Renungan hari ini:
“KUATKAN DAN TEGUHKANLAH HATIMU”
Ulangan 31:6 (TB) "Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, janganlah takut dan jangan gemetar karena mereka, sebab TUHAN, Allahmu, Dialah yang berjalan menyertai engkau; Ia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau"
Deuteronomy 31:6 (NET) "Be strong and courageous! Do not fear or tremble before them, for the Lord your God is the one who is going with you. He will not fail you or abandon you!”
Nas hari ini memberi kita keyakinan untuk menjalani 2023 dengan penyertaan dan perlindungan TUHAN. TUHAN memberi janji supaya kita tidak takut atau gementar apabila kita mengalami keadaan yang genting atau situasi-situasi yang menyulitkan semisal resesi ekonomi global atau sering disebut dengan Tahun Gelap 2023. Kita harus belajar dari pengalaman Musa ketika dia berusaha untuk membawa umat Tuhan keluar dari Mesir dan melalui padang gurun selama 40 tahun. Banyak masalah dan pergumulan yang dihadapinya, tetapi Tuhan telah menyertainya dan umat Tuhan dalam semua situasi negatif itu serta telah menyediakan semua keperluan asas kehidupan mereka; akhirnya mereka menikmati kemenangan. Kita juga harus taat dan berpegang pada janji-janji Tuhan. Berulang kali kita dingatkan dalam Alkitab bahwa kita tidak bersendirian dan Tuhan dekat dengan kita setiap masa. Bersandarlah kepada Yesus, dan kita akan mengalami “Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus (lp. 4:7).
Ketakutan hanya akan membuat kita berkecil hati dan patah semangat. Ketakutan menutup mata hati kita terhadap janji-janji Tuhan dan melumpuhkan langkah kita. Ingatlah, Tuhan sudah berjanji bahwa Dia akan selalu menyertai dan memimpin perjuangan hidup kita dari awal hingga akhir 2023 ini. Oleh karenanya, janganlah takut karena Tuhanlah yang akan selalu memimpin kita supaya kita bisa mengalami kemerdekaan sejati dan merdeka dari semua rasa takut dalam hidup kita.
Nas renungan hari ini adalah Firman Tuhan yang disampaikan untuk Yosua dan Bangsa Israel melalui Musa. Tuhan ingin Yosua dan Bangsa Israel tidak menaruh rasa takut kepada masalah, melainkan kepada Tuhan. Satu-satunya cara agar kita tidak takut terhadap masalah adalah dengan menyadari bahwa Tuhan senantiasa mengasihi dan menyertai kita. Yohanes mengonfirmasi hal tersebut dalam 1 Yohanes 4:18, bahwa di dalam kasih yang sempurna tidak ada ketakutan. Roh Kudus meneguhkan hati kita, mengingatkan kita bahwa Bapa tidak pernah membiarkan atau meninggalkan kita. Dia senantiasa ada bersama kita, entah di atas gunung yang tinggi, atau di lembah yang sangat dalam. Oh, tidak ada kabar yang lebih baik dari hal tersebut.
Dari nas hari ini kita dapat belajar beberapa hal, yakni:
Pertama, TUHAN-lah yang akan senantiasa menyertai kita kemana pun kita pergi selama 2023 ini. Itu berarti, Tuhan ada bersama kita ketika hidup kita sedang mengalami susah, dan Tuhan juga ada bersama kita ketika hidup sedang suka cita. Tuhan ada bersama kita ketika kita sedang punya banyak berkat, dan Tuhan juga ada bersama kita ketika kita hanya punya sedikit berkat. Tuhan ada bersama kita ketika kita sehat, dan Tuhan juga ada bersama kita ketika kita sakit. Tuhan ada bersama kita ketika kita sedang sukses, dan Tuhan juga ada bersama kita ketika kita sedang gagal. Tuhan ada bersama kita ketika kita sedang beriman, dan Tuhan juga ada bersama kita ketika iman kita sedang lemah.
Kedua, jangan salah, Tuhan tidak memaksa kita untuk tidak takut—sangatlah normal untuk manusia merasa takut ketika masalah besar datang. Namun, hanya karena kita merasa takut, bukan berarti kita harus dikuasai oleh ketakutan itu. Cara terbaik agar kita tidak dikuasai oleh ketakutan adalah dengan terus memandang kepada Tuhan kita yang telah berjanji akan senantiasa menyertai kita. Kebenarannya, semua yang terjadi di dalam hidup kita, yang baik dan juga yang buruk, Tuhan biarkan terjadi untuk sebuah tujuan, yaitu untuk mempersiapkan kita menuju janji-Nya.
Sama seperti Yosua yang memimpin Bangsa Israel menuju tanah perjanjian—sungai Yordan, orang-orang Kanaan, dan tembok Yerikho merupakan rintangan-rintangan yang Tuhan letakkan di hadapan Yosua untuk membentuknya dan mempersiapkannya untuk menerima janji Tuhan. Jika kita mengingat kebenaran ini, barulah kita dapat hidup dengan kuat dan teguh tanpa kecut dan tawar hati. Ingatlah bahwa semakin besar janji yang Tuhan sediakan, semakin besar musuh yang akan menghadang. Tidak ada cerita menakjubkan yang muncul dari pertempuran yang biasa-biasa saja.
Lebih dari itu, musuh terbesar kita sebenarnya bukanlah raksasa yang ada di hadapan kita, melainkan ketakutan yang ada di dalam pikiran kita. Pada Bilangan 13, diceritakan bahwa Bangsa Israel mengintai tanah perjanjian yang masih dikuasai oleh musuh-musuh mereka. Namun, mayoritas dari mata-mata Bangsa Israel kembali dengan mengatakan mereka tidak mungkin menang karena musuh-musuh mereka terlalu kuat. “Mereka menceritakan kepadanya: “Kami sudah masuk ke negeri, ke mana kausuruh kami, dan memang negeri itu berlimpah-limpah susu dan madunya, dan inilah hasilnya. Hanya, bangsa yang diam di negeri itu kuat-kuat dan kota-kotanya berkubu dan sangat besar, juga keturunan Enak telah kami lihat di sana. Orang Amalek diam di Tanah Negeb, orang Het, orang Yebus dan orang Amori diam di pegunungan, orang Kanaan diam sepanjang laut dan sepanjang tepi sungai Yordan.”
“Kemudian Kaleb mencoba menenteramkan hati bangsa itu di hadapan Musa, katanya: “Tidak! Kita akan maju dan menduduki negeri itu, sebab kita pasti akan mengalahkannya! “Tetapi orang-orang yang pergi ke sana bersama-sama dengan dia berkata: “Kita tidak dapat maju menyerang bangsa itu, karena mereka lebih kuat dari pada kita.” Juga mereka menyampaikan kepada orang Israel kabar busuk tentang negeri yang diintai mereka, dengan berkata: “Negeri yang telah kami lalui untuk diintai adalah suatu negeri yang memakan penduduknya, dan semua orang yang kami lihat di sana adalah orang-orang yang tinggi-tinggi perawakannya. Juga kami lihat di sana orang-orang raksasa, orang Enak yang berasal dari orang-orang raksasa, dan kami lihat diri kami seperti belalang, dan demikian juga mereka terhadap kami.”” (Bilangan 13:27-33)
Ketika kita diperhadapkan oleh tantangan di dalam hidup kita, kita memiliki pilihan: Untuk mengatakan kepada diri kita bahwa kita tidak mampu, atau mengatakan kepada diri kita bahwa kita mampu. Kita memiliki pilihan, untuk menjadi seperti mayoritas dari mata-mata Bangsa Israel yang takut, atau menjadi seperti Kaleb yang berani. Namun, satu hal yang saya ingin kita semua mengerti, Kaleb begitu berani bukan karena dia merasa dirinya kuat atau karena merasa musuh-musuhnya lemah; melainkan, karena dia sadar akan betapa besarnya Tuhan yang akan berperang untuknya.
Ketiga, kita tidak berperang sendirian. Musuhkita mungkin sangat besar dan kuat—di mana kita tidak memiliki kesempatan untuk mengalahkannya sendiri. Tetapi janganlah lupa, kamu tidak berperang sendiri—ada Tuhan yang lebih besar dan lebih kuat yang menyertai kamu kemana pun kamu melangkah—Dialah yang akan berperang bersamakita melawan musuh-musuhkita. Apa pun yang sedang kita hadapi, jangan takut dan jangan gemetar. Terus maju dan jangan berhenti berharap bahwa hari-hari di depan kita adalah hari yang indah dan cerah. Jangan berhenti memercayai bahwa kitalah pemenangnya. Karena itu, kuatkan dan teguhkanlah hatimu untuk menghadapi apa pun yang akan terjadi pada 2023 ini, sebab TUHAN ada bersama kita untuk memberikan kemenangan demi kemenangan bagi kita. (rsnh)
Selamat berkarya untuk TUHAN