Selasa, 28 Desember 2021

Renungan hari ini: “TUHAN PERLINDUNGANKU” (Mazmur 31:2)

 Renungan hari ini: 

 

“TUHAN PERLINDUNGANKU”




 

Mazmur 31:2 (TB) "Pada-Mu, TUHAN, aku berlindung, janganlah sekali-kali aku mendapat malu. Luputkanlah aku oleh karena keadilan-Mu"

 

Psalms 31:2 (NET)  "In you, O Lord, I have taken shelter! Never let me be humiliated! Vindicate me by rescuing me!"

 

Menjadikan TUHAN tempat perlindungan kita adalah sikap yang tepat dan benar. Entah apa pun yang terjadi dalam hidup kita, jadikanlah TUHAN tempat perlindungan kita. Jika kita membaca Mazmur 31 secara lengkap, maka kita akan melihat bagaimana pemazmur sedang mengalami situasi yang genting di dalam hidupnya. Nama baik pemazmur dijatuhkan oleh para musuhnya, ia dicela (Mzm. 31:12) oleh persekongkolan orang (Mzm. 31:21), ia dikejar-kejar (Mzm. 31:16), dia ditinggalkan orang (Mzm. 31:12-13), menderita sakit (Mzm. 31:10-11), dipermalukan, seakan-akan ia tidak lagi orang dikasihi Tuhan, bahkan dia adalah orang yang dibuang Tuhan (Mzm. 31:23). Dalam situasi yang genting tersebut pemazmur berdoa dan meminta tolong kepada Tuhan; situasi yang genting tersebut membuat pe-mazmur memohon supaya Tuhan bersegera melepaskan dia. Pemazmur menyerahkan permasalahan hidup yang dihadapinya kepada Tuhan dengan harapan bahwa dia tidak akan malu oleh karena musuh-musuhnya. Pemazmur hanya mengandalkan Tuhan dan dengan penuh percaya dia berkata: “Ke dalam tangan-Mu kuserahkan nyawaku” (ay. 6).  Bagi pemazmur, sebagai penolong Tuhan itu sangat terbukti dan setia, bagi pemazmur Tuhan adalah gunung batu tempat perlindungan, kubu pertahanan yang menyelamatkan, penuntun dan pembimbing. 

 

Jika pemzmur mengatakan, “PadaMu Tuhan, aku berlindung; janganlah sekali-kali aku mendapat malu…” (ay. 2), hal ini didasarkan pada fakta bahwa bangsa Israel pernah sangat mendapat malu di dalam sejarah perjalanan hidup mereka. Pada sekitar 703 SM mereka akan memberontak terhadap Asyur, mereka ingin mengandalkan pertolongan Mesir. Padahal kalau kita membaca Yesaya 30 Tuhan sudah mengingatkan jangan sekali-kali engkau meminta pertolongan kepada Mesir. Engkau akan kecewa, dan engkau akan sia-sia. Tetapi apa yang dilihat oleh bangsa Israel begitu menakutkan sehingga mereka tidak mendengarkan nasihat yang disampaikan oleh Yesaya pada hari itu, mereka meminta bantuan kepada Mesir untuk melawan Asyur. Dan akhirnya, TUHAN murka atas Israel.

 

Meminta pertolongan kepada orang bukan tidak boleh, tetapi menjadikannya sebagai andalan adalah sama dengan menjadikan orang itu seperti tuhan kita. Pengalaman mengandalkan manusia sewaktu-waktu ada hasilnya, tetapi itu bukan Tuhan mau. Pengalaman mengandalkan manusia sewaktu-waktu akan memuaskan kita, tetapi Tuhan cemburu akan hal itu. Firman Tuhan berkata, “Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri dan yang hatinya menjauh daripada Tuhan” (Yer. 17:5). Sebaliknya, “Diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan, yang menaruh harapannya kepada Tuhan!” (Yer. 17:7). Benarlah apa yang dikatakan oleh Yeremia bahwa orang-orang yang mengandalkan manusia akan hidup di dalam kutuk dan yang mengandalkan Tuhan akan hidup di dalam berkat. 

 

Sekali lagi meminta tolong kepada orang bukan tidak boleh, tetapi yang tidak boleh adalah kalau kemudian di dalam hati kita diam-diam kita mengandalkan, seolah-olah dialah yang akan menjadi juruselamat kita; seolah-olah hanya dialah yang bisa menolong kita. Mengandalkan manusia membuat kita melupakan Tuhan. Tetapi meminta tolong berarti kita memberi tempat kepada Tuhan untuk berkarya. Ketika kita meminta tolong hati kita sedang terbuka bahwa Tuhan bisa memakai orang banyak dan situasi dan benda apapun untuk bisa menolong kita. Tetapi kalau kita sudah mengandalkan, menganggap dia adalah satu-satunya yang bisa menolong kita, itu salah.

 

Bagaimana dengan kita saat ini. Siapakah yang kita andalkan di dalam kehidupan kita? Pada masa-masa sulit dan genting kepada siapakah kita berlindung? Nas ini mengingatkan kita hanya Tuhanlah yang harus kita andalkan. Tuhan tidak akan membiarkan kita dipermalukan oleh dunia ini dan oleh musuh-musuh kita sebaliknya Tuhan akan meluputkan kita dengan keadilan-Nya. Dia tidak akan menyerahkan kita ke tangan musuh-musuh kita, tetapi Dia akan membebaskan kita dari segala kesesakan yang kita hadapi. Hidup percaya dan mengandalkan Tuhan itu artinya di dalam hidup kita tidak ada ilah-ilah lain, sebab Tuhan membenci orang-orang yang memuja berhala yang sia-sia. Karena itu, dalam menghadapi pergumulan-pergumulan di dunia ini, kita tidak perlu takut dan kuatir sebab kita mempunyai Tuhan yang telinga-Nya tajam mendengar teriakan kita minta tolong dan pertolongan-Nya tidak pernah terlambat selalu tepat pada waktunya. Selamat mengandalkan Tuhan. (rsnh)

 

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...