Minggu, 16 Oktober 2022

Renungan hari ini: “ORANG YANG DIBENARKAN” (Titus 3:6-7)

 Renungan hari ini:

 

“ORANG YANG DIBENARKAN”


 

Titus 3:6-7 (TB) "Yang sudah dilimpahkan-Nya kepada kita oleh Yesus Kristus, Juruselamat kita, supaya kita, sebagai orang yang dibenarkan oleh kasih karunia-Nya, berhak menerima hidup yang kekal, sesuai dengan pengharapan kita"

 

Titus 3:6-7 (NET) 'Whom he poured out on us in full measure through Jesus Christ our Savior. And so, since we have been justified by his grace, we become heirs with the confident expectation of eternal life”

 

Sejatinya manusia adalah orang berdosa. Dengan segala upaya manusia berusaha untuk mendapatkan pembenaran Allah melalui perbuatan baiknya. Namun semua usaha manusia itu gagal. Manusia berdosa dibenarkan Allah oleh kasih karunia-Nya. Dengan kasih karunia, Tuhan menyelamatkan kita dan memberikan hidup yang kekal secara cuma-cuma. Itu bukanlah atas hasil usaha, tapi merupakan pemberian Tuhan. Kasih karunia bukanlah seperti sebuah tiket keselamatan yang bisa dibeli, tapi murni merupakan hadiah dari Allah yang begitu mengasihi kita. "Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri" (Ef. 2:8-9). Sebuah kasih karunia dianugrahkan kepada kita hanya lewat Yesus. Kita memperoleh kasih karunia tersebut dan oleh karenanya dibenarkan dengan cuma-cuma, semua karena penebusan dalam Kristus. "dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus" (Rm. 3:24). Tanpa Yesus, dan hanya mengandalkan hukum-hukum agama dan tata cara peribadatan, maka itu artinya kita hidup di luar kasih karunia. "Kamu lepas dari Kristus, jikalau kamu mengharapkan kebenaran oleh hukum Taurat; kamu hidup di luar kasih karunia" (Gal.5:4).

 

Sebuah kasih karunia adalah hadiah cuma-cuma dari Tuhan yang dianugrahkan pada kita lewat Yesus Kristus. Dan luar biasanya, Tuhan mengatakan bahwa di mana dosa dan pelanggaran bertambah banyak, disitulah kasih karunia Tuhan menjadi berlimpah-limpah. (Rm. 5:20). Meski demikian, kasih karunia bukan berarti bahwa kita boleh terus berbuat dosa (Rm. 6:1). Seperti layaknya sebuah hadiah yang sangat berharga, tentu kita akan selalu menghargai hadiah itu, menjaganya dengan sepenuh hati sebagai sesuatu yang sangat istimewa. Tuhan telah menganugrahkan sebuah hadiah yang sangat istimewa, kita menjadi orang yang dibenarkan oleh kasih karunia-Nya dan berhak memperoleh sebuah kehidupan kekal sesuai dengan pengharapan kita (Tit. 3:7).

 

Tidak ada orang yang mau berakhir dalam siksa kekal, dan jalan untuk selamat sudah dihadiahkan Tuhan secara cuma-cuma dalam Kristus. Ketika kita menolak tawaran kasih karunia Tuhan tersebut, itu sama artinya dengan kita memilih untuk binasa selama-lamanya, binasa abadi. Bukankah ironis jika mengingat bahwa Tuhan sudah menganugerahkan keselamatan sebagai sebuah anugerah atau kasih karunia? Semua pilihan ada di tangan kita. Yang pasti Tuhan begitu mengasihi kita dan rindu untuk terus melimpahkan kasih karunia-Nya, menginginkan tidak satupun dari kita binasa melainkan beroleh kehidupan yang kekal.

 

Pertanyaannya sekarang adalah apa yang hendak kita renungkan melalui nas hari ini? Ada beberapa hal yang perlu kita renungkan, yakni:

 

Pertama, kita diselamatkan karena kasih karunia-Nya. Kehidupan kita diselamatkan bukan karena usaha kita sendiri, namun oleh kasih karunia Sang Raja yaitu Yesus Kristus. Dalam Efesus 2:8-9 menjelaskan bahwa oleh kasih kasih karunia-Nya kita diselamatkan oleh iman. Tanpa kasih karunia-Nya kita tak akan memperoleh keselamatan. Kita harus memiliki iman di dalam Yesus Kristus yang sanggup menyelamatkan kita. Sadarilah bahwa keselamatan yang diberikan oleh Yesus Kristus adalah bukan hasil usaha kita, jadi tak ada yang bisa disombongkan.

 

Kedua, kita dibenarkan oleh kasih karunia-Nya. Hari ini kita memiliki status sebagai orang benar bukan karena hasil usaha kita. Dalam Roma 3:24 kita tahu bahwa oleh kasih karunia-Nya kita telah ditebus dan dibenarkan. Kemudian Titus 3:7 menjelaskan bahwa kita dibenarkan oleh kasih karunia dari Tuhan Yesus. Kita berhak menerima hidup yang kekal oleh karena kasih karunia-Nya. Itulah pengharapan kita di dalam Yesus Kristus. Sadarilah bahwa pengharapan kita kepada Sang Raja tak akan pernah mengecewakan.

 

Ketiga, menikmati kelimpahan kasih karunia-Nya. Banyak orang mengejar kelimpahan. Namun dalam 1 Timotius 1:14 kita mendapati bahwa kasih karunia Yesus Kristus telah dianugerahkan secara berlimpah-limpah kepada kita yang hidup dengan iman dan kasih dalam Yesus Kristus. Sang Raja mau kita tidak mengejar kelimpahan duniawi, namun kita percaya bahwa kelimpahan dari Sang Raja telah dinyatakan dalam kehidupan kita sesuai dengan kapasitas iman kita masing-masing. Dalam 2 Korintus 9:8 dinyatakan bahwa Sang Raja sanggup melimpahkan segala kasih karunia-Nya kepada kita agar kita senantiasa berkecukupan dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan dalam melakukan segala perbuatan baik.

 

Keempat, kasih karunia untuk hidup bagi Sang Raja. Hidup bagi Sang Raja adalah sebuah kesempatan istimewa yang tak ternilai harganya. Jangan pernah sia-siakan kesempatan ini. Hidup bagi Sang Raja berarti seluruh aspek kehidupan kita adalah milik Sang Raja. Maukah anda hidup bagi Sang Raja? Karena itu, hiduplah dalam kasih karunia-Nya dan persembahkan kehidupan kita bagi Yesus Sang Raja kekal. (rsnh)

 

Selamat memulai karya dalam Minggu ini

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...