Senin, 24 Februari 2020

Renungan hari ini: PENDERITAAN MENUJU KEMULIAAN KEKAL

Renungan hari ini:

PENDERITAAN MENUJU KEMULIAAN KEKAL



2 Korintus 4:17 (TB) "Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami"

2 Corinthians 4:17 (NET) "For our momentary, light suffering is producing for us an eternal weight of glory far beyond all comparison”

Secara naluri manusia akan menghindari penderitaan, sekalipun pada faktanya bahwa hal tersebut tidak terelakkan. Padahal sebagai makhluk ciptaan TUHAN yang masih berada di dunia ini, penderitaan tidak bisa dihindari. Setiap kita harus menjalani penderitaan itu, baik ringan maupun berat. Bahkan Yesus Kristus sendiri berkata, bahwa Ia sebagai anak manusia harus menanggung penderitaan (Luk. 9:22).

Dalam mengikut Kristus pasti kita akan mengalami penderitaan. Paulus mengatakan ada "penderitaan ringan" yang akan mengerjakan kemuliaan kekal bagi kita. Apapun penderitaan yang harus kita tanggung hari ini, mungkin itu sakit penyakit, tekanan emosional atau banyak hal lainnya, milikilah pandangan yang benar dan juga teguhkanlah iman kita kepada Tuhan. Jangan biarkan penderitaan itu menggoyahkan kepercayaan kita kepada Tuhan. Bersyukurlah, dan percayalah bahwa penghiburan yang dari Tuhan sendiri akan menguatkan kita untuk menjalaninya sehingga kita akan keluar sebagai seorang pemenang, bahkan lebih dari pemenang!

Biasanya orang menganggap penderitaan sebagai sesuatu yang merugikan kita, bukan menguntungkan kita. Namun aniaya dapat bekerja untuk kebaikan bahkan untuk kekekalan! Betapa agung pekerjaan Tuhan yang dinyatakan dalam kebenaran ini: “penderitaan ringan yang sekarang” dan “kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya." Apa yang hendak kita renungkan dari nas hari ini?

Pertama-tama, mari renungkan bahwa kita dapat menikmati kemuliaan Allah sebagai hasil dari penderitaan kita. Kesulitan yang kita alami di dunia sekarang ini akan menyiapkan kita untuk dapat mengalami kelimpahan kemuliaan dalam persekutuan, penyembahan dan pelayanan kepada Tuhan di sorga. 

Kedua, renungkanlah bahwa penderitaan kita ini “ringan” dibandingkan dengan kemuliaan yang “melebihi segala-galanya." Ini bukan berarti masalah yang kita hadapi di bumi ini sepele. Ingatlah “penderitaan ringan” yang dialami oleh Rasul Paulus: “Dalam perjalananku aku sering diancam bahaya banjir dan bahaya penyamun, bahaya dari pihak orang-orang Yahudi dan dari pihak orang-orang bukan Yahudi; bahaya di kota, bahaya di padang gurun, bahaya di tengah laut, dan bahaya dari pihak saudara-saudara palsu. Aku banyak berjerih lelah dan bekerja berat; kerap kali aku tidak tidur; aku lapar dan dahaga; kerap kali aku berpuasa, kedinginan dan tanpa pakaian, dan, dengan tidak menyebut banyak hal lain lagi, urusanku sehari-hari, yaitu untuk memelihara semua jemaat-jemaat” (2 Kor. 11:26-28). Namun, Paulus menganggap semua ini ringan jika dibandingkan dengan betapa besarnya kemuliaan yang menanti di Sorga. 

Ketiga, renungkanlah bahwa penderitaan-penderitaan ini hanya kita alami “sekarang." Sedangkan kemuliaan yang dihasilkan adalah “kekal." Ujian hidup dapat terasa seperti tidak ada habis-habisnya. Namun, semua itu pada akhirnya akan berlalu. Justru kemuliaan sorgawi yang dihasilkanlah yang tidak akan berhenti sampai selama-lamanya. 

Betapa mulia rencana Tuhan! Ia ingin memakai ujian dalam hidup kita untuk memperluas kapasitas rohani kita untuk mengalami kemuliaan yang lebih lagi ketika kita bersekutu dengan Dia, menyembah Dia dan melayani Dia di sorga untuk selama-lamanya! Karena itu, bertahanlah dalam iman walau ada penderitaan yang kita alami sebab di balik penderitaan itu ada kemuliaan kekal yang menanti kita. (rsnh)

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...