Minggu, 11 Oktober 2020

Renungan hari ini: “MUSA MENULI FIRMAN TUHAN” (Keluaran 24:4)

 Renungan hari ini:

 

“MUSA MENULI FIRMAN TUHAN”




 

Keluaran 24:4 (TB) "Lalu Musa menuliskan segala firman TUHAN itu. Keesokan harinya pagi-pagi didirikannyalah mezbah di kaki gunung itu, dengan dua belas tugu sesuai dengan kedua belas suku Israel"

 

Exodus 24:4 (NET) “And Moses wrote down all the words of the Lord. Early in the morning he built an altar at the foot of the mountain and arranged twelve standing stones – according to the twelve tribes of Israel”

 

Tradisi menulis firman TUHAN telah dilakukan Musa pada zamannya. Musa menulis kira-kira 20% daripada Alkitab. Musa dipercaya sebagai penulis Hukum Taurat dan hal ini diperkuat diberbagai ayat dalam Alkitab, misalnya :

a.     Lalu Musa menuliskan segala firman TUHAN itu. Keesokan harinya pagi-pagi didirikannyalah mezbah di kaki gunung itu, dengan dua belas tugu sesuai dengan kedua belas suku Israel (Kel. 24:4)

b.    Musa menuliskan perjalanan mereka dari tempat persinggahan ke tempat persinggahan sesuai dengan titah TUHAN; dan inilah tempat-tempat persinggahan mereka dalam perjalanan mereka (Bil. 33:2). 

c.     Setelah hukum Taurat itu dituliskan Musa, maka diberikannyalah kepada imam-imam bani Lewi, yang mengangkut tabut perjanjian TUHAN, dan kepada segala tua-tua Israel. Ketika Musa selesai menuliskan perkataan hukum Taurat itu dalam sebuah kitab sampai perkataan yang penghabisan (Ul. 31:9,24).

d.    Ketika mereka mengeluarkan uang yang telah dibawa ke rumah TUHAN, imam Hilkia menemukan kitab Taurat TUHAN, yang diberikan dengan perantaraan Musa (2 Taw. 34:9).

e.     Lalu Ia menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis tentang Dia dalam seluruh Kitab Suci, mulai dari kitab-kitab Musa dan segala kitab nabi-nabi (Luk. 24:27).

f.      Ia berkata kepada mereka: "Inilah perkataan-Ku, yang telah Kukatakan kepadamu ketika Aku masih bersama-sama dengan kamu, yakni bahwa harus digenapi semua yang ada tertulis tentang Aku dalam kitab Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur (Luk. 24:44).

 

Berdasarkan keterangan di atas, kita bisa meyakini bahwa memang benar Musa menulis Hukum Taurat, tetapi apakah Musa menulis secara keseluruhan kitab Pentateukh (Kejadian-Ulangan) mulai dari Kejadian 1 sampai dengan Ulangan 34? Untuk kesemuanya itu, kita tidak bisa mengatakan “Iya, Musa tidak mungkin menulis seluruhnya?” Mengapa? Karena Musa tidak mungkin menulis kematiannya sendiri meskipun dalam hal ini beberapa mengatakan Musa menuliskan kematiannya secara profetik karena sebelum Musa, sudah ada cerita tentang bagaimana kematian Harun.

 

Musa bukanlah orang yg suka membanggakan diri (sombong rohani) meskipun dalam beberapa kesempatan, terlihat kelemahan Musa sebagai seorang manusia di mana dalam suatu kejadian, Musa pernah mengambil kemuliaan ALLAH di hadapan bangsa Israel dan ini menyebabkan dia dihukum oleh TUHAN untuk tidak bisa masuk ke dalam Tanah Perjanjian. Hanya orang yang selalu bersama dengan Musa atau dengan kata lain, yang hidup bersama dengan Musa yang dipercaya sebagai penerus penulisan kitab Ulangan terutama dia yang mencatat kematian Musa dan autografi Musa.

 

Memang benar bahwa Musa menulis Hukum Taurat berikut penjabarannya sesuai dengan keterangan dalam kitab Pentateukh, namun siapakah yang menuliskan autograf Musa dan kematiannya? Apakah TUHAN Yesus salah ketika mengatakan Musa menulis Hukum Taurat atau ada sesuatu dibalik itu? TUHAN Yesus tidak salah namun kita yang salah mengerti, Hukum Taurat tidak bercerita tentang kehidupan pribadi Musa melainkan mengajarkan perintah-perintah ALLAH yang DIA berikan kepada umat Israel lewat perantaraan Musa, ini salah satu point utamanya yang mulai harus kita pahami.

 

Teks hari ini hendak mengajarkan kepada kita bahwa Musa telah menulis secara keseluruhan Hukum Taurat dalam kitab Pentateukh. Namun Musa tidak menulis secara keseluruhan kitab Pentateukh yang berkaitan dengan autograpi Musa dan kematiannya. Yosua secara tradisi yang berkembang di kalangan Yudaisme, dipercaya menyelesaikan kitab Ulangan yang berkaitan dengan kematian Musa. Baik Musa maupun Yosua memiliki juru tulis pribadi untuk membantu mereka menceritakan secara utuh kitab Pentateukh. Karena itu, marilah berusaha menuliskan kebenaran Firman TUHAN yang kita rasakan agar bisa kita warisi kepada generasi kita selanjutnya. (rsnh)

 

Selamat memulai karya dalam Minggu ini

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...