Rabu, 26 Oktober 2022

Renungan hari ini: “DIHIDUPKAN KEMBALI DENGAN KRISTUS” (1 Korintus 15:22)

 Renungan hari ini:

 

“DIHIDUPKAN KEMBALI DENGAN KRISTUS”


 

1 Korintus 15:22 (TB) "Karena sama seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus"

 

1 Corinthians 15:22 (KJV) "For as in Adam all die, even so in Christ shall all be made alive"

 

Pernyataan Paulus dalam nas ini menunjukkan sebuah pengharapan iman, bahwa jika kita mati dalam persekutuan dengan Adam, maka hal yang sama akan terjadi dalam kebangkitan kita. Jika kita mati dalam Yesus maka kita pun kelak akan dibangkitkan dengan Yesus. Kematian dalam persekutuan dengan Adam akan membuat kita dihidupkan kembali (baca: dibangkitkan) dalam persekutuan dengan Kristus. Kebangkitan Kristus telah menghidupkan kita kembali. Kebenaran ini dapat kita lihat dalam dua sisi: Pertama, kebangkitan Kristus membawa kebangkitan tubuh, dalam arti pada akhir zaman semua orang kudus akan dibangkitkan untuk bertemu dengan Yesus. Kedua, kebangkitan Kristus berarti kebangkitan manusia baru yang telah dilahirkan kembali di dalam diri kita.

 

Seharusnya manusia lama kita telah dimatikan dan dikuburkan. Kenyataannya, kita senang membangkitkan kembali manusia lama itu. Kedagingan kita yang tak terkendali itulah tandanya kebangkitan manusia lama kita. Kita menjadi manusia yang begitu egois dan tidak mementingkan lagi Allah dan pekerjaan-Nya. Ngakunya sih Kristen, tetapi tingkah laku dan ucapannya sungguh membuat malaikat Allah “bergidik”. Rahasia kemenangan orang benar adalah mati bagi diri sendiri dan hidup bagi Allah. Dunia yang amat materialistis ini membelenggu kita dalam penjara, tetapi orang yang telah mati bagi diri sendiri dan hidup bagi Allah akan menikmati kemuliaan Allah.

 

Kebangkitan tubuh Yesus Kristus adalah peristiwa terpenting dalam sejarah, karena telah menyediakan bukti bahwa Yesus memang sesuai dengan apa yang Ia klaim mengenai diriNya - Sang Anak Allah. Kebangkitan ini bukan hanya pembenaran agung tentang keillahianNya; hal ini juga membenarkan Alkitab, yang bernubuat mengenai kedatangan dan kebangkitanNya. Lebih dari itu, hal ini membenarkan klaim Kristus bahwa Ia akan dibangkitkan pada hari yang ketiga (Yoh. 2:19-21; Mrk. 8:31, 9:31, 10:34). Jika tubuh Kristus tidak dibangkitkan, kita tidak mempunyai harapan bahwa tubuh kita akan dibangkitkan pula (1 Kor. 15:13,16). Jika dipisahkan dari kebangkitan tubuh Kristus, kita tidak mempunyai Juruselamat, tidak ada pula keselamatan, dan harapan untuk kehidupan kekal. Jika demikain, seperti yang diucapkan rasul Paulus, iman kita menjadi "tak berguna" dan kuasa pemberi-kehidupan Injil akan dihapuskan.

 

Oleh karena takdir abadi kita bergantung pada peristiwa sejarah ini, kebangkitan Yesus menjadi target serangan Setan yang terbesar terhadap gereja. Sejalan dengan ini, kebenaran sejarah kebangkitan Kristus telah diteliti dan diinvestigasi dari setiap sudut pandang serta dipelajari dengan tidak berkesudahan oleh berbagai pelajar, pakar teolog, profesor, dan lain-lain selama berabad-abad. Dan walaupun ada berbagai teori yang diajukan untuk menyangkal peristiwa agung ini, tidak ada sedikitpun bukti sejarah yang dapat membenarkannya. Sebaliknya, bukti yang jelas dan nyata mengenai kebangkitan tubuh Yesus Kristus berlimpah ruah.

 

Akan tetapi, mulai dari para Kristen di jaman Korintus sampai hari ini, banyak salah paham masih membandel mengenai aspek dari kebangkitan Juruselamat. Ada yang bertanya, mengapa kebangkitan tubuh Kristus penting? Tidakkah bisa kebangkitan-Nya sebatas roh saja? Mengapa dan bagaimanakah kebangkitan Yesus Kristus menjamin kebangkitan tubuh orang percaya? Apakah tubuh kita yang dibangkitkan akan sama dengan tubuh jasmani kita? Jika tidak, seperti apakah wujud tubuh kita kelak? Jawaban bagi pertanyaan ini ditemui dalam pasal ke-lima belas surat Paulus pertama kepada gereja di Korintus, gereja yang ia dirikan beberapa tahun sebelumnya pada perjalanan misinya yang kedua.

 

Tidak hanya pertumbuhan faksi-faksi yang terjadi pada gereja Korintus yang muda, adapula kesalah-pahaman mengenai doktrin Kristen yang penting, termasuk kebangkitan. Walaupun banyak orang Korintus menerima bahwa Kristus telah dibangkitkan (1 Kor.  15:1,11), mereka kesulitan percaya bahwa orang lain akan dan dapat dibangkitkan. Pengaruh ajaran Gnostik, yang mengajarkan bahwa segala bentuk rohani adalah baik sedangkan semua yang jasmani, seperti tubuh kita, adalah jahat, bertanggung-jawab atas kebingungan yang terjadi mengenai kebangkitan. Ide mengenai jasad yang dibangkitkan secara kekal, ditentang keras oleh beberapa orang dan tentunya oleh para filsuf Yunani di kala itu (Kis. 17:32).

 

Akan tetapi, sebagian besar orang Korintus memahami bahwa kebangkitan Kristus adalah kebangkitan jasmani, bukan hanya rohani. Pada dasarnya, kebangkitan berarti "bangkit dari orang mati"; sesuatu yang hidup kembali. Mereka memahami bahwa semua jiwa adalah ciptaan abadi dan pada waktu mati semuanya akan kembali ke pangkuan Tuhan (2 Kor. 5:8). Jadi, kebangkitan "rohani" tidak akan masuk akal, karena roh tidak mati dan tidak dapat pula dibangkitkan. Lagipula, mereka juga mengerti dari Kitab Suci, dan juga dari Kristus, yang menyatakan tubuh-Nya akan bangkit pula pada hari yang ketiga. Firman telah memastikan bahwa tubuh Kristus tidak akan membusuk (Mzm. 16:10; Kis.  2:27), sebuah pernyataan yang tidak akan masuk akal jika tubuh tidak dibangkitkan. Pada akhirnya, Kristus telah menyatakan kepada rasulNya bahwa tubuhNya telah dibangkitkan: "hantu tidak ada daging dan tulangnya, seperti yang kamu lihat ada pada-Ku" (Luk. 24:39). Sekali lagi, orang Korintus masih menggumuli kebangkitan pribadi mereka. Selaras dengan itu, Paulus mencoba meyakinkan bahwa karena Kristus dibangkitkan dari kematian, mereka juga akan dibangkitkan suatu hari, dan kedua kebangkitan - Kristus dan milik kita - harus menjadi satu, karena "kalau tidak ada kebangkitan orang mati, maka Kristus juga tidak dibangkitkan". Karena itu, bersyukurlah bahwa jika kita mati di dalam TUHAN maka kita pun akan dibangkitkan kembali bersama Yesus. (rsnh)

 

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...