Minggu, 17 Maret 2024

Renungan hari ini: “ALLAH MEMERINTAHKAN SEMUA ORANG DI MANA SAJA UNTUK BERTOBAT” (Kisah Para Rasul 17:30)

 Renungan hari ini:

 

“ALLAH MEMERINTAHKAN SEMUA ORANG DI MANA SAJA UNTUK BERTOBAT”


 

Kisah Para Rasul 17:30 (TB2) "Tanpa memandang lagi zaman kebodohan, sekarang Allah memerintahkan semua orang di mana saja untuk bertobat"

 

Acts 17:30 (NET) "Therefore, although God has overlooked such times of ignorance, he now commands all people everywhere to repent"

 

Nas hari ini memerintahkan semua orang di mana saja untuk bertobat. Latar belakang dari ayat tersebut dapat dilihat dari konteksnya dalam Kisah Para Rasul 17:16-34, di mana Paulus berbicara kepada orang-orang di Atena, sebuah kota yang terkenal akan kebajikan intelektual dan beragamnya pemikiran filosofis. Paulus, seorang rasul Kristen, tiba di sana dan melihat banyaknya tempat ibadah kepada berbagai dewa. Dia mencoba untuk mengajak mereka untuk menyembah Allah yang sejati, yang tidak dikenal oleh mereka.

 

Frasa "Tanpa memandang lagi zaman kebodohan, sekarang Allah memerintahkan semua orang di mana saja untuk bertobat," menunjukkan bahwa Allah, dalam kerangka Kristen, tidak lagi membiarkan orang hidup dalam ketidaktahuan tentang Dia. Ini bisa dianggap sebagai pengungkapan rahmat Allah yang luas, di mana Dia memberikan kesempatan kepada semua orang, tidak terkecuali, untuk bertobat dan menyadari kebenaran-Nya.

 

Dalam konteks ini, "tanpa memandang lagi zaman kebodohan" bisa diartikan bahwa Allah tidak lagi mengabaikan ketidaktahuan manusia, terutama dalam hal kebenaran-Nya. Dengan kehadiran Injil dan pesan keselamatan yang disampaikan oleh para rasul, orang-orang diberi kesempatan untuk memahami kebenaran dan bertobat dari jalan mereka yang sesat menuju jalan yang benar.

 

Apa yang perlu direnungkan dari nas hari ini? Nas hari ini mengandung beberapa hal yang perlu direnungkan:

 

Pertama, kesempatan untuk bertobat. Allah memberikan kesempatan kepada semua orang, tidak peduli seberapa jauh mereka telah berjalan dalam kebodohan atau jauh dari-Nya, untuk bertobat. Ini menunjukkan bahwa rahmat Allah meluas kepada semua orang tanpa pandang bulu, tanpa memandang latar belakang, pengetahuan, atau kesalahan masa lalu. Ini adalah ungkapan dari karakter rahmat dan kasih Allah yang melampaui batas-batas manusia.

 

Kedua, kehendak Allah untuk penyesalan. Pernyataan ini menekankan kehendak Allah agar manusia bertobat dari dosa dan mengubah hidup mereka menuju-Nya. Ini menegaskan pentingnya penyesalan dan perubahan batiniah sebagai respon atas kesalahan kita. Allah menghendaki agar manusia memperbaiki hubungan mereka dengan-Nya melalui pertobatan dan iman kepada-Nya.

 

Ketiga, kesadaran akan Kebenaran. Bahwa dalam segala kebodohan zaman, baik spiritual maupun intelektual, ada panggilan dari Allah untuk memperhatikan kebenaran-Nya. Ini menyoroti pentingnya pencarian akan kebenaran yang lebih tinggi dan kemauan untuk mengubah pandangan kita sesuai dengan ajaran Allah.

 

Keempat, pentingnya kesaksian. Konteks ayat ini menunjukkan bahwa Paulus sedang memberikan kesaksian tentang iman Kristen kepada orang-orang di Atena. Ini menunjukkan pentingnya membagikan pesan injil kepada orang lain, agar mereka juga memiliki kesempatan untuk bertobat dan mengalami keselamatan. Karena itu, dengan renungan ini, seseorang dapat lebih memahami pentingnya pertobatan, rahmat Allah yang meluas, kehendak-Nya bagi manusia, dan tanggung jawab kita untuk menyebarkan pesan injil kepada orang lain. (rsnh)

 

Selamat memulai karya dalam Minggu ini untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...