Minggu, 01 Desember 2019

Renungan hari ini: TUJUAN KEDATANGAN YESUS

Renungan hari ini: 

TUJUAN KEDATANGAN YESUS



Yohanes 10:10B (TB)  “… Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan" 

John 10:10B (NET)  “… I have come so that they may have life, and may have it abundantly” 

Ada banyak tujuan Yesus datang ke dunia ini. Namun dalam nas hari ini kita akan membahas dua saja dulu. Nas yang kit abaca hari ini sering disalahtafsirkan oleh pembaca masa kini. Sering sekali kita mendengar kotbah yang mengutip ayat ini, dan sering sekali kita spontan meng-amin-kan, bahwa janji Firman Tuhan ini membuat kita orang-orang yang percaya kepada Yesus akan diberi “kelimpahan” (Saya juga meng-amin-kan ayat tersebut dan janji yang terkandung di dalamnya). Namun kita harus mempercayai ayat tersebut sesuai dengan maksud yang sesungguhnya dari ayat tersebut. Ayat tersebut ternyata tidak sedang berbicara tentang hal-hal yang bersifat fisik, atau bersifat sementara. Namun Tuhan sedang ingin memberikan kekayaan yang sesungguhnya bagi setiap yang percaya kepada Tuhan. Kita harus melihat ayat tersebut secara jujur dan alkitabiah, agar dapat memahami kebenaran yang seutuhnya. Kebenaran yang sedang Tuhan bukakan dalam ayat tersebut ternyata jauh berbeda dari yang sering kita dengar dalam mimbar-mimbar gereja hari-hari ini. 

Pertama, tujuan Yesus datang ke dunia adalah untuk memberikan “hidup.”  Dalam bahasa asli Alkitab, hidup dalam teks ini menggunakan kata "Zoe". Dalam Alkitab kita dapat menemukan 2 kata yang dapat diterjemahkan “hidup”. Pertama "bios", kedua "zoe". “Bios” adalah hidup yang dimiliki oleh semua mahluk hidup, baik manusia, binatang, dan tumbuhan. Dari kata ini kita mengenal istilah “biologi”. Ciri” bios paling tidak kita dapat temukan bahwa tujuan mahluk hidup adalah mencari makan, kenyang, berkembang biak, begitu seterusnya sampai pada satu titik kematian. Dengan kata lain bios adalah hidup yang selalu berhubungan dengan hal-hal fisik. Jika dalam konteks hidup manusia, paling tidak kehidupan bios bisa digambarkan bagaimana manusia bekerja mencari uang untuk melangsungkan kehidupan yang layak, menikah, memiliki keturunan, begitu sepanjang hidupnya sampai akhirnya mati. Bios selalu berhubungan dengan hal yang besifat fisik. 

Namun dalam diri orang percaya, kita memiliki kehidupan “zoe”. Zoe sangat berbeda dengan bios. Zoe adalah hidup dengan segala kekayaan dan kualitas hidup sebagai manusia yang sesungguhnya. Hidup zoe adalah hidup yang membawa arti, bukan hanya arti yang bisa dirasakan orang lain, tetapi membawa arti untuk kekekalan. Sederhananya zoe adalah hidup seperti Yesus hidup. Zoe selalu berbicara tentang kehidupan dalam hubungannya dengan Tuhan yang dimanifestasikan dalam segala hal, atau ektrimnya zoe adalah hidup yang selalu berhubungan dengan hal rohani dan tidak bersentuhan dengan hal yang bersifat fisik atau yang sementara. Zoe juga berbicara bagaimana kita mengisi hari-hari hidup kita agar apapun yang kita lakukan memiliki nilai kekal. Zoe tidak berbicara tentang panjangnya hidup dan segala prestasi yang kita dapatkan, tetapi zoe berbicara tentang dalamnya hidup, dan segala makna yang mampu kita berikan untuk orang lain dan kerajaan Allah.

Kedua, Yesus datang hendak memberikan “kelimpahan.”  Kata kelimpahan dalam teks tersebut menggunahan kata “Perissos” yang berarti berkelimpahan, sampai meluber, bisa dikatakan tidak terukur. Memang akar kata perissos itu digambarkan seperti domba yang dibawa ke padang rumput yang hijau dan sangat lebat. Karena itu Yesus dalam perikop pasal 10 juga menggunakan perumpamaan bahwa kita adalah domba-dombanya Tuhan. Pertanyaannya adalah kakayaan seperti apa yang tidak dapat diukur (perissos)? Kelimpahan seperti apa yang tidak dapat diukur (perissos)? Semua kekayaan yang ada di dunia pasti bisa diukur. Namun kekayaan rohani tidak bisa diukur. Tuhan Yesus juga pernah katakan bahwa kita akan menuai 100 kali lipat, 60 kali lipat, dan 30 kali lipat (Mat. 13:23). 

Nas ini juga tidak sedang berbicara tentang uang atau materi, kalau kita lihat konteksnya dalam Matius 15 ternyata perikop tersebut sedang berbicara tentang penabur. Ketika Firman itu kita terima dengan sukacita, Firman itu menyatu dan menjadi hidup dalam hidup kita, maka itu akan berbuah 100, 60, 30 kali ganda. Kita menjadi berkelimpahan karena Firman tersebut membentuk karakter, membentuk keinginan dan kehendak untuk memberikan yang terbaik untuk Tuhan dalam pekerjaan, pelayanan, keluarga, masyarakat, dan dalam setiap aspek hidup kita. Kita menjadi manusia yang unggul dan berkualitas, menjadi manusia yang kuat karena Firman tersebut, kaya akan ide dan kreasi untuk Tuhan.

Firman Tuhan itulah harta yang sesungguhnya, lebih berharga dari emas perak. Firman Tuhan adalah harta yang Tuhan karuniakan yang tidak dapat diukur oleh timbangan apapun, oleh teori metodologi penelitian manapun dan kalau itu ada di hidup kita akan berbuah 100, 60, 30 kali ganda (bukan kali 100, kali 60, kali 30…bukan dikali, Tetapi 100, 60, 30 kali lipat), itulah yang disebut perissos atau berkelimpahan. Jadi yang Tuhan Yesus maksud dengan kelimpahan bukanlah kelimpahan materi yang bersifat fisik karena semua hal materi pasti bisa diukur kalau Tuhan Yesus ingin memberkati kita dengan kekayaan materi, tidak perlu Dia datang dari surga untuk mati bagi kita, Dia cukup ucapkan berkat dan berkat itu datang. Namun Tuhan katakan bahwa Aku Datang untuk memberi hidup dalam segala kelimpahan, karena Tuhan tau bahwa berkat yang satu ini tidak bisa memakai perantaraan lain, tidak bisa Tuhan hanya sekedar berfirman, namun Yesus yang adalah Allah sendiri harus datang ke dunia. Yesus datang untuk memberikan berkat kehidupan yang memiliki kualitas hidup, berkelimpahan seperti hidupnya Yesus, yang membawa arti bukan hanya buat orang lain, tetapi juga bagi kerajaan Allah. Hidup dalam kelimpahan seperti inilah yang Yesus janjikan bagi kita yang percaya. Karena itu, kita harus memahami dengan baik dan benar akan maksud kedatangan Yesus ke dunia ini. (rsnh)

Selamat memulai karya dalam Minggu ini

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...