Minggu, 29 Agustus 2021

Renungan hari ini: “KETAATAN PETRUS” (Lukas 5:5)

 Renungan hari ini:

 

“KETAATAN PETRUS”




 

Lukas 5:5 (TB) Simon menjawab: "Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga" 

 

Luke 5:5 (NET) Simon answered, “Master, we worked hard all night and caught nothing! But at your word I will lower the nets”

 

Simon adalah nelayan yang sehari-hari mencari ikan. Tentunya dia paham, pada jam berapa dan di lokasi mana jala harus ditebar agar mendapat ikan. Ketika itu Yesus adalah Guru keliling yang memiliki keterampilan sebagai tukang kayu. Kisah ini menarik karena seorang tukang kayu menasihati nelayan tentang cara menangkap ikan. Dan ternyata si nelayan percaya dan menurutinya sebagaimana tertulis bahwa Yesus menyarankan Simon agar bertolak ke tempat yang dalam untuk menebarkan jala disitu (Luk. 5.4). Kalau dipikir-pikir, perkataan Yesus bukan sebuah tips luar biasa yang tak terpikirkan sebelumnya oleh Simon. Logikanya, nelayan lebih paham tentang tempat di mana jala harus ditebarkan, namun melalui peristiwa ini kita perlu meneladani kerendahan hati Simon untuk taat atau menuruti perkataan Yesus dibandingkan dengan mengandalkan pengetahuan, pengalaman dan keahliannya sebagai nelayan.

 

Sepanjang malam Simon Petrus dan timnya tidak berhasil menangkap ikan. Mereka sudah lelah. Di tengah kelelahan mereka, Tuhan Yesus menyuruh menyebarkan jalanya kembali ke suatu tempat yang dalam. Mendengar apa kata Yesus, mungkin dia setengah hati menanggapinya. Antara percaya dan tidak percaya dan kurang bergairah, Petrus mau mencobanya juga. Mungkin Petrus berpikir, “Yah… coba sajalah, siapa tahu nanti berhasil…”

 

Yang menarik dari respons Petrus adalah ketika dia berkata, “… … …, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga.” Akhirnya betul: Simon Petrus dengan orang-orangnya sungguh berhasil menangkap banyak ikan, sampai-sampai jala mereka koyak. Mungkin melalui koyaknya jala itu, ada ikan yang terlepas. Mereka malah minta bantuan ke perahu lain untuk menolong, dan hampir tenggelam perahu mereka itu sangking banyaknya ikan tangkapan mereka… luar biasa!

 

Tuhan Yesus memerintahkan Simon Petrus untuk bertolak ke tempat yang lebih dalam dari danau Galilea dan menyuruhnya menebarkan jalanya. Padahal semalam-malaman ia dan teman-temannya sudah ke tempat itu dan mereka tidak menangkap apa-apa. Apalagi ketika hari sudah siang di tempat yang sama dapat dipastikan sudah tidak ada lagi ikan. Simon Petrus tetap taat meskipun beragumentasi. Setelah mereka melakukannya justru yang terjadi kebalikan dari kejadian yang semalam. Mereka mendapat sejumlah besar ikan sampai jala mereka mulai koyak (Luk. 5:6). Peristiwa ini terjadi di awal pelayanan Tuhan Yesus bersama murid-murid-Nya. Setelah kematian dan kebangkitan-Nya, terjadi lagi peristiwa yang mirip itu. Simon Petrus dan teman-temannya kembali menjadi penjala ikan. Mereka semalam-malaman tidak mendapat ikan (Yoh. 21:3). Ketika hari mulai siang Tuhan Yesus menampakkan diri kepada mereka dan memerintahkan mereka untuk menebarkan jala mereka. Di sini tidak ada argumentasi dari Simon Petrus seperti peristiwa dahulu. Dan mereka pun mendapat begitu banyak ikan sampai mereka tidak dapat menarik jala mereka. 

 

Ketaatan kita harus mengalami progresifitas sejalan dengan bertambahnya pengenalan kita akan Dia. Itulah pertumbuhan iman yang benar. Yesus bukan nelayan, keahlian menangkap ikan-Nya pasti tidak seahli Simon karena setiap hari pekerjaannya menangkap ikan tetapi ia tetap taat melakukan perintah Yesus. Dan ketika Simon melakukannya, ia menangkap sejumlah ikan besar sehingga jalanya mulai koyak (ay. 6). Dan perahu hampir tenggelam. 

 

Keahlian dan kepandaian Simon tidak menjamin ia mendapat ikan. Tetapi ketika ia taat melakukan perintah Yesus walaupun mungkin tidak masuk di akal dan Petrus melakukannya, ia mendapat banyak ikan. 

 

Kalau kita ingin hidup dalam kasih anugerah, hidup dalam berkat-berkat Allah dan berhasil “menangkap ikan”, berangkatlah ke tempat yang dalam dan tebarkan jala. Artinya kita harus taat dan melakukan semua perintah Tuhan walaupun tidak masuk di akal. Kepintaran, kepandaian, keahlian bukan jaminan untuk suatu keberhasilan tetapi ketaatan kepada perintah Tuhanlah yang akan menjamin suatu keberhasilan dan kesuksesan. Mungkin kita memiliki banyak pengetahuan dan pengalaman. Dalam hal itu, mungkin apa kata Yesus seolah tak sejalan dengan apa yang kita tahu dan apa yang pernah kita alami. Tetapi marilah kita taat kepada apa kata Yesus dengan berkata seperti Simon Petrus, “… … …, tetapi karena Engkau menyuruhnya…”. Lantas lakukanlah! Sederhana! Karena itu, taatilah setiap perintah TUHAN maka kita akan memeroleh berkat-Nya yang berkelimpahan. (rsnh)

 

Selamat memulai karya dalam Minggu ini

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...