Jumat, 09 Juni 2023

Renungan hari ini: “HIDUP SECARA HARMONIS (Roma 12:16)

 Renungan hari ini:

 

“HIDUP SECARA HARMONIS”


 

Roma 12:16 (TB2) "Hendaklah kamu sehati sepikir dalam hidupmu bersama; janganlah berpikiran congkak, tetapi arahkanlah dirimu kepada mereka yang rendah. Janganlah menganggap dirimu pandai"

 

Romans 12:16 (NET) "Live in harmony with one another; do not be haughty but associate with the lowly. Do not be conceited"

 

Paulus menuliskan nasihat kepada jemaat di Roma untuk hidup secara harmonis dan rendah hati. Latar belakangnya adalah keadaan komunitas Kristen pada saat itu, yang terdiri dari orang-orang dengan latar belakang yang beragam. Pada waktu itu, jemaat di Roma terdiri dari orang-orang yang berasal dari berbagai budaya, latar belakang sosial, dan tingkat pendidikan yang berbeda. Ada kemungkinan bahwa beberapa anggota jemaat merasa lebih pandai atau lebih berharga dari yang lain karena latar belakang mereka yang berbeda. Mungkin ada ketidaksepahaman, ketegangan, atau persaingan di antara mereka.

 

Dalam konteks ini, Paulus menekankan pentingnya persatuan dan kerendahan hati. Dia mendorong orang-orang percaya untuk hidup dengan sehati sepikir, artinya mereka harus mengembangkan sikap saling pengertian, kerjasama, dan kasih satu sama lain. Mereka tidak boleh sombong atau congkak dalam pikiran mereka, karena itu akan merusak kerukunan dan persatuan dalam jemaat. Paulus juga menasihati agar orang-orang percaya mengarahkan diri mereka kepada mereka yang rendah. Ini menunjukkan pentingnya untuk memberikan perhatian dan pelayanan kepada mereka yang lemah, terpinggirkan, atau terabaikan dalam masyarakat. Mereka harus berusaha untuk tidak hanya memperhatikan kepentingan diri sendiri, tetapi juga melayani dan mendukung orang-orang yang kurang beruntung.

 

Selain itu, Paulus menekankan agar orang-orang percaya tidak menganggap diri mereka sebagai yang paling pandai atau terbaik. Sikap sombong dan pandangan congkak tentang diri sendiri dapat merusak hubungan antara sesama dan menghambat pertumbuhan rohani. Sebaliknya, mereka harus hidup dengan rendah hati, mengakui bahwa semua kebijaksanaan dan kemampuan yang mereka miliki berasal dari Allah, dan menggunakan pemberian-pemberian itu untuk membangun dan melayani orang lain.

 

Dalam rangka menjaga harmoni, persatuan, dan pertumbuhan rohani dalam jemaat, Paulus mengingatkan orang-orang percaya untuk hidup dalam kerendahan hati, saling melayani, dan tidak meninggikan diri mereka sendiri di atas orang lain.

 

Ada beberapa maksud dan tujuan Paulus tentang hidup yang harmonis ini, yakni:

 

Pertama, untuk menciptakan persatuan dalam hidup bersama. Paulus mendorong orang-orang percaya untuk hidup sehati sepikir, artinya mereka harus memiliki sikap saling pengertian, kerjasama, dan kasih satu sama lain. Dalam hidup bersama sebagai komunitas Kristen, penting untuk menciptakan lingkungan yang harmonis dan penuh persatuan. Ini melibatkan mengatasi perbedaan dan konflik, serta bekerja bersama untuk tujuan yang sama, yaitu kemuliaan Allah dan pertumbuhan rohani.

 

Kedua, pentingnya menghindari sikap congkak. Paulus menekankan agar jemaat tidak memiliki pikiran congkak atau sombong. Sikap congkak, di mana seseorang merasa lebih unggul atau lebih berharga dari yang lain, dapat merusak hubungan dan menyebabkan perselisihan. Paulus mengingatkan mereka untuk tidak meninggikan diri sendiri di atas orang lain, tetapi untuk hidup dengan rendah hati dan saling menghormati.

 

Ketiga, perlunya pelayanan kepada mereka yang rendah. Paulus mengajak orang-orang percaya untuk mengarahkan diri mereka kepada mereka yang rendah. Hal ini menunjukkan pentingnya melayani mereka yang membutuhkan, terpinggirkan, atau terabaikan dalam masyarakat. Ketika kita mengorbankan waktu dan sumber daya kita untuk melayani orang lain, kita menunjukkan rasa kasih dan memperlihatkan ciri-ciri Kristus yang rendah hati dan penuh belas kasihan.

 

Keempat, agar tidak menganggap diri pandai. Paulus menasihati agar jemaat tidak menganggap diri mereka sebagai yang paling pandai atau terbaik. Sikap merasa pandai atau angkuh tentang kebijaksanaan dan kemampuan pribadi dapat menjadi penghalang bagi pertumbuhan rohani dan kerjasama yang baik dengan orang lain. Paulus mengingatkan mereka bahwa semua pemberian dan kemampuan yang mereka miliki berasal dari Allah, dan oleh karena itu mereka harus hidup dengan rendah hati dan mengakui ketergantungan mereka pada-Nya.

 

Apa yang perlu kita renungkan dari nas hari ini? Berikut adalah beberapa poin yang perlu direnungkan, yakni:

 

Pertama, persatuan dan kesepakatan. Penting bagi kita untuk hidup sehati sepikir dalam hidup bersama. Ini melibatkan saling pengertian, kerjasama, dan kasih satu sama lain. Kita harus mencari persatuan dalam keragaman dan mengatasi perbedaan yang mungkin ada di antara kita. Hal ini memerlukan komunikasi yang baik, keterbukaan, dan sikap saling mendengarkan agar kita dapat hidup dalam harmoni.

 

Kedua, kerendahan hati. Paulus menekankan agar kita tidak memiliki pikiran congkak atau sombong. Kita tidak boleh meninggikan diri sendiri di atas orang lain atau merasa lebih unggul. Sebaliknya, kita harus hidup dengan rendah hati, menghargai keberagaman, dan saling menghormati. Rendah hati mengakui bahwa semua pemberian dan kemampuan yang kita miliki berasal dari Allah, bukan hasil dari keunggulan pribadi kita.

 

Ketiga, pelayanan kepada yang rendah. Kita perlu mengarahkan diri kita kepada mereka yang rendah, yaitu mereka yang membutuhkan bantuan, perhatian, atau dukungan. Pelayanan kepada sesama adalah panggilan kita sebagai orang percaya. Ketika kita melayani mereka yang terpinggirkan atau terabaikan, kita menggambarkan kasih Kristus dalam tindakan kita. Ini melibatkan pengorbanan diri dan keterlibatan aktif dalam memenuhi kebutuhan orang lain.

 

Keempat, menghindari anggapan pandai. Kita harus waspada terhadap sikap merasa pandai atau angkuh tentang diri sendiri. Kebijaksanaan dan pengetahuan yang kita miliki bukanlah alasan untuk meninggikan diri atau mengecilkan orang lain. Kita harus mengakui bahwa kita semua terus belajar dan berkembang dalam iman dan pengetahuan kita. Menghormati kontribusi dan perspektif orang lain membantu kita tumbuh dalam pemahaman dan menghindari kesombongan. Karena itu, nas hari ini menjadi pengingat bagi kita untuk hidup dalam persatuan, kerendahan hati, pelayanan, dan menghindari kesombongan. Kita dipanggil untuk mengevaluasi sikap dan tindakan kita, serta menemukan cara untuk lebih baik melayani dan mendukung sesama dengan rendah hati dan kasih. (rsnh)

 

Selamat berakhir pekan dan besok kita beribadah kepada TUHAN di Gereja-Nya

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...