Renungan hari ini:
"SAMPAI DI SINI TUHAN MENOLONG KITA"
1 Samuel 7:12 (TB2) Kemudian Samuel mengambil sebuah batu dan menempatkannya antara Mizpa dan Yesana. Ia menamainya Eben-Haezer, katanya: "Sampai di sini TUHAN menolong kita"
1 Samuel 7:12 (NET) Samuel took a stone and placed it between Mizpah and Shen. He named it Ebenezer, saying, “Up to here the Lord has helped us”
Nas hari ini berbicara mengenai pengakuan Samuel bahwa "Sampai di sini TUHAN menolong kita". Pernyataan ini adalah pernyataan iman yang penuh rasa syukur dari Samuel kepada Allah atas penyertaan-Nya dalam perjalanan bangsa Israel. Samuel menamai batu itu Eben-Haezer, yang berarti "Batu Pertolongan." Ini menjadi pengingat nyata bagi bangsa Israel bahwa segala kemenangan mereka bukanlah hasil usaha mereka sendiri, melainkan karena campur tangan Tuhan. Dalam hidup kita, sering kali kita lupa akan kebaikan Tuhan di masa lalu saat menghadapi tantangan baru. Batu ini mengajarkan kita untuk mengenang dan mensyukuri pertolongan Tuhan yang sudah terjadi.
Kata "sampai di sini" menunjukkan perjalanan yang tidak mudah, penuh tantangan dan peperangan. Namun, di balik semua itu, Tuhan selalu hadir menolong. Hal ini mengajarkan kita untuk mempercayai penyertaan Tuhan dalam setiap musim hidup, bahkan ketika jalan terasa sulit dan penuh ketidakpastian.
Menariknya, Samuel mendirikan batu peringatan ini "di tengah-tengah" perjalanan bangsa Israel, bukan di akhir. Ini mengajarkan kita bahwa bersyukur kepada Tuhan tidak perlu menunggu segalanya selesai atau sempurna. Di tengah perjuangan sekalipun, kita bisa berkata, "Sampai di sini Tuhan sudah menolong."
Pernyataan Samuel ini juga bukan hanya pengakuan akan pertolongan masa lalu, tetapi iman bahwa Tuhan yang sama akan terus menolong di masa depan. Ketika kita menghadapi ketidakpastian, kita bisa belajar dari iman Samuel untuk tetap yakin bahwa Tuhan akan memimpin kita sampai akhir.
Apa yang perlu direnungkan dari nas hari ini? Ada beberapa hal yang perlu kita renungkan dari nas hari ini:
Pertama, pengakuan akan campur Tangan Tuhan. Samuel menamai batu itu Eben-Haezer sebagai pengingat bahwa kemenangan Israel atas Filistin bukanlah hasil kekuatan manusia semata, melainkan karya nyata Tuhan. Kita diingatkan untuk selalu mengakui bahwa segala keberhasilan dan perlindungan yang kita alami adalah bukti kasih dan campur tangan Tuhan.
Kedua, menghargai perjalanan, bukan hanya tujuan. Frasa "Sampai di sini" menunjukkan bahwa perjalanan bangsa Israel belum selesai. Namun, Samuel mengajarkan untuk berhenti sejenak, merenungkan, dan bersyukur atas penyertaan Tuhan sejauh ini. Dalam hidup, kita sering sibuk mengejar tujuan, lupa menghargai bagaimana Tuhan telah memimpin kita dalam setiap langkah.
Ketiga, Tuhan adalah Pertolongan yang Konstan. Eben-Haezer adalah simbol bahwa Tuhan selalu hadir, tidak hanya di masa lalu tetapi juga di masa kini dan masa depan. Saat kita menghadapi tantangan, ingatan akan pertolongan Tuhan sebelumnya dapat memperkuat iman kita bahwa Dia akan tetap setia.
Keempat, peringatan untuk tidak lupa bersyukur. Samuel menempatkan batu itu di tempat yang terlihat oleh semua orang, mengingatkan bangsa Israel untuk tidak melupakan Tuhan yang telah menolong mereka. Kita juga perlu memiliki “batu peringatan” dalam hidup—baik berupa doa syukur, jurnal, atau kesaksian—agar tidak melupakan kebaikan Tuhan.
Kelima, iman untuk langkah selanjutnya. Pernyataan Samuel tidak hanya untuk mengenang masa lalu, tetapi juga sebagai pernyataan iman untuk masa depan. Jika Tuhan telah menolong hingga titik ini, kita dapat percaya bahwa Dia akan terus menyertai kita di langkah-langkah berikutnya. Karena itu, mari kita meneladani Samuel dengan membangun "Eben-Haezer" dalam hati kita—mengingat bahwa segala sesuatu yang telah kita lalui adalah bukti nyata kasih dan pertolongan Tuhan. (rsnh)
Selamat berkarya untuk TUHAN