Renungan hari ini:
“KESAKSIAN HIDUP PAULUS DI HADAPAN RAJA AGRIPA”
Kisah Para Rasul 26:22 (TB2) "Namun, dengan pertolongan Allah aku dapat hidup sampai sekarang dan bersaksi kepada orang-orang kecil dan orang-orang besar. Apa yang kuberitakan itu tidak lain dari yang telah diberitahukan sebelumnya oleh para nabi dan juga oleh Musa"
Acts 26:22 (NET) "I have experienced help from God to this day, and so I stand testifying to both small and great, saying nothing except what the prophets and Moses said was going to happen"
Dalam nas hari ini, Paulus menyampaikan kesaksian hidupnya di hadapan raja Agripa. Ia mengakui bahwa keberadaan dan kekuatannya untuk bersaksi adalah semata-mata karena pertolongan Allah. Paulus tidak mengambil pujian untuk dirinya sendiri, melainkan menempatkan Allah sebagai sumber kekuatan dan penyertaan dalam hidupnya.
Hal ini mengajarkan kepada kita pentingnya bersandar kepada Allah dalam setiap aspek kehidupan, terutama saat menghadapi tantangan dalam menyatakan iman kita. Paulus juga menunjukkan bahwa kesaksiannya tidak dibuat-buat, tetapi berakar pada kebenaran yang telah diberitakan oleh para nabi dan Kitab Suci.
Sebagai orang percaya, kita diajak untuk merenungkan bahwa hidup kita adalah kesempatan untuk bersaksi. Entah kepada "orang kecil" maupun "orang besar," kita dipanggil untuk menyampaikan kabar baik dengan rendah hati dan setia pada kebenaran firman Tuhan.
Apa yang perlu direnungkan dari nas hari ini? Dari nas ini, beberapa hal penting yang bisa direnungkan adalah:
Pertama, ketergantungan pada pertolongan Allah. Paulus menyadari bahwa keberlanjutan hidupnya hingga saat itu adalah karena pertolongan Allah. Ini mengingatkan kita untuk selalu menyadari bahwa hidup kita, kekuatan kita, dan keberhasilan kita adalah hasil dari penyertaan Allah, bukan semata-mata usaha kita sendiri.
Kedua, panggilan untuk bersaksi. Paulus tidak hanya hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk bersaksi tentang kebenaran Allah kepada semua orang, tanpa membedakan status sosial. Renungan ini mengajak kita untuk mempertanyakan apakah kita telah menjadi saksi yang setia, menyampaikan kabar baik kepada siapa pun yang kita temui, baik yang "kecil" maupun yang "besar".
Ketiga, kesetiaan pada Kebenaran Firman. Paulus menegaskan bahwa apa yang ia sampaikan bukanlah pemikirannya sendiri, melainkan kebenaran yang telah disampaikan para nabi sebelumnya. Ini menjadi teladan bagi kita untuk tetap setia pada kebenaran firman Tuhan dan menghindari kompromi dengan nilai-nilai dunia. Karena itu, marilah kita menyadari bahwa hidup dan kekuatan kita berasal dari Allah, sehingga hidup kita bisa menjadi saksi yang setia kepada Tuhan di tengah-tengah dunia ini. (rsnh)
Selamat berakhir pekan dan besok kita beribadah kepada TUHAN