Renungan hari ini:
“SUMBER DOSA YANG MENGHANCURKAN SESEORANG”
Markus 9:47 (TB2) "Jika matamu menyebabkan engkau berbuat dosa, cungkillah! Lebih baik engkau masuk ke dalam Kerajaan Allah dengan satu mata dari pada dengan dua mata dicampakkan ke dalam neraka"
Mark 9:47 (NET) "If your eye causes you to sin, tear it out! It is better to enter into the kingdom of God with one eye than to have two eyes and be thrown into hell"
Nas hari ini menjelaskan sumber dosa yang menghancurkan seseorang, yakni mata. Pernyataan ini merupakan bagian dari perkataan Yesus Kristus kepada para murid-Nya. Dalam ayat tersebut, Yesus berbicara secara kiasan dan menggunakan bahasa yang dramatis untuk menyampaikan pesan moral dan rohaniah. Perlu dicatat bahwa teks Alkitab sering kali menggunakan bahasa metafora dan kiasan untuk mengilustrasikan ajaran-ajaran moral dan rohaniah. Ayat ini juga harus dipahami dalam konteks keseluruhan ajaran Yesus, yang menekankan pentingnya menghindari dosa dan melakukan tindakan radikal untuk mencapai keselamatan.
Dalam ayat tersebut, mata digunakan sebagai simbol untuk menggambarkan sumber dosa atau godaan yang dapat menghancurkan jiwa seseorang. Penggunaan kata "mata" di sini mengacu pada hal-hal yang kita pandang atau cari dengan begitu tergila-gila sehingga dapat menyebabkan kita tergoda untuk berbuat dosa. Perintah Yesus untuk "cungkillah" mata yang menyebabkan dosa dimaksudkan sebagai ungkapan yang sangat keras untuk menggambarkan pentingnya menyingkirkan sumber godaan itu dengan cara apapun, termasuk mengambil tindakan ekstrem jika perlu. Selanjutnya, Yesus mengatakan bahwa lebih baik masuk ke dalam Kerajaan Allah dengan kekurangan (hanya satu mata) daripada memiliki semua yang dimiliki (dua mata), tetapi mengabaikan jalan-Nya dan berakhir dalam kebinasaan (dicampakkan ke dalam neraka).
Inti dari pesan ini adalah untuk menekankan pentingnya mengorbankan hal-hal yang mungkin menjadi godaan atau menyebabkan dosa dalam hidup kita, demi mencari dan mengikuti jalan kebenaran yang ditegakkan oleh Yesus. Tidak selalu harus diartikan secara harfiah, tetapi lebih sebagai suatu panggilan untuk menjauhkan diri dari dosa dan hidup dengan penuh integritas dan kesalehan dalam mengikuti kehendak Allah. Penting untuk selalu memahami teks Alkitab dalam konteks keseluruhan ajaran dan mengenali penggunaan bahasa kiasan atau metafora yang biasa digunakan dalam tulisan-tulisan rohani.
Apa yang perlu kita renungkan dari nas hari ini? Pernyataan dalam Kitab Markus 9:47 mengajarkan beberapa pelajaran penting yang perlu direnungkan, yakni:
Pertama, pentingnya menghindari dosa. Ayat ini menegaskan pentingnya menghindari dosa dan godaan yang dapat merusak hubungan kita dengan Tuhan. Kita harus berusaha menjauhkan diri dari tindakan atau pemikiran yang menyebabkan kita melakukan dosa.
Kedua, pentingnya pengorbanan untuk kebenaran. Dalam ayat ini, Yesus menggunakan bahasa yang kuat untuk menekankan bahwa kita harus bersedia mengorbankan hal-hal yang mungkin menjadi godaan dalam hidup kita, bahkan jika itu berarti mengambil tindakan ekstrem atau merelakan sesuatu yang kita cintai. Pengorbanan semacam itu menunjukkan keseriusan kita dalam mengikuti kehendak Allah.
Ketiga, pentingnya prioritas kehidupan rohani. Ayat ini mengingatkan kita tentang pentingnya memiliki prioritas yang benar dalam kehidupan ini. Masuk ke dalam Kerajaan Allah adalah tujuan tertinggi kita, dan segala sesuatu dalam hidup harus diletakkan di bawah otoritas dan kehendak Allah.
Keempat, pentingnya penekanan pada keselamatan jiwa. Yesus menekankan bahwa keselamatan jiwa kita jauh lebih berharga daripada segala harta atau kenyamanan di dunia ini. Jika kita harus mengorbankan hal-hal duniawi untuk menghindari dosa dan mendekat kepada Allah, itu adalah tindakan yang bijaksana dan penting.
Kelima, hati-hati bahaya neraka. Penggunaan kata "neraka" dalam ayat ini mengingatkan kita tentang konsekuensi serius dari dosa dan penolakan terhadap kehendak Allah. Neraka digambarkan sebagai tempat yang mengerikan, dan kita harus berusaha keras untuk menghindari akhir yang sedemikian buruk dengan hidup dalam ketaatan kepada Tuhan. Karena itu, marilah kita bersiap diri untuk melakukan pengorbanan dan menghindari dosa dalam hidup kita, demi mencari dan mengikuti kehendak Allah serta mempersiapkan diri untuk memasuki Kerajaan Allah, yang merupakan tujuan akhir dan kebahagiaan sejati bagi jiwa kita. (rsnh)
Selamat berkarya untuk TUHAN