Renungan hari ini:
“PENTINGNYA TETAP BERADA DALAM KASIH TUHAN”
Yohanes 15:10 (TB2) "Jikalau kamu menuruti perintah-perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya"
John 15:10 (NET) "If you obey my commandments, you will remain in my love, just as I have obeyed my Father’s commandments and remain in his love"
Nas hari ini, mengajarkan kepada murid-murid Yesus tentang pentingnya tetap berada dalam kasih TUHAN.Yesus menggunakan perumpamaan tentang pokok anggur dan ranting-rantingnya untuk menjelaskan hubungan yang erat antara Dia sebagai pokok anggur dan murid-murid-Nya sebagai ranting-ranting. Yesus mengatakan bahwa hanya dengan tetap bersatu dengan-Nya, seperti ranting-ranting tetap bersatu dengan pokok anggur, maka mereka dapat menghasilkan buah-buah yang baik.
Dalam konteks ini, perintah-perintah Yesus menjadi kunci. Yesus menegaskan bahwa ketaatan terhadap-Nya dan perintah-perintah-Nya adalah bukti cinta kepada-Nya. Jika seseorang benar-benar mencintai Yesus, dia akan taat kepada-Nya dan melakukan apa yang Dia perintahkan. Dengan demikian, kasih Yesus terhadap murid-murid-Nya tergantung pada ketaatan mereka terhadap-Nya.
Penulis kitab Yohanes menekankan pentingnya hubungan yang erat antara kasih Yesus dan ketaatan kepada-Nya, serta analogi kasih antara Yesus dan Bapa-Nya. Dalam hal ini, ketaatan kepada perintah-perintah Yesus adalah cara bagi murid-murid untuk tetap berada dalam kasih-Nya, mirip dengan bagaimana Yesus tetap berada dalam kasih Bapa-Nya dengan ketaatan kepada-Nya
Apa yang hendak direnungkan dari nas hari ini? Nas hari ini mengandung beberapa hal yang dapat direnungkan:
Pertama, hubungan antara Ketaatan dan Kasih. Ayat ini menyoroti hubungan yang erat antara ketaatan dan kasih. Yesus mengatakan bahwa dengan menaati perintah-perintah-Nya, murid-murid akan tetap berada dalam kasih-Nya. Ini menunjukkan bahwa ketaatan bukanlah sekadar tindakan mekanis, tetapi merupakan ekspresi cinta yang dalam kepada Yesus. Kasih dan ketaatan saling terkait dan saling memperkuat.
Kedua, Teladan Kristus. Yesus memberikan diri-Nya sebagai teladan bagi murid-murid-Nya. Dia menunjukkan bahwa hubungan-Nya dengan Bapa-Nya adalah contoh sempurna dari ketaatan dan kasih. Dengan meneladani-Nya, murid-murid dipanggil untuk mengikuti jejak-Nya dalam ketaatan kepada perintah-perintah Allah.
Ketiga, keberadaan dalam Kasih. Konsep "tinggal di dalam kasih" menyoroti pentingnya berada dalam relasi yang intim dengan Yesus. Ini bukan hanya tentang melakukan perintah-perintah-Nya secara mekanis, tetapi tentang hidup dalam hubungan yang dekat dan terus-menerus dengan-Nya. Hanya dengan tinggal di dalam kasih-Nya, murid-murid dapat mengalami kehidupan yang berbuah dan bermakna. Pernyataan ini menuntun kita untuk merenungkan bagaimana kita hidup sebagai orang percaya. Apakah ketaatan kita kepada Kristus muncul dari cinta yang dalam terhadap-Nya? Apakah kita hidup dalam kesadaran yang terus-menerus akan kasih-Nya dan mencari untuk tetap bersatu dengan-Nya melalui ketaatan kepada-Nya? Karena itu, dengan renungan ini, orang percaya diajak untuk mengevaluasi hubungan mereka dengan Kristus, memahami bahwa ketaatan adalah wujud cinta yang mengalir dari kasih-Nya, dan menempatkan diri mereka dalam posisi untuk terus hidup dalam hubungan yang intim dengan-Nya. (rsnh)
Selamat berkarya untuk TUHAN