Sabtu, 05 November 2022

KOTBAH MINGGU XXI SETELAH TRINITATIS Minggu, 06 Nopember 2022 “BERDIRI TEGUH DALAM AJARAN KRISTUS” (2 Tesalonika 2:13-17)

 KOTBAH MINGGU XXI SETELAH TRINITATIS

Minggu, 06 Nopember 2022

 

“BERDIRI TEGUH DALAM AJARAN KRISTUS”

Kotbah: 2 Tesalonika 2:13-17 Bacaan: Mazmur 145:17-21


 

Minggu ini kita akan memasuki Minggu Keduapuluh satu Setelah Trinitatis. Dalam Minggu ini kita akan membahas tema “Berdiri Teguh dalam Ajaran Kristus”.  “Berdiri” menurut pendapat orang awam, berarti tegak bertumpu pada kaki, bangkit lalu tegak, tegak tidak berbaring, bertumpu atau mandiri. Sedangkan teguh dimaknai kukuh dan kuat, tetap tidak berubah dalam pendirian, kesetiaan, iman atau keyakinan. Sementara kukuh berarti kuat tercacak dan terpancang pada tempatnya. Kemudian goyah artinya tidak kukuh atau tidak kuat. Tidak goyah berarti kukuh atau kuat. Jadi, berdiri teguh, tidak goyah dan giat dalam pekerjaan Tuhan dapat dimaknai kukuh, kuat, tetap tidak berubah dalam pendirian, serta setia dalam melayani berbagai pekerjaan Tuhan. 

 

Perikope 2 Tesalonika pasal 2:13-17; adalah berita yang memberi kekuatan dan semangat kepada jemaat yang dimulai dengan ungkapan syukur Rasul Paulus sebab dari mula jemaat Tesalonika telah dipilih, dipanggil dan dikuduskan Allah untuk diselamatkan sesuai kebenaran yang mereka percayai. Keselamatan kata Yunaninya Soteria dapat berarti pembebasan atau pemeliharaan (ay. 13). Kata memilih berarti menentukan atau mengambil sesuatu yang dianggap sesuai; dengan demikian Tuhan sendiri yang menentukan tanpa dipengaruhi oleh apapun untuk menyelamatkan mereka. Ungkapan dalam Roh yang menguduskan menjelaskan tentang peran Roh kudus dalam mengubah kehidupan mereka sehingga dapat menikmati Soteria. Roh Tuhanlah yang membuat mereka mampu memahami kehendak Allah.

 

Berpegang teguh di dalam iman yang dimaksudkan Paulus di sini adalah berpegang teguh pada kebenaran atau isi dari Injil Kristus.  Setan tidak dapat merebut iman keselamatan kita, namun ia dapat dan seringkali membuat orang Kristen mudah bimbang atau ragu akan kualitas imannya sendiri.

 

Pertanyaan kita sekarang adalah apakah yang harus kita lakukan sebagai orang yang berdiri teguh dalam ajaran Kristus? Ada beberapa hal yang harus kita lakukan sebagai orang yang berdiri teguh dalam ajaran Kristus, yakni:

 

Pertama, kita harus sadar sebagai orang yang dipilih TUHAN (ay. 13). Dipilih Allah berarti diberi tanggung jawab. Yesus berkata, “kamu adalah garam dunia”, dibagian lain Ia berkata, “pergi dan jadikanlah semua bangsa murid-Ku”, dalam ucapan Yesus ini terkandung perintah yang harus kita kerjakan dan pertanggung jawabkan kepada Tuhan.  Dipilih Allah berarti dibela Allah (Rm. 8:33). Sebagai orang pilihan memiliki jaminan akan pembelaan Tuhan yang akan menuntun kepada kemenangan. Dipilih Tuhan berarti harus hidup memelihara iman (Tit. 1:1). Orang pilihan Tuhan mempunyai tanggung untuk memelihara imannya, agar tetap teguh didalam Tuhan. Dipilih Allah berarti diberi tanggung jawab, dipisahkan dari kehidupan lama, dan selalu dalam pembelaan Tuhan, juga diberi tugas untuk memelihara iman dirinya sendiri

 

Kedua, kita adalah orang yang dipanggil TUHAN (ay. 14). Ayat 14: Ia telah memanggil kamu melalui Injil yang kami beritakan. Memanggil dari kata Yunani: “kaleo” = dipanggil, ditetapkan, dipilih, ditentukan. Kami yaitu Rasul Paulus dan teman-temannya melalui Injil yang mereka beritakan mengubah kehidupan jemaat sehingga mereka memperoleh kemuliaan Yesus Kristus.

 

Ketiga, kita harus tetap berdiri teguh di dalam TUHAN (ay. 15). Ayat 15: Paulus tahu siapapun termasuk jemaat Tesalonika dapat saja terpengaruh dengan pemberitan yang tidak benar karena itu mereka diingatkan untuk berdiri teguh yaitu kokoh dan kuat dalam iman, berpegang  atau berpaut dan tetap berpedoman pada ajaran-ajaran yang telah diterima dari para rasul, baik secara lisan maupun secara tertulis. Secara lisan yaitu berbicara langsung. Paulus pernah tinggal di Tesalonika dan ia yang mendirikan jemaat Tesalonika, jadi jelas secara langsung ia pernah berhadapan dengan jemaat dan mengkomunikasikan berita sukacita itu, secara baik. Secara tertulis; Jemaat yang telah menerima dan memperoleh pengetahuan tentang kebenaran secara lisan bagi Paulus tetap perlu menjalin komunikasi dengan mereka agar teguh dan kuat dalam iman. Komunikasi itu dilakukan melalui surat atau secara tertulis.

 

Keempat, kita harus kuat menghadapi segala penderitaan dan pergumulan hidup (ay. 16-17). Ayat 16,17; merupakan doa Paulus yang memberi semangat, kekuatan dan penghiburan, kata penghiburan berasal dari kata Yunani Paraklesis seakar dengan Parakletos yang digunakan Yesus untuk menyebut Roh kudus (Yoh. 14:16), memberikan pengharapan yang tidak sia-sia tetapi pasti. Roh Kudus menuntun umatnya memiliki hati yang kuat dalam bertindak melakukan setiap pekerjaan dan menuntun jemaat mengucapkan kata-kata yang baik dan menjadi berkat.

 

RENUNGAN

 

Apa yang hendak kita renungkan dalam Minggu kedua puluh satu setelah Tinitatis ini?

 

Pertama, orang percaya yang dipilih Tuhan harus berdiri teguh dan berpegang pada ajaran-ajaran yang benar dan tidak gampang terpengaruh dengan pengajaran-pengajaran yang tidak sesuai dengan kehendak firman Tuhan. Kemajuan teknologi komunikasi di era digital ini harus diakui sangat mempengaruhi kehidupan beriman jemaat; ada yang menggunakan teknologi komunikasi itu untuk hal-hal yang positif dalam rangka memperlancar pekerjaan, mempererat hubungan suami isteri, orang tua dan anak, dengan saudara, tapi ada juga yang salah menggunakannya; suami isteri ada yang sampai bercerai karena bertemu pria atau wanita idaman lain lewat facebook. Anak suka jadi “hand phone” supaya mama bawa dimana-mana dan disayang seperti HP” ungkapan ini adalah peringatan agar orang tua jangan “lebe” banyak “bacerita” dengan teman dunia mayanya dari pada kepada anaknya.

 

Kedua, berdirilah teguh dalam pelayanan. Paulus mengingatkan kita semua, agar kita tetap tegak bertumpu pada kaki sendiri. Agar kita dengan kukuh dan kuat melayani firman Tuhan. Supaya kita tetap setia dalam pelayanan Firman-Nya. Agar kita tidak lemah dalam pendirian untuk melayani Tuhan. Supaya semangat dan kesetiaan iman dan keyakinan kita semakin kuat dan dahsyat dalam memberitakan Injil Yesus Kristus, yang membawa sukacita dan damai sejahtera. Karena itu, berdirilah teguh dalam ajaran Kristus jangan lemah dan kalah menghadapi penderitaan. (rsnh)

 

Selamat beribadah dan menikmati lawatan TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...