Sabtu, 18 November 2023

KOTBAH MINGGU XXIV SETELAH TRINITATIS Minggu, 19 Nopember 2023 “JANGAN MELUPAKAN TUHAN” ( Ulangan 8:7-18)

 KOTBAH MINGGU XXIV SETELAH TRINITATIS

Minggu, 19 Nopember 2023

 

JANGAN MELUPAKAN TUHAN”

Kotbah: Ulangan 8:7-18       Bacaan: Yakobus 1:22-25


 

Kini kita tiba pada Minggu Keduapuluh Empat Setelah Trinitatis. Dalam Minggu ini kita akan membahas tema “Jangan Melupakan TUHAN”"Jangan Melupakan TUHAN" merupakan sebuah peringatan dan panggilan spiritual yang memiliki arti dan maksud mendalam. Pernyataan ini terkandung dalam berbagai ayat Alkitab, termasuk dalam kitab Ulangan 8:11, di mana umat Israel diperintahkan untuk tidak melupakan Tuhan mereka.

 

Pertanyaannya adalah apa rupanya potensi yang bisa membuat umat Israel melupakan TUHAN? Kitab Ulangan 8:7-18 memberikan peringatan kepada umat Israel untuk tidak melupakan Tuhan ketika mereka memasuki tanah perjanjian yang subur dan kaya. Beberapa potensi yang dapat menyebabkan umat Israel melupakan Tuhan, sebagaimana diindikasikan dalam teks ini, mencakup:

 

Pertama, potensi hidup berkelimpahan dan kesejahteraan (ay. 7-10). Salah satu faktor utama yang dapat membuat manusia melupakan Tuhan adalah kelimpahan dan kesejahteraan. Ketika seseorang hidup dalam keadaan berlimpah dan sukses, ada kecenderungan untuk merasa puas dengan diri sendiri dan mengabaikan ketergantungan pada Tuhan. Manusia bisa lupa bahwa segala sesuatu yang mereka miliki berasal dari Tuhan.

 

Kedua, potensi bertambahnya harta dan kekayaan (ay. 12-15). Kitab Ulangan menyoroti potensi bahaya melupakan Tuhan ketika manusia mengalami kemajuan materi dan kekayaan. Ketika seseorang memperoleh harta dan kekayaan, ada risiko terlalu terfokus pada aspek materi kehidupan dan melupakan peran Tuhan dalam memberikan segala sesuatu. Kita bisa saja melupakan TUHAN apabila kita sudah makan dan kenyang, apabila telah mendirikan rumah yang baik dan mendiaminya, apabila lembu dan kambing domba, emas, dan perak semakin banyak dan segala yang ada pada kita semakin banyak. Karena itu semua, maka kita bisa jadi tinggi hati dan melupakan TUHAN.

 

Ketiga, potensi mengabaikan sejarah (ay. 14-17). Umat Israel diingatkan untuk tidak melupakan masa-masa kesulitan dan ujian yang mereka alami di padang gurun. Kemungkinan manusia melupakan Tuhan dapat terjadi ketika mereka melupakan atau tidak mengenang bagaimana Tuhan memimpin dan melindungi mereka selama masa-masa sulit. Bahkan kita sampai pada pengakuan bahwa semua yang ada pada kita sekarang adalah hsil dari kuasa dan kekuatan tangankita. Inilah yang sering membuat kita lupa kepada TUHAN.

 

Penting untuk diingat bahwa teks ini memberikan peringatan kepada umat Israel dan juga memiliki relevansi untuk kita hari ini. Keberhasilan, kelimpahan, dan kesejahteraan dapat menjadi ujian tersendiri. Oleh karena itu, penting untuk menjaga hati yang rendah, bersyukur, dan terus mengakui ketergantungan kita pada Tuhan dalam setiap aspek kehidupan.

 

Apa akibat dan hukuman yang akan diberikan TUHAN kepada umat Israel jika mereka melupakan TUHAN” berdasarkan kitab Ulangan 8:7-18? Kitab Ulangan 8:19-20 menyampaikan akibat dan konsekuensi yang mungkin terjadi jika bangsa Israel melupakan Tuhan, yakni:

 

Pertama, hari ini kamu pasti binasa (ay. 20). Jika bangsa Israel melupakan Tuhan dan memilih untuk menyembah illah-illah lain, itu dianggap sebagai pemberontakan dan pelanggaran serius terhadap perintah Tuhan. Ini mencakup tidak hanya melupakan, tetapi juga aktif berpaling dari Tuhan untuk menyembah entitas atau kekuatan lain. Jika itu dilakukan umat Israel, makan TUHAN murka dan berakata, “hari ini kamu pasti binasa”.

 

Kedua, aka nada ancaman kehancuran. Teks ini menyatakan bahwa konsekuensinya adalah "sungguh-sungguh engkau akan binasa." Ini menunjukkan ancaman kehancuran atau bencana yang mungkin menimpa bangsa Israel sebagai akibat dari keputusan mereka untuk melupakan Tuhan dan menyembah allah-allah lain.

 

Penting untuk dicatat bahwa dalam konteks teologis Alkitab, hukuman atau konsekuensi seringkali terkait dengan pemulihan dan belas kasihan Tuhan ketika umat-Nya kembali kepada-Nya dengan tulus hati dan pertobatan. Meskipun ada ancaman hukuman, Tuhan juga memberikan jalan untuk pertobatan dan penyembuhan.

 

Akibat dari melupakan Tuhan dalam kitab Ulangan mencakup potensi bencana dan kehancuran, tetapi pesan ini juga membawa harapan karena umat Israel selalu diberikan kesempatan untuk bertobat dan kembali kepada Tuhan.

 

Sebenarnya teks kotbah Minggu ini hanya sekedar mengingatkan umat Israel agar berhati-hati atas berkat Allah yang akan mereka terima jika mereka suah memasuki Tanah Terjanji, yakni Kanaan. Sebab di sana TUHAN akan memberikan banyak hal kepada mereka, seperti:

 

Pertama, tanah yang kaya (ay. 7-10). Tanah perjanjian yang diberikan oleh Tuhan kepada umat Israel sebagai tanah yang subur, kaya akan sumber daya alam, termasuk sungai-sungai, mata air, tanah gandum, anggur, dan zaitun.

 

Kedua, dipenuhi kekayaan mineral dan logam (ay. 9). Ayat 9 menyebutkan bahwa tanah perjanjian mengandung besi dan tembaga. Ini adalah indikasi kekayaan mineral dan logam yang menjadi bagian dari keberkahan yang diberikan Tuhan kepada umat-Nya.

 

Ketiga, mereka akan memeroleh kelimpahan dan kesejahteraan (ay. 10-13). Ayat 10-13 menekankan bahwa bangsa Israel akan mengalami kelimpahan dan kesejahteraan di tanah perjanjian. Mereka akan memiliki makanan yang cukup, tidak akan kekurangan, dan bahkan akan makan sampai kenyang.

 

Seluruh teks ini menunjukkan bahwa segala kebaikan yang diterima umat Israel seharusnya membawa mereka untuk selalu mengingat Tuhan, tidak melupakan peran dan kasih-Nya dalam hidup mereka. Dengan memberikan semua kebaikan ini, Tuhan berusaha memperlihatkan kasih dan kesetiaan-Nya kepada umat-Nya. Oleh karena itu, peringatan untuk "jangan melupakan Tuhan" bukan hanya sebagai tanggapan atas kebaikan, tetapi juga sebagai panggilan untuk menjaga hubungan yang benar dan bersyukur kepada Tuhan.

 

RENUNGAN

 

Apa yang hendak kita renungkan dalam Minggu Keduapuluh Empat Setelah Trinitatis? Tema "Jangan Melupakan Tuhan" yang terdapat dalam kitab Ulangan 8:7-18 menyiratkan beberapa aspek penting yang dapat direfleksikan oleh pembaca modern. Berikut adalah beberapa poin yang bisa menjadi bahan refleksi:

 

Pertama, hiduplah dengan rendah hati dalam kekayaan yang kita miliki. Ketika mengalami kelimpahan dan kesuksesan, penting untuk tetap rendah hati dan mengakui bahwa segala sesuatu yang kita miliki berasal dari Tuhan. Keberhasilan dan kelimpahan bukanlah alasan untuk menyombongkan diri, melainkan kesempatan untuk bersyukur dan memuliakan Tuhan.

 

Kedua, selalu sadar bahwa kita dan segala yang ada pada kita berasal dari TUHAN. Refleksi atas masa lalu, terutama ketika menghadapi kesulitan, membantu kita untuk tetap ingat peran Tuhan dalam hidup kita. Kesadaran akan kasih dan pimpinan-Nya selama masa-masa sulit dapat membangkitkan rasa syukur dan ketergantungan yang lebih besar.

 

Ketiga, berhati-hati terhadap kesenangan dunia. Tema ini juga mengingatkan kita untuk berhati-hati terhadap godaan dan kesenangan dunia yang dapat membuat kita melupakan Tuhan. Kekayaan dan kenyamanan dapat menjadi penghalang jika kita tidak menyadari bahwa semua itu adalah karunia dari Tuhan. Karena itu, kotbah  ini memiliki implikasi spiritual dan moral yang mendalam, dan refleksi atasnya dapat membantu membentuk karakter dan hubungan kita dengan Tuhan.(rsnh)

 

Selamat beribadah dan menikmati lawatan TUHAN!

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...