MENCARI TUHAN
Mazmur 105:3 (TB) "Bermegahlah di
dalam nama-Nya yang kudus, biarlah bersukahati orang-orang yang mencari
TUHAN!"
Psalms 105:3 (NRSV) "Glory in his
holy name; let the hearts of those who seek the LORD rejoice”
Mencari Tuhan bukan berarti TUHAN itu
hilang. Tetapi mencari TUHAN berarti kita mau mendekati TUHAN untuk memohon
petunjuk dan hikmat-Nya dalam menjalani kehidupan kita sehari-hari. Mengapa
kita mencari Tuhan? Karena kita mengetahui bahwa itulah kehendak Tuhan bagi
kita yang dinyatakan dalam firman-Nya, yaitu agar kita memperoleh hidup di
dalam-Nya (Mzm. 27:8, Am. 4:5).
Mencari TUHAN berarti hidup kita hendak
dituntun menuju Kristus agar kita beroleh jalan dan kebenaran dan hidup (Yoh.
14:6). Kita mencari Allah dengan mencari Kristus. Kristuslah gambaran Allah
yang tidak kelihatan (lih. Kol 1:15), sehingga dengan melihat kepada Yesus dan
segala ajaran-Nya, kita dapat mengenal Allah. Kristus adalah Sang Sabda yang
menjadi manusia (Yoh 1:14), sehingga untuk mencari Kristus, kita dapat memulai
dengan membaca Sabda Tuhan dan merenungkan-Nya.
Maka pembacaan dan permenungan Kitab Suci
harus sampai menuntun kita kepada Kristus itu sendiri yang adalah Kerajaan
Allah; oleh sebab itu Injil Kristus disebut sebagai Injil Kerajaan Allah (lih.
Mat 4:23; 9:35; 24:14). Kedatangan Kristus sebagai ‘Kerajaan Allah’ itu
diberitakan oleh Yohanes Pembaptis (Mat 3:2) dan Yesus sendiri mengajarkan
bahwa Ia adalah Kerajaan Allah, melalui perumpamaan (lih. Mat 13:24, 37). Untuk
dapat mencapai Kerajaan Allah itu, Yesus mengajarkan agar kita menerima
Pembaptisan, yaitu dilahirkan kembali dalam air dan Roh kudus (lih. Yoh 3:5).
Bagaimana caranya kita mencari Tuhan?
Kitab suci mengajarkan kepada kita, bahwa untuk mencari Tuhan kita harus menanyakan
Dia dengan segenap hati, mengarahkan hati dan dengan segala kerendahan hati
berdoa dan bertobat dari segala dosa dan kesalahan kita (Ul. 4:29, Yer. 29:13).
Setelah kita bertobat dan mempunyai sikap batin yang baik, kita datang kepada
Tuhan yang mengundang kita untuk mengambil bagian dalam perjamuan kudus, yaitu
di mana kita dapat menyambut-Nya sebagai Roti Hidup (Yoh. 6:56-57).
Mencari Tuhan berarti kita melihat TUHAN
dalam pergaulan dengan sesama manusia. Wajah Tuhan juga dijumpai di dalam sesama
yang kecil dan hina. Jangan lupa juga bahwa "mencari Tuhan" juga tak
bisa dilepaskan dengan memperhatikan dan mengasihi sesama, terutama yang kecil
dan miskin. Sebab dalam diri mereka-lah kita dapat "melihat wajah Tuhan”
(Mat. 25:40).
Apa akibatnya bagi orang yang mencari
Tuhan? Tuhan akan mengampuni dosa/ kesalahan orang yang mencari Dia dan
memulihkannya. Bagi umat Katolik ini sungguh nyata, terutama setelah kita
menerima Sakramen Tobat, sebab pada saat itu rahmat pengampunan Tuhan mengalir
untuk menyembuhkan dan memulihkan jiwa kita (2Taw. 7:14). Sabda Tuhan
mengajarkan bahwa mereka yang mencari Tuhan akan bersuka cita (1Taw. 16:10;
Mzm. 4);16). Mereka yang mencari Tuhan akan selalu disertai oleh Tuhan, dan
tidak akan kekurangan sesuatupun yang baik; mereka akan memperoleh pengertian
akan segala sesuatu.
Kita mencari Tuhan dengan tiga cara,
yaitu melalui: 1) doa dan pertobatan 2) Sabda-Nya: membaca dan merenungkan
Sabda Tuhan, 3) menerima sakramen-sakramen, terutama Perjamuan Kudus.
Selanjutnya, setelah kita mencari Tuhan, tentu kita harus berjuang untuk hidup
sesuai dengan kehendak Tuhan yang kita ketahui melalui ketiga cara tersebut,
terutama dengan memberikan perhatian dan kasih kepada sesama kita yang
membutuhkan pertolongan, karena pada merekalah kita melihat ‘wajah Tuhan’. Jika
kita tekun mencari Tuhan, maka Tuhan akan selalu menyertai kita, mencukupkan
kebutuhan kita, dan menghantar kita kepada hidup yang kekal. Karena itu,
teruslah berjuang mencari TUHAN agar kita beroleh hidup. (rsnh)
Selamat berkarya untuk TUHAN