Selasa, 02 Januari 2024

Renungan hari ini: “KASIH SAYANG DAN RINDU ALLAH TERHADAP EFRAIM” (Yeremia 31:20)

 Renungan hari ini:

 

“KASIH SAYANG DAN RINDU ALLAH TERHADAP EFRAIM”



Yeremia 31:20 (TB) "Anak kesayangankah gerangan Efraim bagi-Ku atau anak kesukaan? Sebab setiap kali Aku menghardik dia, tak putus-putusnya Aku terkenang kepadanya; sebab itu hati-Ku terharu terhadap dia; tak dapat tidak Aku akan menyayanginya, demikianlah firman TUHAN"

 

Jeremiah 31:20 (NET) "Indeed, the people of Israel are my dear children. They are the children I take delight in. For even though I must often rebuke them, I still remember them with fondness. So I am deeply moved with pity for them and will surely have compassion on them. I, the Lord, affirm it!"

 

Nas hari ini mencerminkan bagian dari nubuat yang menunjuk kepada masa depan dan kasih Allah terhadap umat-Nya, terutama dalam konteks khusus Efraim, salah satu suku Israel. Ayat ini menyajikan gambaran kasih sayang dan rindu Allah terhadap Efraim, di mana meskipun mereka mungkin telah mengalami teguran atau hukuman, Allah tetap memiliki perasaan kasih dan belas kasihan yang mendalam terhadap mereka.

 

Latar belakangnya bisa dilihat dalam konteks lebih luas dari kitab Yeremia, di mana nabi ini diutus untuk memberikan peringatan kepada bangsa Israel tentang pengabaian terhadap perjanjian mereka dengan Allah, penyembahan berhala, dan perilaku dosa yang merajalela. Meskipun menghadapi konsekuensi dari tindakan mereka, pesan-pesan seperti yang terdapat dalam Yeremia 31:20 menunjukkan bahwa kasih sayang Allah tidak pernah padam dan bahwa ada harapan dan pengharapan untuk umat-Nya di masa depan.

 

Apa yang perlu direnungkan dari nas hari ini? Nas hari ini menggambarkan sisi kasih sayang dan rindu yang mendalam dari Allah terhadap umat-Nya, khususnya Efraim. Ada beberapa hal yang dapat direnungkan dari nas hari ini antara lain:

 

Pertama, kasih sayang dan rindu Allah. Pernyataan ini menunjukkan bahwa Allah memiliki perasaan kasih sayang dan rindu yang mendalam terhadap umat-Nya. Meskipun umat-Nya mungkin mengalami teguran atau hukuman akibat dosa, Allah tidak pernah melupakan mereka. Ini mencerminkan sifat kasih Allah yang abadi dan setia.

 

Kedua, kesetiaan Allah terhadap Perjanjian. Meskipun umat-Nya mungkin melanggar perjanjian dengan-Nya, Allah tetap setia terhadap janji-Nya. Pengingatan tentang kasih-Nya terhadap Efraim menunjukkan bahwa Allah tidak hanya memandang dosa, tetapi juga melibatkan aspek-aspek rindu dan belas kasihan.

 

Ketiga, reaksi Allah terhadap penderitaan Umat-Nya. Ayat ini menyiratkan bahwa setiap kali Allah menghardik atau menghukum umat-Nya, hati-Nya terharu terhadap mereka. Ini dapat diartikan sebagai reaksi kasih dan kepedulian terhadap penderitaan umat-Nya. Meskipun ada konsekuensi atas perbuatan dosa, Allah tetap merasa terpukul dan memiliki belas kasihan terhadap mereka.

 

Keempat, kepedulian Pribadi Allah. Pernyataan ini menunjukkan dimensi personal dari hubungan Allah dengan umat-Nya. Allah tidak hanya mengenang dosa-dosa mereka, tetapi juga mengenang individu-individu secara pribadi. Ini memperlihatkan bahwa Allah memandang setiap individu dengan perhatian khusus dan memiliki hubungan yang personal dengan mereka.

 

Pernyataan ini dapat merangsang pemikiran dan refleksi tentang sifat dan karakter Allah, mengajak untuk menghargai kasih-Nya yang tak terbatas, setia, dan personal terhadap umat-Nya. Karena itu, renungan ini menjadi panggilan untuk bertobat, kembali kepada Allah, dan merenungkan konsekuensi dari perbuatan dos akita. (rsnh)

 

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...