Minggu, 08 Juli 2018

Renungan hari ini: KEKAYAAN DAN KEMULIAAN BERASAL DARI ALLAH

Renungan hari ini: 

KEKAYAAN DAN KEMULIAAN BERASAL DARI ALLAH



1 Tawarikh 29:12 (TB) "Sebab kekayaan dan kemuliaan berasal dari pada-Mu dan Engkaulah yang berkuasa atas segala-galanya; dalam tangan-Mulah kekuatan dan kejayaan; dalam tangan-Mulah kuasa membesarkan dan mengokohkan segala-galanya" 

1 Chronicles 29:12 (NRSV) "Riches and honor come from you, and you rule over all. In your hand are power and might; and it is in your hand to make great and to give strength to all” 

Sumber segala kekayaan dan kemuliaan adalah TUHAN. Tuhan memberikan kita segala sesuatu dengan tujuan untuk kebaikan kita, sebab pemberian yang baik dan sempurna pasti datangnya dari Tuhan.  Tuhan tidak pernah memberikan sesuatu yang jahat kepada anak-anak-Nya.  Namun penggunaan dan pemanfaatan harta kekayaan dengan cara yang salahlah yang dapat merusak hidup kita dan sesama, bukan harta kekayaan itu sendiri.  Sering terjadi ketika seseorang diberkati Tuhan secara melimpah ia tidak semakin dekat kepada Tuhan dan mengasihi-Nya, malah makin menjauh dan meninggalkan Tuhan.  Acapkali harta kekayaan juga membuat kita kurang berserah kepada Tuhan.  Harta kekayaan begitu memikat hati dan teramat penting, dan akhirnya menjadi  “tuan” yang baru, melebihi Tuhan yang adalah pemberi berkat.  "Tak seorangpun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon"  (Mat. 6:24).  Inilah yang membawa seseorang kepada kehancuran dan kebinasaan kekal.

Siapa yang tidak ingin ”kaya”? Pasti semua ingin ”kaya”. Setelah menjadi kaya banyak kali lupa diri, sombong, tamak, “materialisme”, bahkan melupakan Tuhan sebagai sumber berkat sehingga banyak kecurangan-kecurangan yang dilakukan demi mendapatkannya. 

Bagaimana supaya kita tidak dikuasai oleh uang? Kita harus belajar mengelola uang tersebut sebaik mungkin. Ketahuilah bahwa kemampuan seseorang dalam mengelola harta yang dipercayakan Tuhan merupakan kekuatan untuk memperoleh harta itu sendiri. Jadi saat kita mampu mengelola uang atau harta dengan baik, berkat Tuhan akan semakin dilimpahkan, sebab besarnya berkat Tuhan itu seiring dengan seberapa besar tanggung jawab kita terhadap harta yang dipercayakan Tuhan kepada kita. Artinya Tuhan hanya akan mempercayakan hartaNya sesuai dengan kesetiaan kita dalam mengelola harta tersebut. 

Kekayaan, harta atau uang yang banyak bukanlah segala-galanya dalam hidup ini; sebaliknya kemiskinan, atau hidup yang berkekurangan bukanlah akhir dari hidup ini. Kaya atau miskin, tergantung bagaimana kita menggunakan apa yang sudah dianugerahkan Tuhan bagi kita sebagai alat untuk berbuat kebaikan dan kebajikan. 

Kalau kita menyadari kesia-siaan harta kekayaan, kita tidak akan menjadikannya sebagai tujuan hidup, sandaran hidup dan tuan dalam hidup ini.  Sebaliknya kita akan menempatkan Tuhan sebagai segala-galanya bagi kita, karena Dialah harta yang sesungguhnya.  "Siapa gerangan ada padaku di sorga selain Engkau? Selain Engkau tidak ada yang kuingini di bumi"  (Mzm. 73:25).  Mari berkomitmen menggunakan berkat Tuhan tersebut bukan untuk diri sendiri, melainkan untuk memberkati orang lain dan melayani Tuhan. "Muliakanlah TUHAN dengan hartamu..."  (Ams. 3:9) – (rsnh)

Selamat memulai karya dalam Minggu ini

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...