Renungan hari ini:
“BERSUKACITALAH DENGAN AKU”
Lukas 15:6 (TB) Dan setibanya di rumah ia memanggil sahabat-sahabat dan tetangga-tetangganya serta berkata kepada mereka: "Bersukacitalah bersama-sama dengan aku, sebab dombaku yang hilang itu telah kutemukan"
Luke 15:6 (NET) Returning home, he calls together his friends and neighbors, telling them, "Rejoice with me, because I have found my sheep that was lost"
Ada beribu alasan seseorang bersuka cita. Suka cita itu menggambarkan kegembiraan atas sesuatu yang dialami. Perkataan, “Bersukacitalah bersama-sama dengan aku” menjadi undangan untuk turut serta dalam sukacita dan kegembiraan. Namun dalam kenyataan hidup ada suka cita yang dipenuhi kecemasan. Sebab ada hal lain yang masih mengganggu pikiran kita. Hal ini terlihat dari pengalaman para murid Yesus kala itu. Itulah sebab Yesus hendak mengajarkan agar kita mau bersukacita bersama-Nya.
Dalam nas hari ini kita belajar bahwa dasar suka cita itu adalah karena dombanya yang hilang selama ini telah ditemukan. Sukca cita atas kembalinya domba yang hilang ini hendak dirayakan bersama setiap orang yang bersamanya. Siapa sajakah yang ikut diajakan bersama-sama untuk bersukacita? Pertama, para sahabat dan kedua, para tetangganya. Mengapa? Sebab sebagai manusia kita sering curhat kepada sahabat dan tetangga. Dengan demikian para sahabat dan tetangga sudah merupakan bagian dari dirikita karena ikatan emosional kita kepada mereka. Mereka juga orang terdekat dengan kita setiap hari. Intinya adalah suka cita itu dibagikan kepada orang-orang yang ikut bergumul dengan kita.
Bersukacitalah dengan aku merupakan gambaran ajakan untuk ikut merasakan kegembiraan bersama. Kegembiraan itu bukan milik kita saja sebab di kala duka kita juga telah melibatkan banyak orang untuk mendoakan dan mendukungnya. Jika pun kita menerima suka cita maka kita harus membagikannya bagi setiap orang agar mereka juga ikut merasakan kebahagiaan kita. Karena itu, bagikanlah rasa suka cita kepada sesama manusia dan TUHAN. (rsnh)
Selamat berkarya untuk TUHAN
