Renungan hari ini:
MANFAAT BERIBADAH
Keluaran 23:25 (TB) "Tetapi kamu harus beribadah kepada TUHAN, Allahmu; maka Ia akan memberkati roti makananmu dan air minumanmu dan Aku akan menjauhkan penyakit dari tengah-tengahmu"
Exodus 23:25 (NRSV) "You shall worship the LORD your God, and I will bless your bread and your water; and I will take sickness away from among you”
"Ibadah" merupakan terjemahan dari istilah Ibrani yang dalam Perjanjian Lama (PL), yaitu עֲבֹדָה – “AVODAH” atau “ABODAH” (kata ini serumpun dengan bahasa Arab yang kemudian diserap dalam bahasa Indonesia “ibadah”). Sebenarnya sama saja makna "Ibadah" dan "Ibadat".
Kamus Besar Bahasa Indonesia mengartikan kata “Beribadah” perbuatan untuk menyatakan bakti kepada Allah yang didasari ketaatan mengerjakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Acara ibadah kita diawali dengan doa, karena segala yang kita lakukan di dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur kepada Allah Bapa kita (Kol. 3:17), juga disertai pujian di mana Allah hadir dan bersemayam (Mzm. 22:4), dan penyampaian Firman Allah.
Kemurnian suatu ibadah tidak seharusnya karena didorong keinginan untuk diberkati, tetapi memang ada korelasi antara ibadah dan berkat, sebab Allah sendiri telah mengatakan-Nya. Janji Allah yang dinyatakan kepada umat-Nya di dalam ibadah adalah janji berkat. Kalau kita membaca Keluaran 23:25; Nehemia 9:20-21; Ulangan 8:3-4; 29:5 dan Mazmur. 105:37 maka kita akan mengetahui berkat-berkat yang telah disediakan Allah ketika kita beribadah dengan benar.
Apakah berkat yang kita terima jika kita mau beribadah kepada TUHAN?
Pertama, kita tidak akan kekurangan makanan, minuman dan pakaian. Allah akan menyediakan kebutuhan (yang dianggap) pokok oleh manusia ini. Ia adalah Bapa yang tahu apa yang kita butuhkan. Tugas kita adalah beribadah dengan benar dan tugas Allah adalah memberkati kita. Bahkan menurut kesaksian Daud kita juga tahu bahwa orang benar tidak akan ditinggalkan dan anak cucunya tidak akan pernah meminta-minta (Mzm. 37:25).
Kedua, kita akan dijauhkan dari segala macam penyakit. Allah sangat memperhatikan kesehatan kita dan menyediakan kesehatan Ilahi setiap hari asal kita juga mempersembahkan tubuh kita sebagai persembahan yang hidup, kudus dan berkenan kepada Allah (Rm. 12:1). Banyak orang yang rajin beribadah tetapi tetap saja diikuti oleh berbagai macam penyakit, karena mereka berpikir ibadah itu hanya urusan hari minggu, menyanyi, mendengar khotbah dan kolekte – sementara itu nafsu makannya tetap tidak terkontrol, cara hidupnya tetap tidak berubah dan mengaggap bahwa kesenangan-kesenangan kedagingannya bisa dipuaskan seiring dengan ibadahnya. Seharusnya kita ingat, bahwa tubuh kita adalah bait Roh Allah yang harus kita kuduskan sehingga tetap sehat, terawat dan mempermuliakan Allah.
Ketiga, kita akan diberkati dengan berkat secara materi. Ketika kita melakukan ibadah secara benar, maka sumber-sumber berkat dibukakan bagi kita, bahkan Allah memerintahkan agar berkat-berkat kekayaan mengikuti perjalanan hidup kita. Meskipun demikian bukan berarti selalu ada jalan pintas untuk mengatasi masalah-masalah keuangan kita. Kita tetap harus bertanggung jawab untuk mengelola berkat-berkat Allah dengan cara yang benar sehingga secara bertahap Ia akan mempercayakan berkat-berkat yang semakin besar
Dalam ibadah, Allah menghadapkan wajah-Nya kepada umat-Nya, sehingga kita beroleh kasih karunia dan damai sejahtera (Bil. 6:24-26), karena itu sebagai umat-Nya kita tidak boleh menghadap Tuhan dengan tangan hampa (Ul.16:16), tetapi memberi persembahan sebagai pernyataan syukur kepada Tuhan. Beribadah kepada Tuhan adalah kewajiban, bukan ketika hati merasa nyaman datang beribadah, kalau lagi tidak suka tidak datang. Ibadah dengan hati yang senang, bukan dengan terpaksa barulah memberi keuntungan yang besar (1Tim. 6:6). Karena itu, beribadahlah kepada TUHAN maka Ia akan memberkati kita. (rsnh)
Selamat berkarya untuk TUHAN