Renungan hari ini:
JANGAN MENJAUHKAN DIRI DARI IBADAH
Ibrani 10:25 (TB) "Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat"
Hebrews 10:25 (NET) “Not abandoning our own meetings, as some are in the habit of doing, but encouraging each other, and even more so because you see the day drawing near”
Ibadah adalah sangat penting dalam hidup kita. Ibadah itu ada yang rutin, seperti ibadah Minggu, keluarga, instansi, mahasiswa, dll. Namun ada yang temporal, seperti syukuran ulang tahun, wisuda, kelulusan, kesembuhan, dll. Ibadah seperti ini sejatinya harus kita ikuti. Tetapi ada banyak orang yang berusaha mencari pembenaran sebagai alasan untuk tidak menghadiri ibadah di gereja. Ada yang kecewa melihat sikap hamba-hamba Tuhan, ada pula yang hanya karena merasa malas, lebih tertarik untuk beristirahat penuh di hari minggu setelah bekerja habis-habisan selama 6 hari penuh. Kalaupun pergi itu karena terpaksa, dan datangnya pun terlambat. Mereka menunjukkan sikap yang seolah menanggap ibadah di gereja bukanlah sesuatu yang penting sehingga bisa diremehkan saja. Padahal untuk pergi kerja kita selalu mati-matian untuk tidak terlambat, dan kita bisa melakukannya. Kita takut melanggar peraturan dan kedisplinan kerja agar tidak dipecat atau setidaknya takut ditegur pimpinan. Bersekolah pun sama saja. Apa kita berani datang terlambat setiap hari? Bukankah kita selalu berusaha untuk mentaati peraturan dan disiplin sekolah, termasuk di dalamnya peraturan mengenai kehadiran dan jam kedatangan? Jika kita bisa menuruti itu, mengapa beribadah yang sesungguhnya jauh lebih penting bisa kita abaikan begitu saja?
Firman Tuhan berkata: "Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita”. Kita harus berusaha setia dan mendisiplinkan diri untuk mengikuti ibadah-ibadah. Karenanya kita harus melatih dirikita untuk beribadah. (1Tim. 4:7). Mengapa? Karena latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang. (1Tim. 4: 8). Ketika kedisplinan dalam bekerja, belajar atau hal-hal lain dalam hidup ini penting, latihan beribadah sesungguhnya jauh lebih penting dari itu, karena di dalamnya terkandung janji yang akan sangat bermanfaat bukan saja dalam hidup saat ini tetapi juga dalam hidup yang akan datang. Begitulah pentingnya melatih diri dalam beribadah yang tidak boleh kita abaikan dalam hidup ini.
Bagi orang yang mengasihi Tuhan, kerinduan untuk bersekutu dengan Tuhan bersama-sama dengan saudara seiman seharusnya tinggi. Yesus berkata: "Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada" (Mat. 6:21). Jika kita menjadikan Tuhan sebagai harta yang paling berharga, tentu hati kita pun akan melekat kepada-Nya sehingga kehadiran di gereja akan menjadi sesuatu yang tidak bisa digantikan dengan apapun. Di sana kita bisa menunjukkan kasih dan ketaatan kita, bahwa kita menghormati Tuhan lebih dari segalanya. Di dalam jam-jam yang kita pergunakan untuk beribadah kita menyenangkan hati Tuhan dan kita pun akan diberi kekuatan untuk bekerja baik selama 6 hari ke depan.
Hindarilah kemalasan dalam beribadah. Jangan lewatkan waktu-waktu dimana kita bisa saling menguatkan dan bersama-sama menikmati hadirat Tuhan bersama saudara-saudara kita. Ingatlah bahwa Tuhan mengasihi orang yang bersungguh hati kepada-Nya, dan terus mengarahkan pandangannya untuk mencari orang-orang seperti ini. "Karena mata TUHAN menjelajah seluruh bumi untuk melimpahkan kekuatan-Nya kepada mereka yang bersungguh hati terhadap Dia" (2Taw. 16:9). Jangan biarkan mata Tuhan berlalu dari kita. Mulai sekarang, pastikan diri kita untuk tidak menyepelekan waktu-waktu untuk beribadah menyembah dan memuji Tuhan bersama-sama dalam ibadah. Karena itu, hindarilah kemalasan karena ibadah mengandung janji baik di hidup sekarang maupun yang akan datang. (rsnh)
Selamat berkarya untuk TUHAN