Senin, 19 Juni 2023

Renungan hari ini: “KEMBALILAH TENANG, HAI JIWAKU (Mazmur 116:7)

 Renungan hari ini:

 

“KEMBALILAH TENANG, HAI JIWAKU”


 

Mazmur 116:7 (TB) "Kembalilah tenang, hai jiwaku, sebab TUHAN telah berbuat baik kepadamu"

 

Psalms 116:7 (NET) "Rest once more, my soul, for the Lord has vindicated you"

 

Latar belakang dari pernyataan "Kembalilah tenang, hai jiwaku, sebab TUHAN telah berbuat baik kepadamu" adalah pengalaman pribadi dan kepercayaan penulis Mazmur terhadap Allah (TUHAN). Mazmur ini adalah sebuah ungkapan syukur dan pengakuan akan belas kasih dan perlindungan Allah yang diberikan kepada penulis. Mazmur 116 adalah salah satu mazmur pengakuan syukur yang ditulis oleh seseorang yang telah mengalami kesulitan dan melihat campur tangan Allah dalam hidupnya. Penulis mazmur ini mungkin telah menghadapi situasi yang penuh tekanan atau bahaya yang mengancam hidupnya, dan dalam pengalaman itu, ia menyadari bahwa Allah telah menjawab doanya dan melindunginya.

 

Dalam konteks ayat 7, penulis mazmur mengingatkan jiwanya untuk tenang dan berserah kepada Allah. Dia menyadari bahwa Allah telah berbuat baik kepadanya, yaitu dengan memberikan pertolongan dan membuktikan kesetiaan-Nya dalam hidupnya. Oleh karena itu, penulis mengajak jiwanya untuk kembali kepada ketenangan, keyakinan, dan kepercayaan kepada Allah. Pernyataan ini mencerminkan pengharapan penulis mazmur bahwa jika Allah telah bertindak baik dalam masa lalu, maka Dia juga akan terus memberikan bimbingan, perlindungan, dan pertolongan di masa depan. Penulis mazmur ini menemukan kekuatan dan penghiburan dalam keyakinan akan kebaikan Allah dan meminta jiwanya untuk mengandalkan-Nya dalam segala hal.

 

Dalam konteks agama Kristen, Mazmur 116 juga dapat dilihat sebagai ungkapan syukur dan pengakuan atas karya keselamatan Allah melalui Yesus Kristus. Sebagai umat Kristen, mereka percaya bahwa Allah telah berbuat baik dengan mengorbankan Anak-Nya untuk menebus dosa-dosa mereka. Oleh karena itu, pernyataan ini juga mencerminkan kepercayaan penulis mazmur terhadap anugerah dan kasih karunia Allah yang melimpah kepada umat-Nya. Mazmur 116:7 merupakan sebuah ungkapan kepercayaan dan keyakinan yang mengajak kita untuk mempercayai Allah, mengandalkan-Nya, dan menemukan ketenangan dalam segala situasi, karena Dia adalah Allah yang baik dan setia.

 

Tujuan penulis Mazmur dalam menyatakan "Kembalilah tenang, hai jiwaku, sebab TUHAN telah berbuat baik kepadamu" adalah untuk mengingatkan dan memperkuat keyakinan diri dan jiwa penulis sendiri. Penulis Mazmur merenungkan dan merefleksikan pengalaman pribadi dengan Allah, di mana Allah telah berbuat baik kepadanya. Dalam konteks Mazmur 116, penulis mengungkapkan bahwa mereka telah mengalami situasi yang sulit dan bahkan mendekati kematian. Namun, Allah mendengar doa mereka dan memberikan pertolongan, melindungi dan menyelamatkan mereka. Penulis menyadari bahwa Allah adalah sumber kebaikan, dan kasih-Nya telah menyelamatkan hidup mereka.

 

Dalam ayat 7, penulis mengajak jiwanya untuk kembali tenang dan menemukan kedamaian. Ini bisa menjadi sebuah pengingat kepada diri sendiri untuk tidak terjebak dalam kekhawatiran dan kecemasan yang mungkin muncul di tengah kesulitan. Penulis ingin menenangkan jiwanya sendiri, mengingatkan dirinya sendiri bahwa Allah telah berbuat baik kepadanya di masa lalu dan bisa dipercaya untuk melakukan hal yang sama di masa depan.

 

Tujuan utama dari pernyataan ini adalah untuk menguatkan iman, harapan, dan keyakinan penulis sendiri dalam Allah. Penulis mendorong dirinya untuk mengandalkan Allah sepenuhnya dan untuk mempercayai bahwa Dia akan tetap berbuat baik, melindungi, dan menyertai mereka di setiap langkah hidup. Pernyataan ini juga dapat berfungsi sebagai dorongan bagi pembaca Mazmur untuk menghadapi situasi sulit dalam hidup mereka sendiri. Dalam keadaan yang penuh tekanan dan ketidakpastian, penulis ingin membagikan pesan penghiburan dan harapan kepada orang lain agar mereka juga bisa menemukan kedamaian dalam iman dan mengandalkan Allah yang setia. Dengan demikian, tujuan penulis Mazmur dalam menyatakan "Kembalilah tenang, hai jiwaku, sebab TUHAN telah berbuat baik kepadamu" adalah untuk menguatkan iman, membangkitkan harapan, dan mengingatkan diri sendiri dan orang lain akan kebaikan dan kesetiaan Allah yang telah mereka alami sebelumnya.

 

Dari pernyataan "Kembalilah tenang, hai jiwaku, sebab TUHAN telah berbuat baik kepadamu" dalam Mazmur 116:7, ada beberapa hal yang dapat direnungkan:

 

Pertama, keadilan dan kebaikan Allah. Penulis Mazmur mengakui bahwa Allah telah berbuat baik kepadanya. Hal ini mengajarkan kita untuk mengakui dan menghargai keadilan dan kebaikan Allah dalam hidup kita. Meskipun kita mungkin menghadapi kesulitan atau situasi sulit, kita dipanggil untuk merenungkan dan mengingat betapa baiknya Allah telah bertindak dalam kehidupan kita.

 

Kedua, perlindungan Allah. Penulis Mazmur mengakui bahwa Allah telah melindungi dan menyelamatkannya dari bahaya. Hal ini menunjukkan bahwa Allah adalah tempat perlindungan yang kokoh dan setia bagi jiwa-jiwa yang percaya kepada-Nya. Dalam refleksi ini, kita diajak untuk mengandalkan Allah sebagai sumber perlindungan dan keamanan di tengah tantangan hidup.

 

Ketiga, ketenangan dan ketenangan jiwa. Pernyataan "Kembalilah tenang, hai jiwaku" menggambarkan keinginan penulis untuk menenangkan jiwanya sendiri. Ini mengingatkan kita akan pentingnya memiliki ketenangan jiwa dan kepercayaan yang stabil dalam hubungan kita dengan Allah. Saat kita mengalami kegelisahan, kecemasan, atau ketakutan, kita diingatkan untuk mencari ketenangan dalam Tuhan dan mempercayai-Nya sepenuhnya.

 

Keempat, pengharapan dan iman. Penulis Mazmur membangkitkan pengharapan dan iman dalam pernyataannya. Dia memperkuat keyakinannya bahwa Allah akan terus berbuat baik dan melanjutkan karya-Nya dalam hidupnya. Ini mengajarkan kita untuk menjaga pengharapan dan mempercayai bahwa Allah akan terus memperhatikan dan memenuhi kebutuhan kita, meskipun kita mungkin berada dalam situasi sulit. Karena itu, renunga hari ini mengajak kita untuk merenungkan keadilan, kebaikan, dan perlindungan Allah dalam hidup kita. Ini menegaskan kebutuhan kita untuk mencari ketenangan jiwa dalam hubungan kita dengan-Nya, menghidupi pengharapan dan iman, serta merenungkan dan menghargai pengalaman pribadi kita dengan Allah. (rsnh)

 

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...