Selasa, 26 Oktober 2021

Renungan hari ini: “DENGAR DAN TERIMALAH PERKATAANKU” (Amsal 4:10)

 Renungan hari ini:

 

“DENGAR DAN TERIMALAH PERKATAANKU”




 

Amsal 4:10 (TB) "Hai anakku, dengarkanlah dan terimalah perkataanku, supaya tahun hidupmu menjadi banyak"

 

Proverbs 4:10 (NET) "Listen, my child, and accept my words, so that the years of your life will be many"

 

Mendengar dan menerima perkataan adalah sesuatu yang menentukan perjalanan hidup ke masa depan. Jika yang kita dengar adalah hikmat dan didikan TUHAN melalui Firman-Nya setiap hari, maka hidup kita indah dan menyenangkan. Namun sering menjadi tidak indah apabila kita sering tidak mendengar dan menerima serta mengabaikan perkataan dan pengajaran yang Tuhan berikan kepada kita melalui Firman-Nya.

 

Itulah sebabnya pengamsal berkata: “Hai anakku, dengarkanlah dan terimalah perkataanku, supaya tahun hidupmu menjadi banyak.” Hal ini berarti, jika didikan dan pengajaran yang orang tua berikan kepada anak-anak dan mereka mendengarkanya maka Tuhan akan menambahkan umur panjang dalam hidup mereka. Sama halnya dalam Keluran 20:12 “Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan Tuhan, Allahmu kepadamu.” Nasihat hidup berhikmat memberi isi yang luar biasa bagi kelangsungan hidup umat Tuhan yang diberkati. Hidup ini dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya dan tidak boleh menyimpang dari jalan kebenaran dan kehidupan. Pengamsal mengajarkan jalan hikmat dan lurus yang bersumber dari Tuhan.

 

Kita tidak boleh menyia-nyiakan hidup yang Tuhan anugerahkan kepada kita supaya dengan demikian tahun-tahun hidup kita diperbanyak sekaligus menikmati tahun-tahun yang penuh kebahagiaan setelah kita menjalani hidup dengan lurus yang hanya tertujuh kepada kesetiaan dan kebenaran dari Tuhan Yesus.

 

Nasihat itu diberikan oleh ayah sebagai guru dalam keluarga haruslah didengarkan dan diterima oleh anak-anak. Menghormati ayah dan ibu akan menjadikan anak menerima berkat Tuhan dan berusia panjang. Demikian pula, hikmat Tuhan juga diajarkan kepada si anak. Hikmat Tuhan akan menjadikan anak hidup di jalan kebenaran. Mengapa peran ayah begitu kuat dalam pendidikan anak di keluarga Yahudi? Karena latar belakang budaya patriarki memang memberi hak dan tanggung jawab pengajaran kepada pihak ayah. Dalam budaya masa kini, hak dan tanggung jawab itu diemban kedua orangtua.

Menarik disimak bahwa pengamsal bicara soal umur panjang. Itu menjadi logis jika dikaitkan dengan ayat berikutnya: ”Bila engkau berjalan langkahmu tidak akan terhambat, bila engkau berlari engkau tidak akan tersandung.” Persoalan-persoalan hidup sering membuat orang merasa tertekan. Dan tekanan hidup yang tidak dikelola baik akan menyebabkan psikosomatis. Itulah sebabnya, banyak dokter menasihati pasiennya untuk tetap tenang dan jangan terlalu banyak pikiran.

 

Jalan hikmat akan membuat orang merasa tenang. Dia tidak merasa perlu menyembunyikan kesalahannya. Dan memang tidak ada yang perlu disembunyikan. Jika jalan hikmat itu terlihat sulit karena dosa membuat orang enggan menapakinya. Namun demikian, itulah jalan kehidupan.

 

Pada ayat 13, penulis menasihati: ”Berpeganglah pada didikan, janganlah melepaskannya, peliharalah dia, karena dialah hidupmu.” Dalam Alkitab Bahasa Indonesia Masa Kini tertera: ”Ingatlah selalu akan ajaran yang sudah kauterima daripadaku. Jagalah itu baik-baik, sebab dengan ajaran itu hidupmu akan berhasil.”

 

Berkait dengan keberhasilan, kadang manusia berpikir pendek: sehari, sebulan, setahun, atau sewindu; juga melihat keberhasilan dari kacamata manusia pada umumnya. Oleh karena itu, perlulah bagi kita untuk melihat keberhasilan itu dari perspektif kekekalan Allah—akhir dari semua hal. Yang hanya didapat ketika orang menapaki jalan hikmat. Sebagai keluarga Kristen, hendaknya kita memegang teguh hikmat dari Alah yang telah diajarkan melalui keluarga dan gereja. Jalan hikmat yang kita miliki adalah berdasarkan hikmat yang Tuhan berikan kepada kita. Karena itu, teruslah berusaha mendengar dan menerima hikmat TUHAN melalui firman-Nya setiap hari. (rsnh)

 

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...