Sabtu, 25 Januari 2020

KOTBAH MINGGU EPIPHANIAS III Minggu, 26 Januari 2020 “AMAN DALAM PERLINDUNGAN ALLAH”

KOTBAH MINGGU EPIPHANIAS III
Minggu, 26 Januari 2020

“AMAN DALAM PERLINDUNGAN ALLAH”
Kotbah: Mazmur 27:1-6  Bacaan: Matius 4:12-22



Dalam Minggu ini kita memasuki MingguEpipahnias III. Tema kotbah yang akan kita renungkan “Aman dalam Perlindungan ALLAH”. Manusia di dunia ini selalu berusaha mencari rasa aman. Namun, tidak ada tempat yang betul-betul aman selain berlindung dalam naungan Tuhan yang Mahatinggi dan Mahakuasa (bnd. Mzm. 91). Dalam Mazmur 27 ini kita akan belajar betapa amannya tinggal dalam lindungan Tuhan yang Mahatinggi dan Mahakuasa. Dalam mazmur ini pemazmur menggambarkan perlindungan TUHAN bagaikan Terang dan Benteng. Jika TUHAN menjadi Terang dan Benteng kita maka kita akan aman dari segala gempuran musuh kita.

Dalam Mazmur 27 Daud menyatakan bahwa ada banyak tantangan yang datang dari mana saja yang mungkin terjadi dalam kehidupan orang percaya.  Tantangan itu bisa datang dari orang-orang di sekitar yang berniat jahat untuk menjatuhkan dan menghancurkan kita  (ay. 2);  masalah atau persoalan yang sedang terjadi dan kita alami  (ay. 3);  ditinggalkan oleh orang-orang terdekat dan yang kita kasihi  (ay. 10);  orang-orang yang iri dengki yang berusaha memfitnah kita  (ay. 12) dan masih banyak lagi.  Sikap dalam menghadapi semua itu adalah harus tetap percaya kepada Tuhan dan terus bertekun mencari Dia.  

Melalu Mazmur ini kita juga belajar menghadapi pergumulan dengan melakukan nyanyian sukacita. Mengapa? Karena pemazmur mengimani bahwa segala ancaman dan kebutuhan hidup ini akan diatasi oleh Tuhan sendiri. Pemazmur menyatakan Allah sebagai terang dan benteng keselamatan, dan kekuatan, maka tidak ada alasan baginya untuk merasa takut atau panik. Ketenteramannya tidak dengan syarat-syarat lahiriah, tetapi tanpa syarat. 

Timbul pertanyaan kita sekarang, bagaimana caranya agar kita dapat merasa aman dalam lindungan Tuhan? Tentu jawabannya adalah hanya dengan menjadikan Tuhan sebagai Benteng hidup kita. Benteng adalah bangunan tempat berlindung, bertahan dan tembok untuk menahan serangan musuh.  Mengapa kita harus menjadikan Tuhan sebagai Benteng Hidup kita?

Pertama, sebab ada musuh (ay. 2-3).  “Ketika penjahat-penjahat menyerang aku untuk memakan dagingku, yakni semua lawanku dan musuhku, mereka sendirilah yang tergelincir dan jatuh. Sekalipun tentara berkemah mengepung aku, tidak takut hatiku; sekalipun timbul peperangan melawan aku, dalam hal itu pun aku tetap percaya.” Belajar dari kehidupan Raja Daud. Seperti manusia biasa lainnya, dia pun juga memiliki musuh dan lawan-lawan yang membahayakan nyawanya pada masa itu sebagai seorang Raja di Israel. Daud dikhianati dan hendak dibunuh oleh anaknya sendiri, Absalom; pengikut-pengikutnya; bahkan ia juga ditinggalkan oleh ayah dan ibunya. Selain memiliki musuh dan lawan, Daud juga memiliki kesulitan-kesulitan dari yang paling kecil sampai yang paling besar sekalipun. Seperti halnya Raja Daud, kita pun yang hidup pada masa sekarang juga memiliki musuh, yakni si jahat yang siap untuk membunuh kita bahkan ketika kita ada dalam kandungan ibu kita (Ef. 6:12; 1 Ptr. 5:8) dan musuh kedua kita adalah orang-orang dengan maksud jahat. Namun satu hal yang pasti, Tuhan berjanji kepada kita bahwa senjata mereka tidak akan berhasil untuk menghancukan kita, sebab Ia yang akan menghalau semua hal buruk itu dari hidup kita (Yes. 54:17). Dialah benteng hidup kita.

Kedua, agar mendapat perlindungan (ay. 4-5). Daud merindukan Rumah Tuhan. Sebab di dalam Rumah Tuhan, perlindungan Tuhan nyata (ay. 5). Dengan kata lain, kita dapat berkata bahwa dalam Rumah Tuhan, sebenarnya kita sedang ada dalam perlindungan Tuhan. Wujud Rumah Tuhan dalam hidup kita adalah tempat/situasi dimana Tuhan hadir dan berkuasa. Kita memberikan otoritas penuh kepada Tuhan untuk berkuasa atas hidup kita. Ketika Rumah Tuhan terwujud, maka perlindungan Tuhan akan nyata dalam hidup kita.

Kristuslah yang menjadi bait Allah, tempat hadirat Allah, bagi kita. Di dalam-Nya kita tahu bahwa meskipun kita dihancurkan, harapan kita akan dunia yang baru tidak sirna. Tetapi pada umumnya jika kita diserang bukannya kita akan hancur melainkan harga diri kita yang terancam. Makin kita berlindung pada Kristus, makin kita akan menyadari bahwa di dalam Dia kepala kita akan tetap tegak, sekalipun kita difitnah atau diremehkan. Hal itu semestinya didukung dan dikuatkan dalam persekutuan, yang juga merupakan bait Allah / tempat hadirat Allah. Ketika kita membawa persembahan syukur / pengakuan percaya kita atas perlindungan Tuhan, harga diri kita dikuatkan oleh dukungan saudara-saudara kita berdasarkan Allah sebagai terang, keselamatan dan benteng hidup kita.

Ketiga, sebab ada kemenangan (ay. 6).  “Maka sekarang tegaklah kepalaku, mengatasi musuhku sekeliling aku”. Dalam Alkitab versi terjemahan Bahasa Indonesia Sehari-hari, kalimat tersebut dituliskan dengan kalimat jelas yakni “sekarang aku menang atas musuh…” Seperti Daud dalam perlindungan Tuhan, ia penuh dengan kemenangan. Jadi dari kisah hidup Daud ini, kita dapat belajar sebuah Prinsip hidup dari firman Tuhan bahwa kemenangan kita ada pada Tuhan. Andalkanlah kuasa Tuhan dalam hidup kita (Mazm. 20:1-10).

Pertanyaan lain yang kita gali adalah apa-apa saja tanda dari orang yang menjadikan Tuhan tempat perlindungannya yang aman?" Ada beberapa tanda-tandanya, yakni:

Pertama, selalu terkoneksi dengan Tuhan. Penulis kitab Mazmur terkait dengan hidup yang selalu terkoneksi dengan Tuhan dalam pimpinan Roh Kudus, menulis: "Orang yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi dan bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa akan berkata kepada TUHAN: "Tempat perlindunganku dan kubu pertahananku, Allahku, yang kupercayai!"

Jadi, tanda hidup orang yang menjadikan Tuhan tempat perlindungannya yang aman ialah bahwa ia selalu memiliki kerinduan untuk dekat dengan Tuhan melalui doa, persekutuan pribadi, memuji dan memuliakan Tuhan, membaca dan merenungkan firman Tuha serta selalu taat melakukan firman-Nya dalam totalitas hidupnya.

Kedua, selalu punya keberanian iman menghadapi tantangan hidup. Segala sesuatu yang buruk bisa saja menimpa kita dan kita tidak dapat menghindar dari semua keadaan yang buruk tersebut. Walaupun kita sebagai umat Tuhan, bukan berarti kita terluput dari tantangan, ancaman dan gangguan dalam hidup kita. Tuhan tidak pernah berjanji bahwa ketika kita menjadi umat-Nya, kita bebas dari tantangan kehidupan.

Namun, Tuhan berjanji bahwa Dia ada bersama dengan kita, memberikan dukungan rohani bagi kita, sehingga kita keluar sebagai pemenang atas semua problema kehidupan yang kita hadapi dan alami. Tuhan berjanji bahwa Dia selalu melindungi, membela dan membawa kita kepada kemenangan lepas kemengan (Mzm 91:3-13).

Ketiga, selalu mendapat pertolongan dan pemberkatan dari Tuhan. Penulis kitab Mazmur terkait dengan selalu punya kasih kepada Allah dan sesama, menulis demikian: "Sungguh, hatinya melekat kepada-Ku, maka Aku akan meluputkannya, Aku akan membentenginya, sebab Ia mengenal nama-Ku. Bila Ia berseru kepada-Ku, Aku akan menjawab, Aku akan menyertai dia dalam kesesakan, Aku akan meluputkannya dan memuliakannya. Dengan panjang umur akan Kukenyangkan dia, dan akan Kuperlihatkan kepadanya keselamatan dari pada-Ku" (Mzm. 91:14-16).

Berdasarkan penjelasan di atas, maka kita menemukan bahwa alangkah beruntung dan berbahagianya kita yang senantiasa menjadikan Tuhan tempat perlindungan yang aman dalam hidup di bumi ini. Dikatakan demikian, karena ada jaminan yang pasti dari Tuhan Allah kita Sang pemilik, pemberi dan pemegang kendali kehidupan kita.  Karena itu, teruslah berlindung kepada TUHAN sebab perlindungan-Nya membuat hidup kita aman dan tentram. (rsnh)

Selamat beribadah dan menikmati lawatan TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...