Jumat, 30 Agustus 2019

Renungan hari ini; IMAN TIMBUL DARI PENDENGARAN

Renungan hari ini; 

IMAN TIMBUL DARI PENDENGARAN



Roma 10:17 (TB) "Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus" 

Romans 10:17 (NET) "Consequently faith comes from what is heard, and what is heard comes through the preached word of Christ” 

Iman itu timbul dari pendengaran kita akan Firman TUHAN. Pernyataaan ini diungkapkan oleh Paulus kepada jemaat Roma. Ada 4 hal yang mau kita pertimbangkan dari nas hari ini.

Pertama, iman tidak ditimbulkan oleh diri kita melainkan adalah pemberian Allah – “Iman Timbul”.

Kedua, iman itu harus datang dari suatu sumber diluar dirinya. Iman tidak lahir dari dalam diri seseorang. Seseorang mungkin sudah kaya sejak lahir, tetapi tidak pernah seseorang sudah beriman sejak lahir.

Ketiga, iman tidak ditimbulkan oleh diri kita melainkan adalah pemberian Allah.Iman berasal dari Dia; Allahlah yang memulai iman dan menanamkannya dalam diri kita – 2 Petrus 1:1 dan Efesus 2:8; Fil. 1:29.

Keempat, iman kita tidak bergantung pada kemampuan kita untuk percaya, tetapi tergantung pada kemampuan Allah untuk mengaruniakannya kepada kita.Tidak seorangpun dapat percaya Allah kalau bukan Allah yang memampukan dia – Yyohanes 12:37-40.—Inilah contoh yang menarik dari orang-orang yang tidak dapat percaya sebab Allah tidak memampukan mereka untuk percaya. Lihat juga Yohanes 8:47.

Fokus perhatian kita jangan pada ketidakmampuan kita untuk percaya, tetapi pada kemampuan Allah untuk memampukan kita untuk percaya. Alat yang dipakai Allah untuk menganugerahkan iman adalah FirmanNya – Iman timbul dari pendengaran dan pendengaran oleh firman Kristus.

Iman Alkitabiah didasarkan atas fakta – yaitu fakta-fakta yang terdapat dalam Firman Allah. Iman dimulai dengan suatu pengenalan akan Firman Allah. Tanpa pengenalan akan Firman Allah, tidak mungkin ada iman sejati.

Iman adalah lompatan ke dalam terang, terang firman Allah. Tanpa terang ini, kita tidak dapat beriman kepada Allah. Ibrani 11:1 – Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan. Dalam Alkitab kata harap didasarkan pada janji-janji ilahi. Kata itu merupakan sebuah kata jaminan bahwa kita akan menerima apa yang sudah Allah janjikan. Satu-satunya ketidakpastian yang ada dalam kata harap dalam Alkitab adalah waktu penggenapannya. Segala sesuatu yang kita harapkan adalah segala sesuatu yang telah Allah janjikan. Jika Allah tidak menjanjikan, segala tindakan percaya di dunia ini tidak akan menghasilkan apa-apa.

Iman memerlukan lebih dari sekedar pengetahuan intelektual tentang Firman Allah tetapi juga hatinya harus benar-benar mendengar ucapan kristus sendiri.
Walaupun kita tidak dapat memiliki iman tanpa mengenal Alkitab, namun kita dapat mengenal Alkitab tanpa memiliki iman. Biasa saja seseorang menjadi sarjana Alkitab dan pada saat yang sama tidak mengetahui apa maksudnya mempercayai Allah dalam kehidupan sehari-hari. Karena itu, perkuatlah mendengar Firman TUHAN agar iman kita terus bertumbuh. (rsnh)

Selamat berakhir pekan dan besok ke Gereja

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...