Minggu, 21 Mei 2023

Renungan hari ini: “TIDAK ADA RENCANA TUHAN YANG GAGAL” (Ayub 42:2)

 Renungan hari ini:

 

“TIDAK ADA RENCANA TUHAN YANG GAGAL”


 

Ayub 42:2 (TB2) "Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencana-Mu yang gagal"

 

Job 42:2 (NET) “I know that you can do all things; no purpose of yours can be thwarted"

 

Jika rencana manusia sering gagal, maka rencana TUHAN tidak pernah gagal karena Ia sanggup melakukan segala sesuatu. Latar belakang pernyataan Ayub ini adalah penderitaan yang dialaminya. Ayub mengalami kehilangan yang besar dalam hidupnya, termasuk kehilangan harta benda, keluarga, dan kesehatan. Meskipun Ayub menghadapi penderitaan yang luar biasa, dia masih mempercayai bahwa Allah kuasa untuk melakukan segala sesuatu dan bahwa rencana Allah tidak akan pernah gagal. Dalam keyakinannya ini, Ayub mengakui bahwa Allah memiliki kekuatan mutlak dan kebijaksanaan yang tak terbatas, bahkan dalam situasi yang paling sulit sekalipun.

 

Makna dari pernyataan Ayub ini adalah keyakinan dan pengakuan Ayub terhadap kekuasaan, kemampuan, dan kebijaksanaan Allah. Meskipun Ayub mengalami penderitaan yang hebat dan tidak memahami alasan di balik penderitaannya, ia tetap mempercayai bahwa Allah memiliki kuasa untuk melakukan segala sesuatu. Ayub menyadari bahwa rencana Allah tidak dapat digagalkan oleh keadaan apa pun, dan bahwa Allah memiliki wawasan yang lebih luas dan lebih tinggi daripada manusia. Pernyataan ini mencerminkan keyakinan Ayub yang kokoh bahwa Allah adalah Penguasa mutlak yang memiliki kendali penuh atas segala sesuatu, termasuk situasi penderitaan yang dihadapinya.

 

Tujuan Ayub menuliskan pernyataan bahwa TUHAN tidak pernah gagal adalah untuk mengekspresikan keyakinan, pengakuan, dan penyembahan kepada Allah. Setelah melalui serangkaian penderitaan yang sangat berat, Ayub akhirnya menyadari bahwa Allah memiliki kuasa yang tak terbatas dan bahwa rencana-Nya tidak dapat digagalkan. Dalam mengakui kekuasaan dan kebijaksanaan Allah, Ayub menghormati dan menyembah-Nya sebagai Penguasa yang mutlak. Pernyataan tersebut juga mencerminkan perubahan sikap dan pemahaman Ayub setelah mengalami cobaan dan menghadapai Allah secara langsung. Awalnya, Ayub meragukan keadilan dan kebijaksanaan Allah, tetapi dalam prosesnya, dia belajar untuk melepaskan keraguan dan menyerahkan dirinya sepenuhnya kepada kekuasaan dan rencana Allah. Dengan menuliskan pernyataan ini, Ayub ingin menyampaikan kepada Allah dan juga kepada pembaca bahwa dia telah mencapai pemahaman yang lebih dalam tentang Allah dan mengakui kebesaran-Nya. Pernyataan tersebut juga berfungsi sebagai pengakuan iman dan kepatuhan Ayub kepada Allah, serta sebagai teladan bagi orang lain untuk mempercayai Allah dalam segala situasi, meskipun sulit atau penuh penderitaan.

 

Ada beberapa pengajaran yang dapat diambil dari nas hari ini, yakni:

 

 

Pertama, keyakinan dalam kuasa Allah. Pernyataan ini mengajarkan kita untuk memiliki keyakinan yang kuat dalam kekuasaan Allah. Meskipun kita mungkin menghadapi tantangan, kesulitan, atau penderitaan, kita harus percaya bahwa Allah memiliki kuasa untuk mengatasi segala sesuatu. Tidak ada yang terlalu sulit bagi-Nya.

 

Kedua, kepercayaan pada rencana Allah. Ayub mengakui bahwa tidak ada rencana Allah yang gagal. Ini mengajarkan kita untuk memiliki kepercayaan penuh pada kebijaksanaan dan rencana Allah, bahkan ketika kita tidak mengerti atau sulit menerima situasi yang kita hadapi. Rencana-Nya selalu sempurna dan tidak dapat digagalkan.

 

Ketiga, ketidakmampuan manusia dan keterbatasan pengetahuan. Pernyataan ini mengingatkan kita akan keterbatasan manusia dalam memahami maksud dan rencana Allah. Ayub mengakui bahwa dia tidak memiliki pemahaman penuh tentang apa yang terjadi di balik penderitaannya. Kita harus merendahkan diri dan mengakui bahwa pengetahuan kita terbatas, dan hanya Allah yang memiliki pandangan yang sempurna. Dalam keseluruhan, pernyataan Ayub ini mengajarkan kita untuk memiliki keyakinan, kepercayaan, dan ketergantungan yang kuat pada Allah, serta mengakui bahwa Allah memiliki kuasa yang tak terbatas dan rencana-Nya adalah yang terbaik. Karena itu, imanilah bahwa TUHAN tidak pernah gagal menyusun rencana indah dalam semua perjalanan kehidupan kita. (rsnh)

 

Selamat memulai karya dalam Minggu ini untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...