Rabu, 29 Januari 2020

Renungan hari ini: PENJALA MANUSIA

Renungan hari ini:

PENJALA MANUSIA



Lukas 5:10B (TB) Kata Yesus kepada Simon: "Jangan takut, mulai dari sekarang engkau akan menjala manusia"

Luke 5:10B (NET)  Then Jesus said to Simon, “Do not be afraid; from now on you will be catching people”

Merubah sebuah profesi itu tidak mudah. Simon Petrus yang semula seorang penjala ikan dimintai Yesus menjadi penjala manusia. Itu memerlukan pengorbanan yang total. Pernahkah kita melihat nelayan menangkap ikan menggunakan jala? Apa yang mereka lakukan setelah mengangkat jalanya dari air? Biasanya, mereka akan memilah ikan-ikan yang didapat. Yang kecil dibuang kembali ke air dan yang besar diambil. Ikan itu bisa untuk dikonsumsi sendiri dan bisa juga dijual untuk nafkah kehidupan sehari-hari. Intinya adalah untuk kepentingan si penjala. 

Yesus memanggil beberapa orang nelayan di danau Genesaret untuk menjadi murid-murid-Nya yang pertama. Mereka bukan orang-orang hebat. Mereka hanya orang sederhana yang tidak lebih baik daripada kebanyakan orang di lingkungannya. Karena itu, Yesus perlu menegaskan kepada Petrus, "Jangan takut!" (Luk. 5:10). Perkataan itu adalah sebuah peneguhan, kabar baik. Petrus diyakinkan bahwa ia dapat menjalankan misi itu dengan baik. Kini, kepada mereka dipercayakan sebuah tugas: "Mulai dari sekarang engkau akan menjala manusia." Frasa "akan menjala manusia" bisa diartikan "akan menjala hidup-hidup". Inilah yang membedakan antara penjala ikan dan penjala manusia. Penjala ikan "mengantar" ikan yang hidup menuju ke kematian. Sedangkan, penjala manusia "mengantar" mereka yang tadinya sedang menuju kematian menjadi menuju kehidupan. 

Setiap orang yang telah mengenal Kristus mustinya punya potensi untuk "menjala manusia". Seberapa banyak kita telah melakukan peran itu?  Menjadi “penjala manusia” merupakan panggilan sekaligus menjadi tugas perutusan bagi Petrus dan para murid lainnya. Pekerjaan mereka yang semula menjala ikan diubah menjadi “menjala manusia” lewat panggilan di pantai danau Genesaret. Panggilan inilah yang kemudian menjadi alasan kebersamaan Yesus dan para murid-Nya. Yesus ingin agar melalui kebersamaan dengan-Nya, para murid belajar menjadi “penjala manusia” sebab untuk itulah mereka akan diutus kelak. Dengan kata lain, “menjala manusia” merupakan panggilan perutusan para murid. Persoalannya adalah apa arti “menjala manusia”? Apakah sama artinya dengan menjala ikan sebagaimana yang telah dilakukan oleh Simon dan teman-temannya? Tentu tidak. Pastilah berbeda. Menjala ikan itu hanya untuk menangkap ikan demi kelangsungan hidup kita saja. Sementara menjala manusia akan memberikan hidup yang kekal bagi mereka. Menjala ikan hanya untuk membutuhi kehidupan jasmani, tetapi menjala manusia akan memberikan hidup yang kekal bagi mereka. Karena itu, marilah menjala manusia agar mereka pun mendapatkan hidup yang kekal. (rsnh)

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...