Renungan hari ini:
KEPADA ALLAH AKU PERCAYA
Mazmur 56:5 (TB) “Kepada Allah, yang firman-Nya kupuji, kepada Allah aku percaya, aku tidak takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?"
Psalms 56:4 (NET) "In God – I boast in his promise – in God I trust, I am not afraid. What can mere men do to me?”
Daud termasuk salah seorang tokoh Alkitab yang kenyang dengan berbagai penderitaan karena musuh. Saat belum menjadi raja, ia dikejar-kejar oleh raja Saul yang ingin membunuhnya. Saat telah menjadi raja, kekisruhan menimpa keluarganya, dan ia hendak dibunuh oleh putra kandungnya sendiri. Mazmur ini digubah untuk mengingat pertolongan Tuhan saat Daud sedang dikejar Saul dan hendak ditangkap raja Akhis dari Gat (1Sam. 21).
Daud pasti sangat ketakutan. Dikepung musuh, tanpa daya. Hal itu tampak pada seruannya (2-3, 6-7). Namun justru di saat ia tidak berdaya, Daud berseru kepada Tuhan dan mengangkat hatinya kepada-Nya. Maka muncullah seruan iman yang sampai diulang, "...kepada Allah aku percaya, aku tidak takut..." (5, 11-12). Seruan iman ini mengubah perasaan Daud dari ketakutan menjadi berpengharapan. Daud tahu, Tuhan peduli kepadanya (9). Oleh karena itu, Daud tahu bahwa musuh tidak dapat menyakitinya (10). Oleh karena keyakinan yang kuat tersebut, Daud berani bernazar dan memastikan diri akan membayar nazar tersebut (13-14). Kita tidak tahu apa isi nazar Daud, tetapi kita bisa meyakini bahwa apa pun isi nazar itu, Daud pasti menepatinya.
Kalau kita saat ini sedang mengalami bertubi-tubi masalah mendera, satu persatu persoalan menerpa, dan kita sepertinya ada di tepi jurang kehidupan, janganlah kita sampai menyerah. Angkatlah hatimu dan suaramu kepada Tuhan Yesus. Dia sudah pernah mengalami penderitaan bahkan yang jauh lebih dahsyat daripada yang dialami Daud atau siapa pun di muka bumi ini. Saat kita menaruh harap hanya kepada-Nya, Dia akan bertindak memberikan kekuatan baru pada kita (Yes. 40:31) dan juga memukul mundur semua musuh yang berniat jahat kepada kita. Waktu kita takut, katakan "Aku ini percaya kepada-Mu...Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?”
Pengalaman serta kesaksian Daud kala orang-orang Filistin berupaya untuk mengejar dan menangkapnya. Perasaan ia yang dipenuhi dengan ketakutan serta kegentaran!. Ditengah situasi serta perasaan yang demikian Daud datang serta memandang Tuhan! Bahkan Daud tetap percaya kepada Tuhan. Kepercayaan Daud kepada Tuhan membuat dirinya tidak menjadi takut.
Ada beberapa hal penting yang dapat kita pelajari dan renungkan dibalik rasa percaya Daud kepada Tuhan.
Pertama,Daud menyakini jika Tuhan lebih besar dari para musuhnya. Tuhan yang dipercayai adalah Allah yang jauh lebih besar dari pada orang-orang Filistin yang menyerangnya. Maka ketika ia melihat Tuhan yang besar, hal itu membuat permasalahan yang dihadapi menjadi kecil.
Kedua, Daud menyakini jika Tuhan sanggup menolongnya. Keyakinan Daud yang besar dan pasti akan Tuhan yang empunya kuasa untuk membela dan menolongnya. Pernyatan Daud, “ Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?” (Maz. 56:5b). Hal ini menunjukkan akan imannya kepada kuasa dan kekuatan Tuhan dalam melindungi serta menolongnya.
Ketiga, Daud percaya jika Tuhan akan menggenapi Firman-Nya. Perkataan Daud, “...aku percaya kepadaMu: kepada Allah, yang firmanNya kupuji,... (Maz. 56:4-5). Daud sadar jika Tuhan yang berfirman adalah Tuhan yang dapat dipercaya!. Ia akan melakukan segala sesuatu sesuai dengan yang difirmankanNya. FirmanNya ya dan amin.
Saudara, sikap kita dalam menghadapi persoalan sangat penting. Jika kita bersikap salah dalam menyikapi masalah, maka ketakutan akan menghimpit kita. Mari belajar dari Daud!. Waktu Daud takut, ia justru percaya kepada Tuhan. Hal itu membuat Daud menang dalam mengalahkan rasa takut yang membelenggunya. Karena itu, marilah tetap percaya kepada Tuhan saat kita mengalami banyak pencobaan. (rsnh)
Selamat berkarya untuk Tuhan