Rabu, 19 Februari 2020

Renungan hari ini: DIKENAKAN PAKAIAN PUTIH

Renungan hari ini:

DIKENAKAN PAKAIAN PUTIH



Wahyu 3:5 (TB) "Barangsiapa menang, ia akan dikenakan pakaian putih yang demikian; Aku tidak akan menghapus namanya dari kitab kehidupan, melainkan Aku akan mengaku namanya di hadapan Bapa-Ku dan di hadapan para malaikat-Nya"

Revelation 3:5 (NET) "The one who conquers will be dressed like them in white clothing, and I will never erase his name from the book of life, but will declare his name before my Father and before his angels”

Pakaian putih adalah simbol pakaian kesucian. Orang yang berpakaian suci disimbolkan adalah orang-orang yang suci yang setia melakukan kehendak TUHAN. Penulis Wahyu menggambarkan bahwa orang yang menang atas segala dosa kepadanya akan dikenakan pakaian putih. “Barangsiapa menang, ia akan dikenakan pakaian putih yang demikian;…” Ayat ini jelas berhubungan dengan ayat sebelumnya yang berbicara tentang beberapa orang di Sardis yang tidak mencemarkan pakaian mereka (tidak hidup di dalam dosa). 

Wahyu 3:4,  “Tetapi di Sardis ada beberapa orang yang tidak mencemarkan pakaiannya; mereka akan berjalan dengan Aku dalam pakaian putih, karena mereka adalah layak untuk itu”. Itulah sebabnya dikatakan: “Barangsiapa menang, ia akan dikenakan pakaian putih yang demikian”. Artinya adalah barangsiapa yang menang akan dikenakan pakaian putih seperti yang diberikan pada beberapa orang Sardis yang hidup dalam kesucian itu. 

Nasihat Tuhan pada jemaat Sardis diangkat dari latar belakang kota mereka sendiri yang pernah dua kali ditaklukkan karena mereka tidak berjaga-jaga. Karena itu nasihat untuk berjaga-jaga adalah sebuah nasihat yang sangat familiar bagi orang-orang Sardis. Maka di sini janji Tuhan kepada mereka juga diangkat dari hal-hal yang sangat familiar dengan warga Sardis ini. Di sini Tuhan menjanjikan pakaian putih bagi mereka. Mengapa demikian? Karena pakaian putih bukanlah pakaian asing bagi orang-orang Sardis. Di Sardis ada pabrik kain dan pakaian dari kulit domba yang sudah pasti berwarna putih. Karena itu pakaian putih bukanlah pakaian asing bagi orang Sardis. Itu adalah pakaian produksi kota mereka sendiri. Dan menariknya adalah untuk orang-orang Sardis yang memproduksi pakaian putih ini, Tuhan justru menjanjikan pakaian putih bagi mereka yang menang. 

Janji itu cukup jelas bagi penduduk kota Sardis, yang pada zaman itu terkenal sebagai ahli pakaian bulu domba (wol, putih). Mereka perlu mendapat pakaian dari TUHAN. Pakaian putih yang dijanjikan Tuhan Yesus ini pasti lebih putih daripada pakaian putih “Made in Sardis”. Saking putihnya bisa bercahaya seperti matahari (bnd. Mat. 13:43; Why. 19:8). Perlu diingat bahwa pakaian dengan “warna surgawi” ini adalah pakaian yang sama yang dikenakan para malaikat dan juga Yesus dalam peristiwa transfigurasi (Luk. 24:4 - Sementara mereka berdiri termangu-mangu karena hal itu, tiba-tiba ada dua orang berdiri dekat mereka memakai pakaian yang berkilau-kilauan).

Jadi pakaian yang dijanjikan bagi orang-orang yang menang di Sardis ini adalah pakaian produk surga (“Made in Heaven”).  Janji pemberian pakaian putih bagi mereka yang menang juga bisa dilatarbelakangi oleh tradisi Romawi kuno. Di dunia kuno jubah putih menandakan kemenangan. Pada hari perayaan kemenangan Roma semua warga mengenakan pakaian putih; kota itu sendiri dinamakan Urbs Candida, kota dalam keadaan putih. Jelas pakaian putih yang dijanjikan Tuhan ini tidaklah bersifat hurufiah tetapi simbolik. 

Dikatakan  bahwa  barangsiapa  menang  maka  ia  akan  dikenakan  pakaian  putih  dan  namanya  tidak  dihapus  dari  kitab kehidupan, maka dalam perjalanan hidup kita mari berusaha untuk menang atas setiap ujian dan pencobaan, sehingga Tuhan tidak akan menghapus nama kita dari kitab kehidupan. Ada harga yang harus kita bayar, namun itu sesuai dengan apa yang akan kita terima kelak yaitu surga yang mulia. Setiap kita hendaknya melakukan apa yang menjadi kehendak Bapa. Karena itu, teruslah berusaha mencari kemenangan atas segala pencobaan agar kita dikenakan pakaian putih. (rsnh)

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...