Kamis, 15 Agustus 2019

Renungan hari ini: KESEPAKATAN MEMBAWA BERKAT

Renungan hari ini: 

KESEPAKATAN MEMBAWA BERKAT



Matius 18:19 (TB) "Dan lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apa pun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga" 

Matthew 18:19 (NET) "Again, I tell you the truth, if two of you on earth agree about whatever you ask, my Father in heaven will do it for you” 

Kesepakatan biasanya berisikan hal-hal yang akan dilkakukan keduabelah pihak untuk menghasilkan sesuatu. Kesepakatan yang dilakukan dengan baik maka akan menghasilkan berkat dan kebaikan sesuai dengan isi perjanjian. Dalam nas hari ini Yesus memberikan sebuah janji yang luar biasa kepada orang-orang percaya. Permintaan yang lahir dari sebuah kesepakatan sanggup membuka sumber-sumber berkat di Sorga. Yesus berkata bahwa kita dapat meminta “apapun juga” bila kita sepakat dan sehati dalam meminta. Permintaan yang dilandasi kesepakatan adalah perpaduan individu-individu dengan segala perbedaan dan keunikannya, yang terikat oleh suatu tujuan yang sama, yang dinyatakan dalam kesatuan Roh.

Dibutuhkan dua orang percaya atau lebih untuk menaikkan permintaan dalam kesepakatan. Seorang percaya tidak dapat sepakat dengan orang yang belum percaya, kecuali itu adalah doa untuk keselamatan orang yang belum percaya itu. Namun bila dua orang atau lebih yang adalah umat Tuhan, masing-masing mengijinkan pikiran Kristus dan sifat-Nya menguasai mereka, menaikkan doa sepakat, percayalah sesuatu yang luar biasa pasti terjadi.

Kesepakatan adalah kesehatian antara hati, kerinduan, harapan dan suara dua orang percaya atau lebih. Ibarat beberapa alat musik yang dimainkan dalam keharmonisan, tentu akan sangat menyukakan hati yang mendengarkannya. Demikian pula doa umat Allah yang harmonis, akan menyukakan hati Tuhan. Sebuah simponi terdiri dari berbagai macam alat musik, masing-masing alat musik memiliki ciri khas dan unik, memiliki karakteristik dan suara. Meskipun demikian bila dimainkan dengan selaras maka menghasilkan alunan musik yang indah.

Kata “sepakat” diambil dari bahasa Yunani “sumphoneo” yang artinya harmonis, bersamaan, kompak, setuju. Dari kata inilah kita dapatkan kata “simfoni”, suatu kelompok paduan suara yang indah. Simfoni indah yang dilantunkan oleh sebuah orkestra tidak berasal dari kumpulan alat musik dan suara yang seragam. Terompet melengking tinggi, sementara cello melantunkan suara rendah. Suara piano timbul dan tenggelam di sela-sela iringan biola. Namun mereka semua kompak melantunkan lagu pada kunci-kunci nada yang sudah ditentukan. Kesepakatan berbicara tentang kesatuan dari beberapa hal yang berbeda (unity), tetapi bukan berarti keseragaman (uniform). Bayangkan bila semua pemain di orkestra adalah berasal dari sekumpulan pemain alat musik yang sama, yang memukul pada nada yang sama dan pada ketukan yang sama. Betapa membosankannya!

Inilah pesan yang diberikan Tuhan kepada kita hari ini. Tuhan mau menyatakan banyak hal yang luar biasa di antara kita, namun semua itu harus terlebih dahulu lahir dari sebuah kesepakatan di antara orang-orang percaya. Memang benar, kesepakatan dalam satu komunitas besar tidaklah datang begitu saja, melainkan harus dimulai dari komunitas yang terkecil terlebih dahulu, di antaranya ialah: kesepakatan dari diri sendiri, kesepakatan dengan pasangan dan keluarga, dan kesepakatan dengan jemaat Tuhan.

Dalam setiap kesepakatan ada hal besar yang Tuhan akan lakukan di antara kita orang-orang percaya, namun sebelum itu dinyatakan, Tuhan merindukan adanya kesepakatan terlebih dahulu. Dan biarlah kesepakatan itu dimulai dari diri kita dengan Tuhan, lalu bersepakatlah dengan keluarga dan sesama. Karena itu, mari kita orang percaya bersepakat untuk memohon kepada Allah agar kita beroleh berkat-Nya. (rsnh)

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...