Kamis, 27 Januari 2022

Renungan hari ini: “DI DALAM KRISTUS” (Efesus 1:11)

 Renungan hari ini:

 

“DI DALAM KRISTUS”




 

Efesus 1:11 (TB) Aku katakan "di dalam Kristus", karena di dalam Dialah kami mendapat bagian yang dijanjikan — kami yang dari semula ditentukan untuk menerima bagian itu sesuai dengan maksud Allah, yang di dalam segala sesuatu bekerja menurut keputusan kehendak-Nya 

 

Ephesians 1:11 (NET) "In Christ we too have been claimed as Gods own possession, since we were predestined according to the one purpose of him who accomplishes all things according to the counsel of his will"

 

Kalimat "di dalam Kristus" adalah salah satu yang paling penting di dalam Alkitab. Dalam Perjanjian Baru digunakan 89 kali, dan frase "di dalam dia" digunakan 79 kali. Ketika kita telah menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat, kita menyebut diri kita sebagai seorang Kristen, tetapi kata "Kristen" hanya digunakan dua kali di seluruh Alkitab. Di zaman Alkitab, deskripsi paling umum yang digunakan untuk pengikut Yesus adalah "di dalam Kristus". Itu secara langsung menunjuk ke mana kita harus menemukan identitas kita sebagai pengikut Yesus. Efesus 1:11 mengatakan, "Aku katakan "di dalam Kristus", karena di dalam Dialah kami mendapat bagian yang dijanjikan.

 

"di dalam Kristus" kita akan menemukan siapa kita — itulah identitas kita. Dan kita menemukan jawaban untuk apa kita hidup — itulah tujuan kita. Satu-satunya cara untuk mengetahui identitas dan tujuan hidup kita adalah dengan mengenal Pencipta kita. Kita mungkin berpikir bahwa kita paling mengenal diri sendiri, tetapi Tuhan tahu segalanya tentang kita. Dia membuat kita mencintai diri kita, dan Dia memberi kita tujuan yang hanya bisa kita genapi. Jika kita benar-benar ingin mengetahui apa tujuan itu dan bagaimana mengejarnya, kita harus mengenal Yesus Kristus dan meminta hikmat dan petunjuk dari-Nya.

 

Ketika kita mencari identitas kita pada orang lain, kita tidak akan menemukannya. Ketika kita mencari identitas kita dalam pekerjaan atau hobi kita atau pencapaian kita atau sebuah alasan, kita hanya akan mengalami kekecewaan. Ketika kita menemukan identitas kita di dalam Kristus, kita akan menemukan tujuan hidup kita yang sebenarnya dan akan memiliki motivasi untuk menggapainya. 

 

Paulus memberikan ulasan tentang pentingnya kemurahan Allah bagi setiap orang yang percaya.  Kemurahan Allah membawa perubahan di dalam hidup seseorang,  yang tadinya  ia berada di luar Kristus, mengerjakan hukum dosa kini posisinya telah berada "di dalam Kristus" mengerjakan kehendak Allah.  Di dalam Kristus seseorang menjadi ciptaan baru, yang lama telah berlalu sesungguhnya yang baru telah datang.  Yang dulunya self oriented kini menjadi God oriented.  Jadi jelas sekali adanya perubahan hidup yang dinampakkan.  Bukan hanya sekedar menaruh diri di dalam Kristus, tetapi secara terus menerus membangun diri di dalam Dia agar iman semakin teguh, bertumbuh dan menghasilkan buah.  

 

Paulus juga menjelaskan bahwa "di dalam Kristus",  mereka mendapatkan bagian yang dijanjikan itu.  Janji yang tak mungkin dikerjakan oleh tangan manusia atau usaha sendiri tetapi yang hanya dapat dikerjakan oleh Allah Bapa.  Janji itu, terpenuhi dengan sempurna dalam keputusan-Nya yang kekal di dalam Yesus Kristus.  Tak ada orang yang bisa membantah dan menggugatnya atau meniadakannya karena janji itu pasti terlaksana di dalam hidup orang percaya.  "Di dalam Kristus", apa yang dijanjikan oleh Allah tentang keselamatan tergenapi secara sempurna.  Itu sebab kita seharusnya selalu menaruh harapan kepada-Nya secara penuh.  Di setiap situasi dan kondisi hidup, menghadapi goncangan yang datang silih berganti seharusnya tidak mengoyahkan kita dari pengharapan kepada Kristus.  Namun sebaliknya, membuat kita teguh berdiri di dalam iman yang kuat kepada-Nya.  Karena kita tahu bahwa di dalam segala situasi hidup, sebetulnya Allah tidak pernah membiarkan kita berjalan sendiri – Ia ada di sana.  Sebab Ia turut bekerja di dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia.  

 

Hasilnya, kita bukan hanya menjadi pribadi yang berada di dalam Kristus namun lebih daripada itu kita hidup menampakkan Kristus dalam kehidupan kita.  Sehingga sebagai orang yang berada di dalam-Nya, kita menjadi puji-pujian bagi hormat nama-Nya.  Inilah kekristenan yang sejati, hidup mempermuliakan Dia melalui kehidupan.  Dan hal itu menjadi panggilan hidup yang tak pernah berhenti.   Sejak kita mengenal Dia  kemuliaan Allah harus menjadi ambisi satu-satunya yang harus kita kerjakan.  Untuk itu mari kita secara serius berada di dalam Dia, menaruh harapan pada-Nya dan memusatkan diri pada kemuliaan Allah di dalam segala ruang gerak kehidupan,  karena Allahlah yang menjadi penggerak tujuan hidup kita. Karena itu, teruslah hidup "di dalam Kristus" agar kita memeroleh kehidupan yang kekal. (rsnh)

 

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...