Renungan hari ini:
“BUAH PERTOBATAN”
Matius 3:8 (TB) "Jadi hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan"
Matthew 3:8 (NET) "Therefore produce fruit that proves your repentance"
Buah-buah pertobatan adalah perubahan karakter dari manusia lama yang penuh dengan dosa menjadi manusia baru yang semakin hari semakin disempurnakan menjadi serupa dengan Kristus, memiliki karakter Kerajaan Allah. Hal ini yang juga Tuhan minta dari setiap kita untuk menghasilkan buah-buah pertobatan. Jangan pernah berpikir Allah baik, penuh pengampunan dan anugerah-Nya berlimpah-limpah sehingga kita lupa atau tidak berbuah.
Kita harus membedakan antara “Buah Pertobatan” dengan “Hati Pertbatan”. Hati pertobatan dan buah pertobatan adalah dua hal yang berbeda. Hati pertobatan ada di dalam sedangkan buah pertobatan ada di luar. Hati pertobatan adalah suatu niat, sedangkan buah pertobatan adalah perbuatan. Hati pertobatan dilihat oleh Tuhan Allah, sedangkan buah pertobatan disaksikan oleh manusia. Pertobatan mempunyai dua aspek besar. Aspek di dalam dan aspek di luar. Pertobatan bukan merupakan satu pengakuan di mulut atau satu pengakuan di otak semata-mata, tetapi perubahan sifat dasar dari sikap hidup dan arah hidup dari kegelapan menuju kepada terang yang diperkenan oleh Tuhan. Pertobatan adalah betul-betul membenci dosa dan kembali kepada Tuhan, berkenan di hadapan Tuhan Allah. Tapi mungkinkah hati demikian dihasilkan oleh orang berdosa sendiri?
Alkitab dengan jelas berkata kepada kita bahwa pertobatan bukanlah syarat untuk dilahirkan kembali. Tetapi justru Roh Kudus memperanakkan manusia berdosa sehingga mengakibatkan manusia bertobat. “Saya bertobat sehingga Tuhan menerima dan memberikan hidup baru kepada saya.” Ataukah “Tuhan memberikan hidup yang baru melalui mendengar firman sehingga mengerjakan satu pertobatan dalam diri saya?” Paulus begitu keras memberikan penghakiman kepada mereka yang mengatakan bahwa setelah percaya kepada Tuhan Yesus, orang harus disunat lagi (Kis.15:1-2 dan Gal. 5:1-12). Kalimat-kalimatnya begitu keras karena ia tahu bahwa tidak semua ajaran itu sama dan Alkitab dengan begitu jelas mengajarkan kepada kita untuk mempertahankan kebenaran.
Hati pertobatan bukan suatu hal lahiriah, melainkan satu perubahan total dalam jiwa. Allah memberikan hidup baru kepada seseorang sehingga melalui hidup baru itu menghasilkan suatu perasaan benci kepada dosa. Firman Tuhan mengatakan, “Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu.” Tuhan tidak berubah apa-apa jika seseorang menjadi Kristen, tetapi perubahan pasti ada dari diri orang Kristen menjadi orang yang menerima anugerah pengampunan dosa. Setelah Roh Kudus memperanakkan kembali seseorang, ada tiga tahap yang terjadi:
Sebagai orang percaya kita harus melakukan kedua hal tadi, yakni hati pertobatan dan buah pertobatan. Bukti bahwa hati kita sudah bertobat adalah terlihat dari buah pertobatan kita. Buah pertobatan itu dirasakan oleh keluarga, tetangga, warga jemaat, masyarakat. Hidup kita secara totalitas menjadi berkat bagi kita dan sesama. Karena itu, selama kita masih ada di dunia ini Tuhan ingin kita menghasilkan buah-buah pertobatan. (rsnh)
Selamat berkarya untuk TUHAN