahami dan melaksanakan perintah-Nya.

 

Ketiga, ketaatan yang tulus. Kita perlu merenungkan sikap hati kita terhadap ketaatan. Apakah kita taat karena takut akan konsekuensi, ataukah kita taat karena cinta dan rasa syukur kepada Tuhan? Ketaatan yang tulus akan membawa kita lebih dekat kepada-Nya.

 

Keempat, pentingnya memelihara Hukum Tuhan. Dalam ayat 6, kita diingatkan bahwa memelihara dan melaksanakan perintah Tuhan adalah kebijaksanaan kita. Kita perlu merenungkan bagaimana kita dapat menerapkan prinsip-prinsip Tuhan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam keputusan pribadi maupun interaksi dengan orang lain.

 

Kelima, peran kita dalam memengaruhi generasi selanjutnya. Ayat 9 menekankan pentingnya mengajarkan perintah Tuhan kepada anak-anak dan cucu-cucu kita. Kita perlu merefleksikan bagaimana kita dapat menjadi teladan yang baik dan mendidik generasi berikutnya tentang nilai-nilai iman. Apa yang kita ajarkan dan contohkan akan membentuk iman mereka di masa depan. Karena itu, dengan merenungkan poin-poin ini, kita dapat lebih memahami makna dari berpegang pada perintah Tuhan dan bagaimana hal itu dapat diterapkan dalam kehidupan kita sehari-hari. Ini akan membantu kita untuk hidup lebih dekat dengan Tuhan dan menjadi saksi yang baik bagi orang lain. (rsnh)

 

Selamat beribadah dan menikmati lawatan TUHAN

Renungan hari ini: “MEMILIKI RASA TAKUT AKAN TUHAN” (Amsal 14:26)

  Renungan hari ini:   “MEMILIKI RASA TAKUT AKAN TUHAN”   Amsal 14:26 (TB2) "Dalam takut akan TUHAN ada sandaran yang teguh, bahkan ada...